15. Jealous part1

5.2K 504 13
                                    

Rianda berkacak pinggang menatap isi lemarinya. Ia sudah mengeluarkan beberapa baju terbaiknya namun ia merasa semuanya kurang. Ia tidak percaya diri memakai pakaian yang ia punya, ia gak mau terlihat jauh berbeda dengan alana.

"Wah, kenapa ini?" Pekik ibu yang baru saja masuk. Mata ibu membesar melihat pakaian rianda yang berserak di atas kasur dan di lantai.

"Kamu marah sama siapa?" Tanya ibu sembari memungut pakaian di lantai. Rianda duduk disisi ranjang dengan kesal

"Bu, nanti sore alana ajak rianda keluar"

"Bagus dong, kenap jadi marah?"

"Aku gak marah bu"

"Lalu kenapa pakaian dikeluarin semua begini?"

"Aku gak punya baju bagus bu" keluhnya. Ibu terdiam sejenak lalu menggeleng. Ibu ikut duduk di sisi ranjang sambil memilih baju untuk rianda

"Baju kamu bagus ini, gak ada yang lusuh. Semuanya cocok buat dibawa keluar" ucap ibu

"Tapi bu"

"Nah ini bagus, coba deh berdiri" ibu beranjak sembari menarik lengan rianda. Ibu mencocokkan baju itu ke tubuh rianda lalu melihat ke cermin

"Yang ini, trus pakai ini, ntar rambutnya begini" ibu membantu rianda dengan baik. Rianda yang semula kesal mulai membaik. Ia pun mengikuti pilihan ibu.

Rianda sudah cantik dengan pakaian pilihan ibu. Ia keluar rumah dan menutup pagar perlahan. Alana sudah menunggu rianda,. Ia bersender di mobilnya yang terparkir beberapa meter dari rumahnya. Rianda berjalan mendekat. Alana memperbaiki posisinya ketika melihat alana. Ia menatap rianda sejenak sebelum membukakan pintu mobil.

"A.. Aku bisa sendiri" ucap rianda tak enak hati, ia menahan tangan alana di knop pintu mobil. Alana kaget dengan gerakan tiba-tiba rianda, tangan mereka saling menyentuh memegang knop, alana menoleh ke rianda yang tak berjarak dengannya, ia bisa dengan jelas mencium harum parfum dan harum rambut rianda. Sadar alana mematung tak memindahkan tangannya dari knop, rianda mendongak hingga mata mereka bertemu. Rianda mengerutkan keningnya karena alana hanya diam menatapnya.

"Na" panggil rianda, alana tersadar. Ia melepas tangannya dari knop, tanpa bicara ia berbalik masuk mobil dari pintu sebelah.

Rianda melirik alana sembari memasang seatbeltnya. Ia pertama kali duduk di mobil mewah seperti ini, dan disetirin Alana. Mobil melaju di jalanan yang lapang, mereka berdua telah diam selama 10 menit.

"Mau denger lagu?" Tanya alana

"Boleh" jawab rianda. Alana menyentuh monitor dan memilih lagu. Baru beberapa detik lagu menyala, rianda merasa terbang ke masa lalu. Lagu ini adalah playlist utama di walkman yang selalu ia dengarkan.

"Kamu masih dengerin lagu ini?" Tanya alana

"Aku kehilangan walkman waktu pindahan, mungkin aku lupa letak dimana" jawab rianda. Walau tak menjawab pertanyaan secara langsung, jawaban ini jelas bahwa ia tak lagi mendengarkan lagu apapun. Mereka tak lagi bicara hingga mereka sampai ke tujuan.

Mereka jalan beriringan masuk ke resto yang kelihatan mewah. Rianda menatap dirinya di kaca pintu resto sebelum masuk, ia masih khawatir jika pakaiannya tak sesuai.

"Silahkan!" Seorang pelayan mengantar mereka ke meja yang sudah dipesan alana. Baru saja mereka duduk,. Pelayan tadi membawa sebotol wine dan menuangkan ke gelas mereka, lalu menghidangkan makanan pembuka. Rianda menatap makanan di depannya dengan ragu. Alana mempersilahkan rianda untuk makan.

"Kamu suka?" Tanya alana saat rianda menghabiskan setengah makanannya.

"Hmm suka, ternyata makanan orang kaya seenak ini" jawab rianda, alana tertawa ringan.

Light in YouDonde viven las historias. Descúbrelo ahora