"Reyyyy!! Huaaaa.. "
Di sekolah saat istirahat. Nita memeluk erat Rey dan menangis. Begitu pula Rey menangis dan memeluk Nita.
"Nita aku mau bicara s-sesuatu"
"Aku juga"
Rey meleraikan pelukan nya. Keduanya menangis entah kenapa. Mungkin mereka ing...
Semangat membaca nya ya. Jangan lupa vote and komen juga and follow akun author nya ya.
PLAGIAT Dilarang baca!
~HAPPY READING~
"Kenapa Rey nyentak gw kenapa? ! "
Beberapa kali ia tanyakan hal itu pada dirinya sendiri. Hingga tak sadar waktu berputar cepat. Ia tertidur di tempat yang sama dengan posisi kedua kaki di tekuk kan di kursi dan tangan melipat lutut dan kaki. Kepala nya Menelengkup diantara dada dan lutut.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Di sisi lain. Di rumah Nita, tepat pukul 18.20. Suatu ruangan tamu yang berada di dalam rumah Nita. Ada Maria yang kini tengah mondar mandir ke kanan dan ke kiri memikirkan Nita yang kini belum pulang juga.
"Nita kamu kemana si? Kok belum pulang. Di telpon ga angkat"
Ucap nya lalu melihat ke arah pintu yang masih tertutup. Handphone Nita batrai nya habis, hingga saat di telpon HP nya mati.
"Steven! Steven! "
Teriak nya memanggil nama Steven dengan kepala yang menengadah ke lantai atas.
"Iya bun"
Terlihat Steven yang sedang menuruni anak tangga nya dan menghampiri Maria.
"Ada apa bun? "
Tanya nya saat sudah sampai di bawah.
"Sekarang juga kamu cari adik kamu! Bunda khawatir dia belum pulang pulang juga"
Pinta nya. Mata Maria tak kuat lagi menahan air mata yang ia tahan dimata nya.
"Baik bun"
Steven pergi melangkah kan kaki nya pergi keluar. Saat tangan nya membuka pintu ia membulatkan mata nya terkejut melihat ada seseorang di ambang pintu.
"Nita? "
Saat mendengar kata 'Nita' Maria mendongak melihat orang yang ia sebut dengan nama Nita itu dengan senyuman bahagia.
Nita hanya menatap ke satu arah yang kosong dengan pikiran yang kosong pula.
"Nita kamu kemana aja? Bunda khawatir kamu belum pulang juga"
Maria menghampiri dan memeluk nya dengan senang. Namun pelukan nya tidak di balas oleh Nita. Nita hanya menatap teras dengan tatapan kosong tak membalas ucapan bunda nya.
