𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟖:

105 15 0
                                    

Setelah kejadian tadi, Oikawa dan Iwaizumi pulang menuju rumah mereka. Selama perjalanan tidak ada yang membuka suara.

Iwaizumi fokus pada jalanan sedangkan Oikawa melihat keluar jendela.

Mobil mereka sudah memasuki pekarangan rumah, lalu Iwaizumi lagsung memarkirkan mobil pada garasi.

Oikawa keluar dari mobil tanpa mengatakan apapun dan jalan masuk ke dalam rumah. Iwaizumi mengikuti nya setelah mematikan mesin mobil dan ikut berjalan mengikuti Oikawa.

"Tooru"

Oikawa mengabaikan panggilan Iwaizumi.

"Tooru tunggu du-"

𝘉𝘳𝘢𝘬

Saat tangan Iwaizumi yang sedikit lagi menggapai Oikawa, Oikawa langsung membanting pintu kamar dan membuat Iwaizumi terkejut. Semarah itu kah Oikawa terhadap dia?

"Tooru buka pintunya, biar aku jelasin"

Iwaizumi terus menggedor-gedor pintu kamar tapi tidak di gubris oleh Oikawa sedikitpun. Karena tidak ada jawaban dari dalam kamar, Iwaizumi memutuskan untuk ke dapur untuk mengambil minum. Rasanya hampir frustasi karena sudah setahun mereka menikah baru kali ini mereka bertengkar.

𝟏𝟗.𝟒𝟖

Hari sudah mulai malam, namun Oikawa belum juga keluar dari kamarnya sejak pulang dari rumah sakit tadi. Iwaizumi memutuskan untuk melihat ke kamar.

Iwaizumi berjalan menuju kamarnya dan Oikawa untuk mengecek keadaan Oikawa. Takutnya Oikawa kenapa-napa.

Iwaizumi memutar kenop pintu dan ternyata pintunya tidak di kunci.

"Eh..... Tooru, aku boleh masukkan? " tanya Iwaizumi tetapi tidak ada jawaban.

Iwaizumi menyembulkan kepalanya dari balik pintu, tapi tidak ada nampak Oikawa di dalam.

"Tooru..... "

# 𝐤𝐚𝐦𝐚𝐫

Sejak pulang dari rumah sakit tadi Oikawa tidak keluar kamar. Dia mengabaikan gedoran pada pintu. Saat ingin merebahkan tubuhnya tiba-tiba Oikawa merasakan ada yang ingin keluar dari mulutnya.

Ia segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semua yang ingin ia keluarkan di closet. Tapi yang keluar hanya air bening.

Saat ingin kembali ke kamar, Oikawa merasakan tubuhnya yang lemas. Kakinya terasa sangat tidak bisa di ajak kompromi dan akhirnya Oikawa hanya duduk di kamar mandi.

# 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢 𝐤𝐞 𝐈𝐰𝐚𝐢𝐳𝐮𝐦𝐢

Iwaizumi sudah mencari di setiap sudut kamar, tapi tidak menemukan Oikawa. Tapi satu tempat yang belum Iwaizumi cari, yaitu kamar mandi.

Akhirnya Iwaizumi mengecek ke kamar mandi. Pintu kamar mandi sedikit terbuka lalu Iwaizumi membuka lebar kamar mandi. Dapat ia lihat Oikawa yang sedang terduduk di depan closet bersandar ke dinding dengan mata terpejam.

Iwaizumi sangat terkejut melihat Oikawa yang terduduk di sana, terlebih wajah Oikawa yang sedikit pucat.

Iwaizumi langsung menghampiri Oikawa.

"Tooru, bangun hey" Iwaizumi membangun Oikawa sambil menepuk pipi Oikawa.

"Nghh... "

Oikawa membuka matanya dan mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan dengan cahaya lampu. Seperti nya Oikawa tadi ketiduran. Mungkin karena efek terlalu lelah.

"Kenapa di sini? " tanya Iwaizumi.

"Aku hanya ketiduran habis muntah" jawab Oikawa, namun dengan nada yang lemah.

"Ayok pindah ke kamar, bisa-bisa di sini kamu masuk angin" ujar Iwaizumi.

Saat Oikawa akan berdiri, tiba-tiba badannya langsung oleng dan untungnya Iwaizumi menangkap tubuh Oikawa langsung.

"Heh kau kenapa? " tanya Iwaizumi yang kaget saat tiba-tiba badan Oikawa yang oleng.

Oikawa menggelengkan kepalanya.

"Tidak apa-apa, hanya sedikit pusing" jawab Oikawa.

"Yaudah biar aku gendong" kata Iwaizumi yang langsung menggendong Oikawa.

Karena perlakuan Iwaizumi yang tiba-tiba, Oikawa dengan reflek mengalungkan tangannya pada leher Iwaizumi. Iwaizumi berjalan keluar dari kamar mandi menuju ke ranjang yang mereka tempati.

Iwaizumi membaringkan Oikawa di ranjang.

"Kau tidur saja dulu, aku akan menelpon dokter" ucap Iwaizumi.

Oikawa langsung memegang lengan Iwaizumi. Iwaizumi menoleh ke arah Oikawa dan Oikawa menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada penolakan, kau tunggu saja. Aku kebawah akan membuatkan kau bubur" ucap Iwaizumi yang terdengar tegas.

Oikawa pasrah, karena bila Iwaizumi sudah serius. Maka Oikawa langsung ciut saat mendengar nada Iwaizumi yang berubah.

Iwaizumi pergi keluar kamar dan menuju dapur untuk membuatkan Oikawa bubur. Tapi sebelum itu ia sudah menelpon dokter pribadi keluarganya.



𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠..........

Maaf ini baru up lagi setelah sekian lama ceritanya nganggur. Untung ada ide ini. Oh ya jan lupa juga baca cerita aku yang baru.

Makasih udah baca 😁😁

𝐓𝐞𝐚𝐜𝐡𝐞𝐫 𝐌𝐲 𝐇𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝Where stories live. Discover now