Swastamita di Cakrawala ( On Going )

16. Nathan 's problem

kalian bacanya sambil votmen boleh? biar aku juga makin semangat buat up nya.

Jangan jadi pembaca misterius guys...

Elia melirik Nathan sekilas, cowok itu sibuk dengan ponselnya sendiri.

"Nath?" panggil Elia. Nathan hanya berdehem tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponsel.

Senyum di wajah Elia jadi pudar, digantikan dengan wajah masam. "Lo pernah tulus peduli sama gue nggak? Tanpa ada embel-embel soal janji lo?"

"Kadang."   

Elia langsung buang muka dengan sinis. "Sekarang gitu juga?" 

Nathan menoleh, menatap Elia lalu memberikan obat di tangannya. "Dah minum dulu obatnya biar ayah nggak---"

"Dah lah." Elia berdecak, kemudian beranjak membuat Nathan menaikan alis, hancur sudah mood Elia saat ini.

Padahal tadi cowok itu sok banget di kelas, kaya kelihatan peduli banget sama Elia.

"Kemana?" 

Elia menoleh. "Apa? Buat laporan juga ke ayah?"  

Nathan menghela napas berat. "Nggak usah mulai,"

"Mulai apa??" Elia menaikan satu alis sembari tersenyum miring. "Kan gitu sama aja jadi kepedulian palsu, mending nggak usah deh."

"El?" 

"Apa?" tanya Elia sinis. "Lo balik sama Fitri aja deh, kan lumayan tuh mumpung gue lagi baik." 

"Gue anter lo dulu!"

"Ngapain sih? Repot bener, gue balik bareng yang lain." 

Nathan jadi memandang cewek itu yang barusan berbalik pergi meninggalkannya dengan langkah kesal, membuatnya jadi menghela napas berat. "Baru sakit kemarin juga."

🌅🌅🌅

Elia menghembuskan napasnya panjang sebelum melangkah keluar dari kelas. Kali ini ia keluar sendiri, karena memang menyuruh yang lain duluan saja.

Ia menunduk lalu merogoh benda pipih di saku rok karena suara notifikasi masuk, Elia langsung membukanya ada satu pesan dari ayah juga Aska.

Ayah : hari ini pulang jam berapa?

Elia : jam 4 yahhh

Ayah : kenapa?

Elia : ada jam tambahan, lagi aku ekstra sebentar

Ayah : owh yaudah

Ayah : sama nathan tapi kan??

Elia : iyaaaa iniii

Elia : ayah nggak usah call nathan

Elia : hp dia low

Ayah : yaudah kabarin kamu jangan off

read