00

2.9K 59 2
                                    

Semua dimulai dari sini

“Oi, Jisung. Tadi malam kau bilang ingin stereo mobil baru, bukan? - Haechan bertanya tiba tiba.

“Mengapa Hyung bertanya?”  Jisung balik bertanya.

“Aku bisa membelinya untukmu.” Haechan berkata sambil tersenyum.

Jisung menatap wajah temannya, sedikit terkejut. Sungchan melirik Haechan sebelum tersenyum mengenalinya.

“Aku akan memberi mu tambahan dua ratus ribu lagi. “

“Apa yang kalian berdua pikirkan?” Jisung bertanya curiga.

“Tidak banyak, hanya...”

..

..

..

“Jisung Sialan, kamu yang terbaik.” Suara berisik terdengar dari ruang di seberang kamar, membangunkan Chenle dari tidur nyenyak nya.

Saat melihat ke sekeliling kamar, Chenle tidak melihat Jisung dimanapun. Jadi dia bermaksud untuk bangun, tapi dia langsung meringis merasakan sakit dihampir semua bagian tubuhnya, terutama bagian pantatnya.  Saat membuka selimut yang menutupi tubuhnya, Chenle melihat jika tubuhnya sekarang hanya memiliki celana dalam. Membuatnya mengingat apa yang terjadi tadi malam.

Setelah lama berdiam, Chenle memutuskan untuk beranjak. Meski harus menahan rasa sakit. Setelah memungut pakaiannya yang berserakan dilantai dan memakainya, Chenle berjalan perlahan menuju pintu kamar yang terbuka sedikit. Setiap langkah terasa menyiksa.

Sesampainya di pintu, Chenle melihat Jisung dan teman-temannya sedang berkumpul.

“Hyu....”

Baru saja Chenle bermaksud untuk memanggil Jisung, tetapi langsung berhenti ketika dia melihat gambar di layar TV.

(Tidak, Hyung!! Chenle sakit. Jisung Hyung... Uh.... Ah... lepaskan...)

(Berhenti berteriak Chenle!! )

Baik suara maupun gambar itu dari kejadian yang dialami Chenle dan Jisung  malam yang lalu.

Dan sekarang Jisung dan teman temannya sedang menontonnya.

“Jisung ah, kau melakukan apa saja demi uang. Ini, ambil uangmu.” Sungchan mentransfer sejumlah uang kepada temannya itu. Jisung menerima notifikasinya sambil mengangguk dan tersenyum.

“Haechan hyung, bagaimana kesepakatan yang kita bicarakan?” Jisung bertanya pada teman yang lain.

“Nah, besok kamu bisa bawa mobilmu ke bengkel ayahku. Aku akan memasangnya sendiri.” katanya tegas.

Chenle terasa seperti akan mati, kedua kakinya bergetar.

“Bocah ini menerimaku dengan mudah. Melihatnya membuatku ingin bermain lagi.” katanya sambil tersenyum sambil menonton TV di depannya.

“aku memakannya sampai puas.”

“Jadi apa yang akan kita lakukan selanjutnya?” Sungchan bertanya pada temannya dengan rasa ingin tahu.

“Lakukan apa saja, bocah ini mudah ditipu. Ketika aku mengatakan kepadanya bahwa aku mencintainya atau berpura-pura tersinggung, dia akan mengejarku. Aku pikir akan menggunakannya sebentar, ketika saya bosan kau bisa menggunakannya.” kata Jisung kepada teman-temannya sambil mendengus.

Saat itu, air mata bening mengalir membasahi pipi lembut Chenle.

“Mengapa Hyung tega melakukan ini pada Chenle?”  Chenle bertanya dengan lantang, menyebabkan kelompok Shungchan segera berbalik untuk melihat.

Aku Mencintaimu Sangat... Sangat Brutal 1 Où les histoires vivent. Découvrez maintenant