𝐻𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔

1K 99 0
                                    

Hallo Saiya kembali lagi ehe (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡
Jangan lupa vote sebelum membaca.... Karena satu vote begitu berharga buat author.....










Aghata membuka ponselnya. Dia menatap foto seorang cowok berseragam SMA yang menjadi wallpaper ponselnya.

Sudah cukup lama semenjak  dia  pergi.

"Delta?"

Aghata mendongak ketika seseorang memanggil cewek itu dengan nama panggilannya dulu.

Dia tersentak kaget ketika melihat cowok yang menjadi wallpaper ponselnya itu kini berada di hadapannya.

"Apa kabar? Lo baik-baik aja kan?"

Aghata terdiam. Pertahanannya runtuh hanya dengan mendengar suara cowok itu. Air bening mulai menggenang di kelopak matanya. Dia menunduk seiring dengan setetes air mata yang terjatuh di pangkuannya.

Cowok itu tersenyum kecil. Dia duduk di samping cewek itu lalu mengusap pelan rambut Aghata yang kini pendek.

"Gue nggak suka lo nangis."

Aghata mendongak, menatap seseorang yang selalu dia rindukan, seseorang yang membuatnya bisa merasakan cinta untuk kali pertama.

"Aku nggak pernah baik-baik aja semenjak kamu pergi ... Ternyata aku nggak sekuat itu Aksa ...."

Cowok yang dipanggil Aksa itu mengangkat tangannya lalu mengusap air mata yang terus menuruni wajah Aghata, pandangan Aksa begitu sendu, seakan ikut tidak terima dengan takdir yang harus mereka jalani.

"Gue mau lo bahagia Del."

Aghata menunduk menatap jemarinya yang kian bergetar, dia berusaha mati-matian menahan isakannya agar tidak didengar Aksa.

Aghata pikir dengan pindah sekolah dan mengganti nama panggilannya bisa membuat cewek itu melupakan Aksa. Nyatanya semua ini tak semudah yang dia kira.

Aksa menepuk pelan puncak kepala gadisnya sebelum mulai beranjak pergi dari hadapan Aghata.

"AKSA!" panggil Aghata. Aksa terus berjalan menyebrangi jalan tanpa menoleh ke arah Aghata. Air mata cewek itu semakin deras menetes. Dia mengikuti langkah kaki Aksa.

"Sa! Berenti Sa!"

Cewek itu terus mengejar Aksa yang kini semakin menjauh. Dia tidak sadar lampu merah kini berganti hijau. Beberapa kendaraan mulai berlalu lalang. Sebuah mobil melaju dari cepat ke arahnya.

***

Saga mengendarai motornya sambil mengikuti alunan lagu dari headset bluetooth di telinganya.

Motor Saga berhenti ketika lampu merah menyala. Dia mengedarkan pandangan. Suasana jalan sore ini cukup padat. Puluhan orang kembali menuju rumah mereka masing-masing. Sesaat matanya tak sengaja melihat Aghata yang tengah duduk di kursi halte.

Saga menatap Aghata cukup lama. Cewek itu tampak menunduk dengan air mata yang menetes. Saga mengerutkan kening. Ada apa dengan cewek itu? Apa mungkin karena bertengkar dengannya tadi siang? Memang semenjak cekcok di kantin, Aghata tidak lagi mengajaknya bicara di kelas.

Aghata mendongak lalu berbicara seolah ada seseorang di sampingnya. Saga semakin menatap heran ke arah cewek itu. Padahal di halte itu tidak ada siapapun kecuali Aghata.

Tak lama kemudian lampu hijau menyala bersamaan dengan itu Agatha melangkah cepat ke tengah jalan. Saga membulatkan mata. Terlebih lagi ketika satu mobil hampir menabrak cewek itu.

Bunyi klakson mulai bersahutan memekakkan telinga. Agatha menutup telinganya sambil terus menangis kencang. Saga menepikan motornya lalu berlari ke arah Aghata.

Welcome Home, Saga! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang