• 13 •

5.4K 416 230
                                    

HAPPY READING!
TYPO BERTEBARAN!
JANGAN LUPA SPAM KOMEN!

200 KOMENTAR BISA YUKK!!

🤏🏻🔞

Ruang ICU kacau karena seorang pasien yang mengalami kejang, Ahra tengah menangani pasien tersebut lalu memberikan suntikan obat untuk mengendalikan kejang tadi dan akhirnya tanda vital pasien kembali normal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ruang ICU kacau karena seorang pasien yang mengalami kejang, Ahra tengah menangani pasien tersebut lalu memberikan suntikan obat untuk mengendalikan kejang tadi dan akhirnya tanda vital pasien kembali normal.

"Berapa miligram obat yang anda berikan perawat Kim?"

"1000 Dokter,"

"Saya hanya meresepkan 10 miligram," ucap Ahra sembari menghela napas kasar. Untung saja dia cepat menangani pasien itu, mungkin jika tidak pasien akan mengalami matkul otak.

"Apa yang terjadi?"

Haechan datang karena seorang perawat melaporkan apa yang terjadi di ruang ICU itu. Dia menghela napas lega ketika melihat tanda vital pasien yang kembali normal. Lalu menatap Ahra yang hanya diam menunduk, "Dokter Choi, ikutlah ke ruanganku," ucapnya.

"Dokter Lee jangan marahi Dokter Choi, pasien mengalami kejang karena kesalahan saya," sela perawat Kim.

"Kalau begitu renungi kesalahanmu," ucap Haechan. "Dokter Choi tetap akan kumarahi," lanjut Haechan kemudian memberikan tanda pada Ahra untuk mengikuti langkahnya.

Ahra menghela napas lalu mengekor di belakang Haechan, mereka melewati beberapa perawat yang saling berbisik secara terang-terangan membicarakan Ahra.

"Apa kalian tidak punya pekerjaan selain merumpi! Berhentilah bekerja di rumah sakit ini jika kalian hanya sibuk membicarakan orang lain!"

Haechan tiba-tiba bersuara dengan nada tinggi membuat kumpulan perawat itu kembali ke pekerjaan mereka masing-masing. Ahra tersenyum di belakang pria itu, jadi seperti ini rasanya di bela suami sendiri di tempat kerja.

Ahra melanjutkan langkahnya mengikuti Haechan sampai mereka tiba di depan ruangan Haechan. Pria itu membuka pintu lalu mempersilakan Ahra masuk lebih dulu. Haechan melihat sekitar, di rasa aman pria itu lalu masuk tapi tidak menunci pintu.

Ahra berdiri sedangkan Haechan mengambil tempat duduk di sofa yang ada di ruangannya. "Kemarilah!" Suruh Haechan menemuk pahanya tanda lelaki itu memerintah Ahra untuk duduk di pangkuannya.

Namun, Ahra hanya diam di tempatnya. Rasanya menggerakkan kakinya pun sulit. Haechan menghela napas lalu menarik tangan Ahra membuat gadis itu akhirnya duduk di pangkuannya.

My Perfect dr. Husband  》Haechan ✔Where stories live. Discover now