Chapter 32

420 30 0
                                    

"Aku membelinya untuk mu, bukan untukku." kata Mark dengan nada datar.

"Kita bisa berbagi dan makan bersama." kata Haechan.

Mark kembali dan duduk di tempat tidur Haechan tanpa berkata apa-apa. Sosok ramping itu sedikit tersenyum saat dia berjalan ke meja untuk meletakkan pangsit.

"Tunggu." kata Mark dan Haechan bingung.

"Kemari dulu." kata Mark dengan tenang.

Haechan berjalan ke Mark dan berhenti di depannya, Mark sedang duduk di kaki tempat tidur.

"Apa?" Haechan bertanya dengan ragu karena tidak tahu kenapa Mark memanggilnya.

Sosok kuat itu menatap Haechan dengan ekspresi tenang.

"Katakan padaku, kenapa kamu berbohong padaku?" tanya Mark sambil menarik Haechan untuk duduk di antara kedua kakinya dan memunggunginya. Tangan kuat Mark melingkari pinggang Haechan, mencegahnya untuk pergi.

"Yah..., sudah kubilang..., aku ingin bertemu ibu dan ayahku." kata Haechan tahu itu hanya alasan.

"Apa kamu yakin?" Mark bertanya lagi dan Haechan mengangguk pelan tapi tidak menjawab.

Tok...Tok... Terdengar ketukan di pintu kamar Haechan, membuatnya sedikit terkejut.

"Mark, lepaskan aku." kata Haechan, karena Mark sedang memeluknya.

Mark menarik napas dalam-dalam, karena diinterupsi dengan menyebalkan. Dengan terpaksa dia membiarkan Haechan bangun dan membuka pintu kamar.

"Ada apa?" Haechan bertanya kepada orang yang mengetuk pintu kamarnya. Itu adalah salah suatu pekerja di tokonya.

"Boss menyuruh Haechan ssi pergi ke toko. Mingyu sek datang membawa mobilnya untuk melakukan penyesuaian. Dan Boss meminta Khun Haechan untuk membantu melihatnya." kata karyawan itu.

Haechan tertegun dan langsung menoleh ke arah Mark yang kini duduk dengan wajah tegang.

"Bukankah aku sudah memintamu melakukannya hari itu? Kenapa kamu tidak melakukannya sendiri?" Haechan bertanya kepada karyawan itu.

"Aku tidak melakukannya karena  Mingyu ssi bilang akan menunggu Haechan ssi datang dan memeriksanya."

"Katakan pada ayahku, aku sibuk." kata Haechan menolak. Dia berusaha tidak membuat Mark kesal.

"Sebaiknya Haechan ssi telepon dan beritahu Boss, aku tidak ingin dia menendang pantatku karena ini." kata karyawan itu.

"Oke, aku akan menelepon Ayah. Kamu bisa kembali bekerja." kata Haechan sebelum menutup pintu dan menoleh ke arah Mark.

Mark duduk diam, Haechan pergi mengambil telepon rumah yang ada di kamarnya dan menekan panggilan ke kantor ayahnya di toko.

"Ayah, ini Haechan... Tidak bisakah kamu membiarkan yang lain memeriksa mobil Mingyu? Kenapa harus menungguku? Aku ada tamu di sini, Ayah..." kata Haechan kepada ayahnya.

"Aku tahu Mingyu adalah putra temanmu, tapi aku tidak melihat perlunya dia menunggu pendapatku. Kang juga ada, biarkan Kang yang melihatnya, dia nomor satu di toko kita, Ayah." Haechan menolak permintaan ayahnya.

Mark berdiri diam.

"Ayah jahat...!! Ayah melihat Mingyu lebih baik daripadaku? Ayah, minta Kang untuk melihat mobil Mingyu...itu saja ,Ayah." Haechan segera menutup telepon.

"Apakah kamu akan melihat mobilnya?" Mark bertanya pelan.

"Tidak...," jawab Haechan pelan.

"Ayo kita lihat mobilnya." kata MMark.

Aku Mencintaimu Sangat... Sangat Brutal 1 Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon