3. DTBY - WHO YOU

31 5 0
                                    

Keadaan ini benar-benar menghantuiku, rasa ini begitu sesak, siapakah kamu? 

Bintang.... Bintang.... Bintang!!! Ucap seorang gadis sambil mengulurkan tangannya, wajahnya blur, lama kelamaan wajah itu pun menghilang. "Tidak, jangan pergi!!!" Teriak Adit sambil menitikan air mata di kedua ujung matanya, keringat membasahi tubuhnya. Ia terus berteriak. TIDAK!! JANGAN!!! Ia lalu terbangun dari mimpinya, keringat membasahi wajahnya. Ia meneteskan air mata yang jatuh tepat diatas tangannya. "Aku nangis!" Tanyanya heran. Dia menenangkan dirinya sambil mengatur nafas panjangnya. Ia bergegas ke kamar mandi dan membasuh mukanya. Dadanya terasa begitu sesak setiap kali mengalami hal ini. "Kenapa mimpi itu selalu datang, why? Who is she?" Batinnya sambil melihat bayangan dirinya di cermin. Resah dan kesal karena tak menemukan jawaban dia memilih untuk mandi dan berendam dalam bath up jakuzzi miliknya. Kamar mandinya sangat mewah dan besar. Di dalamnya juga ada taman mini yang ditumbuhi geranium dan Ivy English.

Dia gagal mengingat mimpinya tadi malam, "Sial!!! Umpatan yang selalu keluar dari mulutnya, "Kenapa aku gak bisa mengingat apapun!!" Emosi yang memuncak sebelum menenggelamkan dirinya dalam genangan air. "Who is she? "Ayo ingat dit!!" Titahnya lagi.

Tiba-tiba reminder handphone berbunyi, ia bergegas menuju ruang wardrobenya untuk berganti pakaian. Sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk, ia terus mencoba mengingat wanita dalam mimpinya. "Mungkin Reno tahu" Cetusnya langsung menghubungi, Reno. "Ren dimana?" Tanyanya sambil berjalan menuju sebuah ruangan dengan pintu kaca dengan finger print. "Lo dimana?" Tanya Adit pada Reno yang sepertinya baru bangun tidur. "Adit, gw masih ngantuk, lo telepan nanti lagi ya!" Ia lalu menutup teleponnya.

"Ren!" Adit mengelengkan kepala mengetahui kelakuan sang kakak yang tahun ini genap berusia 32 Tahun. "Bedanya cuman 3 tahun tapi udah seperti 10 tahun." Ledeknya lagi, sementara Reno merasa gatal pada kupingnya.

Adit lalu mulai berjalan berkeliling wardrobenya untuk mencari pakaian mana yang sesuai untuk acaranya hari ini. Semua koleksi pakaian, jam tangan, sepatu, dll tertata dengan rapi. Puluhan baju serta sepatu bermerk memenuhi lemari-lemari jati diruangan yang semuanya bernuansa putih, warna favoritnya. "Ini oke" Ucapnya lalu segera memakai baju itu, otot diperut dan tangannya menambah kesan cool dalam dirinya. Hari ini dia memilih celana hitam yang dipadu dengan cardigan long neck berwarna merah maroon dan jaket coat coklat muda. Rambutnya juga tertata dengan rapi dan klinis, lengkap dengan kunci Maserati ditangannya.

Sebelum pergi tak lupa, ia masuk ke gudang anggur untuk mengambil salah satu minuman favorit pamannya yang berulang tahun. Nuansa kayu dan kesan asri terasa hampir disetiap sudut rumahnya. Letaknya berada di tengah perpohonan pinus yang rindang menambah suasana rumah yang tenang dan nyaman. Tak lupa kaca-kaca berukuran besar terpasang didepan rumahnya, serta api unggun di ruang keluarga. Seluruh rumahnya terkontrol hanya melalui suaranya. Ia pun juga memiliki backyard yang luas cukup untuk membuat lapangan sepakbola. "Rendy, ini saya Adit. Pesanan saya apa sudah kamu taruh di gudang?"

"sudah" balas Rendy.

Adit lalu berjalan terus menuju sebuah gudang yang terletak dibawah ruang keluarga. "Buka pintunya" ucap Adit lalu lingkaran yang ada dil antai ruang keluarganya langsung berputar dan terdapat tangga untuk turun ke gudang wine. Di dalam gudang tersebut, beberapa koleksi anggur organic tertata rapi dan bersih dibawahnya terdapat tanggal produksi wine tersebut. Tangannya bergerak mendekati sebuah botol wine yang letaknya terpisah dengan yang lain, "Ini dia, Perfect!"

"Den sarapan!" Cantika pembantu rumah tangga Adit menyuguhkan English Breakfast untuk menu-nya kali ini. "Reno pulang semalam?" Cantika terdiam takut. "It's okey, gak ada papa atau mama disini, dia gak pulang?" Tanyanya lagi dan Minah mengangguk. "Ok, aku akan buat kopi sendiri." Adit mengambil capsul coffee lalu memasukkannya dalam mesin. Meminum kopi dipagi hari adalah bagian penting sebelum memulai harinya.

"Bently!" Teriaknya sambil menyodorkan tangan yang berisi makanan anjing. "Good Boy!" Pujinya setelah melihat anjing kesayangannya itu makan dengan lahap. "Ren, hari ini om Rayn ulang tahun, aku mau kesana, kamu nyusul ya!" Pesan Adit melalui voice massage kepada Reno.

Destiny To Be YOURSWhere stories live. Discover now