044: Haechan clingy

2K 143 1
                                    

Sedari pagi Haechan benar-benar menempeli Renjun, karena hari ini hari weekend. Pagi-pagi sekali juga Haikal sudah di jemput oleh Winwin dan juga yuta, entahlah Haikal ingin di ajak kemana yang terpenting ini adalah kesempatan besar untuk Haechan agar bisa bermanja dengan Renjun. Seperti sekarang, Renjun akan bersiap untuk memasak makan siang saja Haechan dengan manjanya memeluki tubuh mungil Renjun. Mengikuti Renjun yang sedang kesana-kemari mengambil bahan masakan yang berada di kulkas.

"Mas, lepas dulu." Haechan seolah menulikan telinganya ia tetap memeluk tubuh mungil Renjun dari belakang, sesekali dengan jahilnya ia juga mengecupi telinga dan tengkuk Renjun.

"Ish, bikin kesal aja."

"Marah-marah terus, baba."

"Ya kamu, aku lagi sibuk loh mas."

Haechan benar-benar menemani Renjun membuat sarapan. Mengikuti si mungilnya kesana-kemari, walau beberapa kali geraman kesal keluar dari mulut Renjun Haechan tetap mengabaikannya.

"Mau minum kopi, sayang."

"Iya mas, tunggu dulu." Tangan Haechan yang memeluk perut Renjun mulai mengelusi perut rata si mungilnya yang tengah berkutat.

"Kangen baby pump kamu."

"Lucu ya waktu adek masih di perut. Aku juga kadang kangen sama baby pump ku."

"Punya anak lagi yuk." Bisik Haechan.

"Mau." Cicit Renjun.

"Sekarang mau nya."

"Boleh." Haechan yang kaget langsung mengangkat Renjun dan mendudukkannya di mini bar tepat di samping kompor.

"Beneran boleh?" Renjun menganggukkan kepalanya.

"Ish Mamas mau turun, nanti toast aku gosong loh."

"Yes, berarti boleh minta jatahnya sekarang gak?" Goda Haechan, ia juga menaik turunkan alisnya.

"Nooo, aku engga mau. Jahitan bekas lahiran adek aja semalam nyeri." Renjun turun dari meja bar.

"Kok engga bilang aku?" Renjun hanya menggelengkan kepalanya.

"Masih sakit sekarang?" Tanya Haechan lagi dengan khawatir. Haechan bahkan Sekarang tangannya mengelusi bekas jahitan sesar Renjun yang melintang di bawah perut.

"Engga sakit."

"Kalau sakit lagi bilang aku sayang, aku jadi ikut khawatir kalau kamu engga bilang gini."

"Iya Mamas, udah sana duduk di meja makan ini udah selesai." Suruh Renjun sambil sedikit mendorong tubuh Haechan dengan sikut nya.

Renjun langsung menyajikan piring di hadapan Haechan berisikan roti sandwich, dengan segelas kopi untuk Haechan yang sedari tadi di pinta dan segelas infused water untuk nya.

"Selamat makan, sayang." Ucap Haechan.

//////////

Haechan benar-benar mengikuti Renjun kemana pun, bahkan hingga Renjun ingin mandi pun ia ikut hingga saat ini keduanya tengah berendam di dalam bath up. Dengan Renjun yang berada di pangkuan sang dominan.

"Adek cengeng gak ya mas?" Ucap Renjun, ia sebenarnya sedikit khawatir Haikal merepotkan yuta dan juga winwin karena sampai sekarang pun yuta maupun winwin tak ada mengabari Renjun sama sekali.

"Kyknya engga sayang, kamu nya jangan khawatir gitu." Haechan mengelusi punggung sempit Renjun.

"Sejauh 3 tahun menikah ini, happy gak?" Tanya Haechan. Renjun menganggukkan kepalanya.

"Sejauh ini senang terus-menerus, selalu ada happy-happy nya setiap hari, karena aku menikahnya sama kamu kali ya? Happy nya berkali-kali lipat. Kenapa aku engga dari dulu aja ya mau di ajak nikah sama kamu." Renjun menumpukan badan mungil nya di dada bidang sang suami.

Mas dan Adek (Hyuckren)Where stories live. Discover now