3. Cuma Bisnis

7.4K 455 30
                                    

Tidak sekalipun Marsha merasa tenang jika harus berhadapan langsung dengan Azizi. Pria itu benar-benar seperti mimpi buruk jangka panjang untuknya. Setelah kejadian di apartemen dua minggu lalu, Marsha menarik diri dari seluruh hal yang bisa menghadirkan momen antara ia dan pria jangkung nan kasar itu. Bahkan saat Ibu mertuanya menelpon beberapa hari lalu, Marsha menolak di detik pertama.

Peduli setan jika Nyonya Besar Natio menganggap Marsha kurang sopan dan tidak beretika.

Namun, mau sekeras apapun Marsha menghindar, ia sudah terikat dengan Azizi dalam pernikahan. Ia tidak bisa lari kemana-mana.

Terbukti dari sebuah paper bag besar berisikan kotak besar yang entah apa isinya dan lengkap dengan sepucuk surat.

Marsha langsung merasakan pengang saat tahu bahwa semua ini dikirimkan oleh Ibu mertuanya.


Mami mau datang langsung ke kantor kamu, tapi sayang ada urusan mendadak. Ini dress untuk kamu, dipakai di acara malam ini ya?


Marsha meraih sebuah undangan berlapis emas yang dilampirkan di dalamnya. Ada pesta yang diselenggarakan oleh perusahaan Azizi dalam rangka ulang tahun kantor yang kesekian.

Dari tahun ke tahun ia juga mendapat undangan satu ini. Tapi ia tidak pernah pergi, paling-paling ia hanya mengirimkan hadiah sebagai tanda formalitas. Bukannya apa, Marsha hanya tidak suka pesta-pesta yang sering diadakan oleh orang-orang berdompet tebal nan angkuh itu.

Pesta yang mereka buat pasti tidak akan jauh-jauh dari minuman keras, rokok, dan wanita. Sudah menjadi rahasia umum dan hal yang wajar bagi kalangan mereka untuk melakukan hal-hal demikian. Marsha malas mencemplungkan diri dalam kubangan yang sama karena jelas ia merasa tidak nyaman.

Dengan wajah datarnya, Marsha membuka kotak besar yang menjadi kiriman utama sang Ibu mertua. Senyumnya langsung merekah saat mendapati dress merah maroon di dalamnya.

Setidaknya, Marsha tidak harus menghadapi tatapan tidak pantas akibat mini dress yang umum dipakai ke pesta. Karena yang satu ini, Ibu mertuanya mengirimkan dress yang tertutup dari atas sampai bawah.


******


Pukul 7 malam, Marsha sudah siap untuk pergi. Ia tinggal hanya menunggu jemputan. Tadi sore, sekretaris Azizi menghubunginya dan memberi tahu bahwa supir mereka yang akan menjemput Marsha ke venue acara

Karena bosan menunggu, Marsha putuskan untuk mengambil foto karena malam ini, ia pun mengakui bahwa ia terlihat sangat cantik. Baju merah maroon pada kulit pucatnya terlihat sangat indah.

Marsha sedang memilah foto-foto yang akan ia unggah ke sosial media saat bel apartemennya berdering nyaring. Marsha dengan segera meraih tas tangannya dan pergi membuka pintu.

Gito -sekretaris Azizi- datang. Mereka berjalan bersama menuju lobby. Limosin hitam mengkilap sudah menunggu di depan sana. Wajah Marsha yang sudah demikian rupa ia setel tampang ramah langsung berubah 180 derajat saat melihat Azizi yang sibuk dengan tabletnya di dalam mobil.

"Ngeliatin apa lo? Cepet masuk!"

Berat hati, Marsha masuk dan duduk di samping Azizi.

Sebelum Gito menjalankan mobilnya, pria itu menoleh ke belakang dan menyerahkan secarik amplop untuk Marsha. Marsha ingin bertanya apa isinya tapi pasti Azizi akan menyemprotnya dengan ucapan pedasnya. Jadi ia mengurungkan niat dan langsung membukanya sendiri.



Yth,

Nyonya Marsha Lenathea Azizi A. Natio.

Dengan surat ini, diharapkan anda mau bekerja sama menciptakan image sebagai pasangan baru yang bahagia dan harmonis bersama Tuan Azizi A. Natio.

NIKAH PAKSA [ZEESHA] END ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang