and i told you when you left me

516 86 70
                                    

Happy Reading

.

.

.

"Aku tidak bisa lagi melanjutkan hubungan kita..."

Gun menatap tay yang duduk di depannya..

"Aku tau...aku bersalah padamu.. Tapi kamu juga pasti merasa kalau sikapku padamu berubah kan belakangan ini.."

Gun lagi lagi hanya diam.. Hatinya porak poranda... Dia gemetar..

"Aku tidak bisa lagi memaksakan perasaanku.. Karena itu mari kita berpisah"

Mereka bertatapan...

Air mata gun luruh.. Tapi dia tidak bisa membuka mulutnya.. Dia shock.. Dia mengusap air matanya dengan cepat karena dia tidak mau terlihat lemah...lalu tersenyum..

"Gun..!" Panggil tay.

Dalam 5 tahun hubungan mereka...ini pertama kalinya tay memanggil namanya.
Dan itu terdengar sangat menyakitkan..

Gun mengangguk lagi dan lagi sembari mencoba tersenyum..

Dia melepas cincin di jari manisnya seraya mengucap selamat tinggal di dalam hatinya
lalu meletakkan benda cantik itu ke hadapan tay...

Ya... Kini kisah mereka selesai sampai di sini.

"Te.. Terima. Terima.. Kasih..." Gun segera bangun dan berlari dengan cepat meninggalkan tay..

Dia mengambil teleponnya lalu menelpon PP tapi tidak aktif..

Dia akhirnya menelpon off..

Orang orang menatapnya yang berjalan sambil menangis di tengah keramaian...

"Halo Gun..."

"O.. Off.. Tolong aku.." Suaranya nyaris tidak terdengar..

"Gun kau kenapa..?"

"Tolong aku... Huhuuu..."

"Iya.. Iya oke kau di mana..?"

Gun menyebut alamat pada off lalu dia terduduk di bawah pohon sambil menangis...

Ya Tuhan.. Kenapa tay begitu tega padanya..

Kenapa

Dia terkejut saat tiba-tiba off berjongkok di hadapannya...sambil menutupi kepalanya dengan jas yang dia pakai..

Itu dia lakukan untuk menutupi gun yang sedang menangis.. Karena orang-orang yang lalu lalang menatap gun yang menangis sambil duduk di bawah pohon

Off membantu gun bangun lalu membawanya masuk ke dalam mobil..

Lalu off pun membawa mobil pergi dari situ...

Di dalam mobil gun terisak dengan sedihnya..

Dia sudah bisa menebak apa yang terjadi pada gun..

Ya Tuhan... Kasihan sekali dia...

Gun membuka jas off dan mengambil tissue di atas dashboard..

"Maaf..." dia masih sesenggukan..

"Maaf aku.. Aku me.. Merepotkanmu.." Dia terisak dengan begitu sedihnya..

"Tidak apa.. Menangis saja kalau masih merasa tidak enak.."

Gun berusaha menguasai emosinya..

Tapi ya.. Jelas dia gagal..

Dia kembali menangis dengan sedih..

Off memberhentikan mobil di pinggir jalan yang sepi.. Tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya..

promiseWhere stories live. Discover now