038: (what if) Yayah selingkuh (Pt.2)

2.1K 155 15
                                    

Dihari ini juga, benar-benar Haechan membawa Renjun kembali kerumahnya, kerumah orang tua Renjun, benar-benar akan memulangkan Renjun ke tangan orang tuanya kembali. Ia benar-benar akan melepas orang yang pernah menjadi pusat dunianya ini. Renjun sedari tadi duduk di dalam mobil yang bersebelahan dengan Haechan yang menyetir, dengan Haikal yang berada di pangkuannya.

"Baba, Abang lusa futsal."

"Iya nanti baba temani ya?"

"Bersama ayah?" Haechan yang sedang berfokus menyetir langsung melirik Renjun.

"No, nanti sama baba aja ya, ayah pasti sibuk kerja." Padahal Haechan belum menjawab apapun, ini artinya Renjun benar-benar sudah tak mengizinkan bertemu dengannya.

"Yayah sibuk sekali?" Tanya Haikal menghadap Haechan.

"Iya Abang, nanti Abang sama baba dulu aja ya?" Haikal sama sekali tak menjawab atau menganggukkan kepalanya, ia memanyunkan bibirnya pertanda tak suka.

"Weekend Minggu depan Yayah ajak main bola terus kita makan gelato ya Abang?" Haechan langsung mengelus surai Haikal. "Jangan marah dong Abang, maafin Yayah, ya?" Haikal hanya menganggukkan kepalanya.




°°°°°°°°°




Haechan benar-benar langsung di hadapkan yuta dan winwin.

"Pap, Haechan minta maaf, Haechan benar-benar engga bisa menjaga pernikahan Haechan dengan Renjun-"

Bugh

Yuta yang tidak terima langsung meninju pipi Haechan begitu saja. Ia benar-benar tak menyangka menantu yang sudah benar-benar ia anggap anak sendiri ternyata mengkhianati anak tunggalnya.

"Anjing kamu"

Bugh. Yuta membogem lagi sudut bibir milik Haechan hingga mengeluarkan darah segar.

"Ga butuh saya penjelasan kamu, kamu selingkuhin anak saya kan?"

Haechan tanpa ragu dan mengelak lagi langsung menganggukkan kepalanya.

Bugh

"Bangsat, udah susah susah saya percaya kamu jadi menantu yang baik, ternyata kyk gini."

"Papap udahh!" Renjun mendorong tubuh besar milik yuta yang hendak ingin kembali memukuli Haechan yang sudah tergeletak.

"Masih belain orang kyk gini?!" Ucap yuta dengan marah.

"Waktu selingkuh gitu, kamu engga pernah mikirin perasaan Renjun dan anak kamu sendiri ya? Saya kecewa banget. Nasib cucu saya kedepannya gimana kamu engga pernah berfikir kan? Gimana mau jadi pedoman Haikal kalau orang tuanya aja kyk gini. Saya yang akan urus surat perceraian kalian berdua, besok. Jangan temui anak dan cucu saya lagi!"

"Tolong jangan pisahin saya dan haik-"

"Keluar sekarang dari rumah saya!" Yuta langsung menyeret Haechan membawanya keluar menuju pintu utama.

"YAYAHHH!" Teriak Haikal yang keluar dari ruang bermainnya, diikuti oleh sang baby suster yang berada di belakangnya.

"Yayah! Kakek noo!" Haikal berlarian ke arah Haechan dan juga yuta, memukuli tangan yuta yang menggenggam erat tangan sang ayah.

"Yayah sama Abang saja." Tangan mungil Haikal mencengkram tangan besar milik Haechan. "Abang mau sama Yayah, Yayah mau kemana?"

Haechan berjongkok tepat di hadapan Haikal, setelah menepis semua air matanya. "Abang" tangan milik Haechan mengelusi surai legam milik Haikal. "Abang, Yayah mau kerja dulu ke luar kota. Abang sama baba di rumah kakek dulu ya?"

Mas dan Adek (Hyuckren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang