74. DTBY - Kesempurnaan Cinta

21 3 0
                                    

Konserku di Eropa berakhir dengan meriah, semua bertepuk tangan. Impianku dan keinginanku sudah tercapai semua berkat orang-orang yang selalu mendukungku, anak-anakku dan Anna yang selalu ada disamping. Sinta meneriakan namaku dari samping panggung dan memberi tanda love yang kubalas dengan rentangan tangan besar yang siap memeluknya. Mereka datang kepadaku sekaligus dan menciumi diriku. Semua bertepuk tangan memberi selamat atas kebahagiaan kecilku ini.

Tidak! Ini besar dan luar biasa! Sempurna karena ada mereka. It's perfect.

Meskipun mereka kembar. Mereka tetap seperti anak yang lain terkadang suka berebut apa lagi jika itu terkait mamanya. Mereka sangat menyayanginya. Keributan kecil yang manis menjadi bumbu dalam keluarga kami.

Kali ini, keributan terjadi karena mereka berdua ingin membawakan bunga untuk Anna. Anna akan melakukan tugas besar dan menjadi pemeran utama hari ini. Luar biasa.

"Sayang sebentar, papa lagi telepon klien penting." Ditto dan Sinta menarik tangan Adit.

"Ok! Mr. I'm sorry. I will call you later. I have dinner with my wife. I will call you later." Adit lalu bersiap-siap masuk ke mobil Mercedes Bend putih yang dibawa oleh Pak Crist.

Pameran Lukisan (gallery's Anna)

Aku berdiri melangkah masuk memasuki sebuah gallery lukis, milik Anna.

Dia istriku, sahabatku, cinta pertamaku. Anna si gadis cengeng idiot yang mempesona. Ini adalah cabang gallery Anna di Indonesia selain di Melboune. Itulah mengapa hari ini, Anna akan melakukan tugas besar dan menjadi pemeran utama. Hari ini adalah peresmian gallery-nya. Dia sangat antusias mempersiapkan ini semua.

"Selamat datang di Gallery kami" Kata Nina yang membantu Anna mengurus gallery.

"Thank you, Nina." Ditto dan Sinta langsung berlari mencari Anna sementara Adit melepaskan jaketnya dan memberikannya pada Rendy asistennya.

"Dit, lo! Gak bisa kasi orang nafas dikit. Gw baru balik dari America, udah dapat telephone lagi dari klien. Kalau gini terus istri gw bisa marah!" Keluh Reno

"Kamu digaji kan, Ren?" Balas Adit cuek sambil melihat-lihat lukisan Anna.

"Gw nih direktur operational."

"Lalu, haruskah aku suruh Matteo untuk mengantikan tugasmu?" Balas Adit langsung disanggah oleh Reno

"Jangan! Lo mau mecat gw!" Balas Reno.

"Mana berani mecat kakak sendiri." Reno langsung tersenyum dan merangkulnya.

"Adik baik, lukisan yang itu kasi diskon. Marsha mau soalnya." Rayu Reno.

"Kamu mintanya sama yang itu!" Adit menunjuk Anna yang berbalik arah melihat kepadanya sambil tersenyum cantik seperti biasanya.

Dinner direstauran (The French breserie)

"Happy birthday, daddy!"

"Thank you, Ditto and Sinta." Anna memeluknya dengan erat tak ingin melepaskannya dan Adit langsung tersipu. Anna mencium bibir Adit. Pipi Adit langsung merah, "Thank, Anna, ayo dimakan." Adit memberitahu semuanya bagaimana cara menggunakan alat makan.

Mereka menikmati dinner malam itu dengan sempurna.

"Daddy, I want to have a little sister." Ceplos Ditto.

"Little sister, and you Sinta? Do you want to have a little brother like Ditto."

"Yes, daddy." Jawabnya lucu sambil tersenyum padanya.

"OK, come on. Hug me! I will try." Balas Adit melirik Anna yang asik dengan makanannya.

Musim dingin, Switzerland

Destiny To Be YOURSWhere stories live. Discover now