• 03 •

4.7K 330 22
                                    

HAPPY READING!
TYPO BERTEBARAN!
JANGAN LUPA SPAM KOMEN!

Sampai di basement apartemen, Ahra segera memarkirkan mobil Haechan pada tempat yang disediakan

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Sampai di basement apartemen, Ahra segera memarkirkan mobil Haechan pada tempat yang disediakan. Ahra melirik Haechan yang masih saja tidur, dia bingung bagaimana cara membangunkan pria itu.

"Dokter Lee," Ahra memanggil Haechan namun pria itu tetap tidak terbangun. Perempuan itu memutuskan untuk menarik lengan kemeja Haechan, "Dokter, sudah sampai," ucapnya kembali membangunkan Haechan.

Pria itu akhirnya membuka matanya laku menoleh pada Ahra, "Sudah sampai?" Tanyanya sembari mengucek matanya, dan hal itu begitu menggemaskan bagi Ahra.

"Ayo keluar," Ajak Haechan melepaskan seatbelt laku keluar dari mobil. "Semoga malam ini kita bisa tidur nyenyak," ucap Haechan membuat Ahra tersenyum dan mengangguk.

Keduanya pun masuk ke dalam lift, Haechan bersandar pada dinding lift sedangkan Ahra yang berdiri di sudut lift hanya diam dan menunduk melihat sepatu yang dia gunakan.

"Ahra," panggil Haechan tiba-tiba.

"Ne?" Ahra terkejut dan segera mengangkat kepalanya menoleh pada Haechan yang juga sedang menatapnya.

"Kenapa kau selalu melamun saat bersamaku?" Tanya Haechan.

"Ne?" Tanya Ahra bingung, gadis itu lalu kembali menundukkan kepalanya, "Maaf Dokter," ucapnya.

Haechan menghela napas, "Berhenti mengatakan maaf, kita itu teman serumah jadi bersikaplah santai denganku, anggap saja aku seperti temanmu saat di kita hanya berdua," ucapnya.

Ahra terdiam, "Maaf Dokter," ucapnya lagi membuat Haechan mendesah kasar. Pria itu terlihat lelah menghadapi Ahra.

Pintu lift pun terbuka, Haechan keluar lebih dulu meninggalkan Ahra yang memikirkan perihal perkataan lelaki itu tadi. Jadi selama ini Haechan hanya menganggapnya sebagai teman serumah.

"Kau tidak ingin keluar?"

Suara Haechan kembali membuat gadis itu terkejut, dia segera keluar dari lift lalu berjalan di samping Haechan. Keduanya berjalan menuju apartemen, Haechan segera memasukkan digit sandi lalu membuka pintu dan masuk.

"Eomma?" Pria itu terkejut, begitupun Ahra ketika melihat seorang wanita yang duduk di sofa ruang tengah. "Apa yang Eomma lakukan di sini?" Tanya Haechan.

"Tentu saja mengunjungi kalian," jawab wanita itu. "Eomma membawa beberapa lauk dari Halmeoni. Dia menyuruh kalian untuk berkunjung minggu depan," ucap Nyonya Lee.

"Kami tidak bisa, jadwal operasiku penuh untuk bukan ini, Ahra juga sibuk dengan laporan pasien," ucap Haechan, pria itu meletakkan tas kerjanya di atas sofa.

"Kalian masih tidur terpisah?" Tanya Nyonya Lee membuat Ahra diam sedangkan Haechan, ekspresi pria itu berubah jengkel dan cemberut.

"Haechan, sampai kapan- "

My Perfect dr. Husband  》Haechan ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora