Chapter 4: The Help Order

21 5 6
                                    

"Biar kuperjelas," kata Howard setelah mendengar keseluruhan rencana Bella, "Kamu ingin meminta kami membawa monster dari Szuztlu Lake ke Adarion Lagoon untuk mengganggu ritual bulanan kami?"

Setelah tiga hari merenung dan mempertimbangkan identitas Adda sebagai Bella dengan partner bisnis unofficial-nya, akhirnya pemburu monster itu mengundang Bella ke sebuah ruang khusus dalam kedai yang diselimuti tabir sihir.

Fakta bahwa Bella sampai datang kemari membuatnya tertarik mengetahui tujuannya. Demi menjaga kerahasiaan, Howard sampai membawa dua anggota bisnisnya untuk berjaga di depan pintu.

Tindakannya terbukti benar, Bella mengatakan hal tergila yang bisa ia lakukan.

"Aku tahu kamu bisa," balas Bella. Ia menyibak rambut panjangnya dengan memberikan senyum menggoda.

Jika dibilang siapa yang mengenal S L, pasti Howard jawabannya. Tidak ada yang lebih mengenal tempat itu daripada pria ini. Dengan tubuh tegap, informasi, dan koneksi yang dipunya, dalam waktu singkat, nama Howard melejit, secara resmi maupun tidak resmi.

"Aku tahu kita memiliki sejarah, tapi permintaanmu di luar nalar," kata Howard. "Kamu tahu hukuman kerajaan terkait pembuat onar?"

"Tapi coba pikirkan keuntungannya, Howard," Kata Bella. "Jika kamu bisa membawa monster-monster itu saat A, pastinya pihak kerajaan membutuhkan bantuan pemburu monster, kan? Coba bayangkan siapa yang akan mereka panggil?"

"Lebih spesifik."

"Bayangkan, ketika kalian berhasil menjatuhkan moster-monster itu—aku yakin kalian bisa—kamu maupun guild-mu atau bisnismu yang lain akan ikut terkenal. Banyak koneksi baru yang akan mendatangimu. Apalagi akusisi wilayah juga akan sangat mudah untukmu."

Howard menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursinya. Hal yang disebutkan Bella ini memang sudah dipikirkannya. Tentu saja ini bisa menguntungkan pihaknya.

"Aku janji rencana ini tidak akan merusak laguna kalian. Melainkan hanya mengalihkan perhatian. Para penjaga akan sibuk dengan mereka, dan kalian datang sebagai pahlawan." Bella terus meyakinkan. "Kamu memiliki utang budi padaku setelah kuberikan potongan akar pohon ek tertua dari tempatku dulu. Sekarang aku memintamu untuk ini."

"Tentu aku masih ingat. Itu permintaan yang besar," kata Howard. "Apa kamu punya rencana untuk kondisi terburuk?"

Bella mengangguk. "Tentu. Aku memiliki pesuruh di sana. Seorang pedagang kayu, cukup kaya dan loyal. Ia akan membantumu dan anggota bisnismu untuk rencana ini. Setelah itu, kamu bebas memanfaatkan dia sepuasnya."

"Kamu yakin?"

"Tentu aku yakin," balas Bella tersenyum penuh arti. "Partnerku juga akan membantumu."

Dengan suara Bella, Adda bersiul hingga Brow melesat turun dari persembunyiannya di sudut tergelap atap ruangan itu. Brow bertengger di bahu Howard.

"Ia sangat pintar."

"Ya aku tahu itu." Howard mengelus bulu Brow. "Satu hal lagi, Bella. Apa yang kamu inginkan dari ini?"

Adda sudah mempersiapkan jawaban pertanyaan ini. "Untuk mengambil air laguna."

"Hanya itu?"

Adda mengangguk tanpa sekali memalingkan pandangannya dari wajah Howard. Ia harus tampak sangat meyakinkan. "Buat kegaduhan dan kita semua menang," ujarnya tanpa membocorkan misi.

Kemudian mereka kembali berdiskusi sebelum Adda pamit dan Howard meminta waktu sehari untuk mendiskusikan ini dengan anggota nonofficial-nya.

Harpies itu setuju dan dengan wujud Bella, ia berjalan keluar dan meninggalkan Howard. Burung hantunya mengikuti wanita itu dari belakang dan mereka menghilang dari balik pintu kedai.

Below The Sacred TreeWhere stories live. Discover now