NDR 15

34 3 0
                                    

Cekklek...

Ternyata Nita benar benar pergi meninggalkan ruangan. Semenjak saat itu Rey menjadi galau dan bete. "Kamu kenapa? " Tanya Pak Ardi-ayah nya Rey. "Gapapa" Ibu nya pun mendekati Rey "kamu cinta sama gadis tadi? " Tanya bu Laras. "A-aku sebenarnya a-aku-"

Ceklek..

Sebelum Rey menjawab, tiba tiba pintu ruangan terbuka, dan itu adalah Nita yang membawa sebuah makanan di mangkuk.

"Ni-nita" Ucap Rey gugup.

"Katanya kamu mau pergi tapi ko-? " Tanya Rey sembari gugup , kenapa Laras malah menanyakan kalau Rey suka sama Nita si? Kan jadinya Rey malah jadi gugup.

"Oh jadi lo ga mau gw disini gitu? " Tanya Nita kesal. Nita langsung menaruh mangkuk berisi kan bubur nya itu dan hendak pergi meninggalkan ruangan. "Eh bu-bukan gitu tunggu Nita jangan pergi" Rey mencoba bangun dari tempat tidurnya. Namun tiba tiba Rey terjatuh kembali.

"Aaaaahhhhh.. Sialan! " Rey meringis kesakitan saat hendak berdiri,ia sangat meringis sembari memegangi kepalanya yang sakit dan terluka parah itu. "Udah jangan dipaksa, biar ibu yang mengejar gadis itu " Ucap Laras. Ia pun langsung mengejar cewek itu namun sayang nya gadis itu sudah pergi begitu jauh dan dia kehilangan jejak.

Ceklek..

"Gadis cantik itu udah pergi" Ucap Laras. Rey mulai cemberut dan cemas bagaimana kalau Nita marah padanya dan mereka akan berjauhan lagi , Rey sudah sangat susah untuk mendapatkan Nita dan sekarang dia?

Rey langsung membuka HP nya dan mencoba mencari nomor Nita. Akhirnya dia menemukan nomor nya Nita di grup sekolah nya. "Wah PP nya Nita kok cantik banget ya? Beda dengan biasanya" Mungkin di PP whatsapp nya Nita, Nita tidak memakai kacamata dan memakai baju dres putih yang amat cantik dengan rambut panjang yang terurai sembari memakai pita di rambut nya.

'Cantik banget' umpat Rey.

Saat Rey ingin chat nomor Nita tiba tiba..

Bruuukkkk..

"Suara apa itu? " Tanya Laras. "Biar aku cek" Ucap Ardi. Saat Ardi cek di luar ternyata ada orang kecelakaan di parkiran dan ia di masukan ke ruangan UGD. Saat Ardi melihat sosok kecelakaan itu melewati dirinya ia sangat terkejut karena ternyata orang yang kecelakaan itu adalah... Nita?

"Rey gadis itu kecelakaan" Ucap Ardi terengah-engah. Rey kaget mendengar Ardi mengatakan hal itu. "Apa? Ayah jangan bohong saat begini dong" Ucap Rey. "Ayah ga bohong dia masuk UGD" Ucap Ardi.

Rey pun bersih keras bangun namun karena benturan di kepala nya yang sangat keras ia pun kembali jatuh. "Sini biar ibu bantu" Ucap Laras. Rey dibantu Laras untuk bangun dan kini Rey duduk di kursi roda , ibunya membawa Rey ke tempat Nita. Mereka menunggu dokter keluar membawa kabar baik.

Setelah lama menunggu , dokter langsung keluar dari ruangan UGD. "Dok bagaimana keadaan teman saya? " Tanya Rey. "Teman anda sudah kembali normal dan sekarang akan di bawa ke ruang rawat" Ucap dokter. Dokter itu pun pergi. Dan Nita juga keluar dari ruangan dan dipindahkan ke ruang rawat.

"Nita bangun dong, lo jangan ninggalin gw" Ucap Rey menangis sembari tangan yang menggenggam kedua tangan Nita. Dan air matanya itu tak sengaja menetes di tangan Nita yang Rey genggam terus.

Puk..

Air matanya jatuh. Nita mulai sadar dan sedikit membuka matanya pelan pelan. "Rey? " Ucap Nita samar dan serak. "Lo-lo udah bangun? Lo gapapa kan? Ini semua salah gw , kalau misalnya gw ga minta lo nungguin gw pasti ini ga akan terjadi" Ucap Rey menangis. Melihat Rey yang cemas seperti ini membuat Nita tak sengaja meneteskan air matanya juga. "Udah jangan menyalahkan diri lo sendiri" Nita merentangkan tangan nya dan Rey memeluk Nita sembari posisi yang tadi.

Ceklek...

"Ekhem.. "

Tiba tiba ada suara seseorang pura pura batuk. Sontak suara itu membuat Nita dan Rey melepaskan pelukannya. "Tante" Ternyata itu adalah Laras -ibunya Rey yang juga ikut menjenguk. "Kamu udah gapapa? " Tanya Laras. "I-iya tante" Ucap Nita. Tak lama kemudian dokter datang. "Rey kamu juga harus istirahat, kepala kamu juga masih belum sembuh" Ucap dokter. Rey langsung kembali ke ruangan nya.

Perawat langsung menghubungi keluarga Nita dan tak lama kemudian ayah, bunda, Steven, dan 5 bodyguard dan tak lupa dengan 3 perawat datang ke rumah sakit. Sontak karena mereka sangat terhormat dan kedudukan nya sangat tinggi dan orang terkaya membuat semua yang mereka lewati menunduk pada mereka.

Mereka sampai di ruangan Nita dan masuk namun yang masuk hanyalah keluarga nya sedangkan bod nya hanya diam di luar pintu untuk jaga jaga. "Sayang kamu kenapa ko bisa gini" Tanya Maria cemas. "Gapapa ko bun hanya kecelakaan sedikit" Ucap Nita dengan wajah datar. 1 hari berlalu, pihak sekolah dan teman teman pun datang menjenguk , namun hanya Rey yang dijenguk, sedangkan Nita hanya dijenguk oleh guru nya saja.

**

*

*

2 hariberlalu , mereka sudah di perbolehkan untuk pulang dan melakukan aktivasi seperti biasa. Kini mereka sudah berada di sekolah.

"Pagi anak anak kita kedatangan murid baru, silahkan masuk" Ucap bu Nur (wali kelas ips 2) sembari menunjuk pada pintu. "Nambah lagi pembully" Umpat Nita yang biasa saja dengan kehadirannya. Saat murid baru itu masuk ia pun di persilahkan untuk duduk di bangku yang kosong. Setelah memperhatikan murid baru itu , ternyata dia menuju ke bangkunya Nita. "Aku boleh duduk disini? " Tanya murid baru itu namanya Dina. "Apa lo ga jijik sama gw? " Tanya Nita.

"Jijik kenapa? Kamu itu cantik tau" Ucap Dina memuji. Baru kali ini Nita mendapat pujian di sekolah baru nya, biasanya orang orang hanya mengejek dan mengejek, tapi dia dia sangat beda, Dina sangat cantik dan rambut panjang sama seperti Nita, memiliki mata yang bulat indah dan badan yang bagus seperti Nita, dia juga cerewet.

"Kamu seriusan muji aku? " Tanya Nita ga percaya. "Iya lah masa bohong" Ucap Dina tersenyum tertawa. Pelajaran pun di mulai sampai selesai.

Tiiinggg...

"Nita, kita istirahat bareng yuk" Ucap Dina. Kini mereka seharian menghabiskan waktu berdua. Setelah pergi ke kantin dan mereka menuju kelas tiba tiba di lorong koridor ada geng Cinta menghalangi mereka. "Berhenti! " Ucap Cinta. "Kamu siapa si halangi jalan kita?! " Bentak Dina. "Wah wah ternyata lo punya tangan kanan cupu?! " Ucap Cinta tertawa.

Tak ada aba aba Cinta langsung menjambak rambut Nita dan menyeret nya ke gudang, namun Dina dengan cepat mengambil balok kayu yang ada di pojok dan memukul kan nya ke kepala Cinta tanpa memikirkan akibat nya sehingga..

Braaakk..

NITA AULIA SYARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang