𝑆𝑒ℎ𝑒𝑏𝑎𝑡 𝑎𝑝𝑎 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎?

598 69 8
                                    

Saga dan Aghata sampai ke kebun binatang, setelah membayar tiket mereka memasuki kebun binatang itu. Agatha mengedarkan pandangan sambil tersenyum senang, rasanya menenangkan berada di antara burung-burung indah di tempat ini.

"Aga! Aga! Fotoin gue dong!"

Saga segera mengambil posisi  di samping gorila kecil, Agatha mengangkat ponselnya dan memotret Saga.

"Bagus nggak? Bagus nggak?" Saga menghampiri Agatha dan melihat hasil jepretan cewek itu.

"Ampun ... Bagus banget Saga! Gue sampe nggak bisa bedain mana gorila yang asli!"

"Sembarangan lo Ga! Muka Se ganteng ini lo samain kayak gorila?"

Agatha tertawa kecil, cewek itu menghidupkan vidio ponselnya lalu kembali berjalan di kebun itu, hawanya menenangkan dengan suara khas hewan-hewan di sekitar.

"Saga! Tuh liat ada saudara lo tuh!" tunjuk Agatha pada buaya yang tengah nangkring di atas batu besar, "Gimana bunyinya buaya Ga?"

"Aku nggak bakal ninggalin kamu, sarangbeo!" jawab Saga sambil membentuk love dengan kedua tangannya.

"Hih! Gila! Receh banget!" ucap Agatha sambil terus tertawa, tangannya memukul-mukul bahu Saga dengan keras.

"Nyeri otot gue lama-lama kalo bareng lo!" ucapnya sambil menyingkirkan tangan Aghata yang terus memukul bahunya.

"Omo! Kiyowok sekali! Mirip banget sama lo tuh Aga! Imut banget dia!"  teriak Saga ketika cukup lama berjalan-jalan.

Agatha yang semula merekam harimau sontak menoleh dan berlari menghampiri Saga, senyum cewek itu mendadak luntur ketika yang ditunjuk Saga adalah seekor babi.

"Kiyowok sekali kan ya?"

"Lo tuh mirip monyet!"

"Lah, kok marah sih? Ini gue lagi muji lo loh Ga!" Saga tak bisa menahan tawanya melihat ekspresi Agatha yang tampak kesal.

"Coba kesana-kesana! Gue rekam lo ya!" titah Saga sambil menghidupkan kamera ponselnya.

Agatha menurut, dia menghampiri seekor burung cantik berwarna putih bersih, Saga tersenyum, Agatha dan burung itu tampak begitu indah di matanya. Aghata menoleh menatap kamera, tangan cewek itu melambai membuat Saga semakin tersenyum.

"Halo guys ini babi kesayangan aku yang kiyowok guys!" ucap Saga, mendengar hal itu Agatha menghampiri Saga dan merebut ponsel di tangan cowok itu.

"Kalo ini monyet aku guys tuh mirip kan?" Agatha tertawa kecil sambil mengarahkan kameranya ke wajah Saga.

"Halo babi~"

"Monyet!"

"Babi kiyowok~"

"Monyet ragunan!"

Mereka melanjutkan jalan mereka sambil terus merekam, sesekali Agatha tertawa mendengar ucapan nyeleneh Saga, entahlah, cowok itu yang lucu atau Agatha saja  yang receh.

"Mau kasi makan harimau nggak?"

"Mana?" Saga menoleh mengikuti telunjuk Aghata, cowok itu membulatkan mata menatap seekor harimau, "Hih! Gede banget!"

"Ya iya lah kalo yang kecil kucing namanya. Eh ayo kesana!"

Saga menelan ludah dengan susah payah, hewan sekecil kucing saja dia geli apalagi ini? Baginya kucing dan harimau sama saja. Bulu kuduknya langsung berdiri begitu saja. Terdengar aneh, namun itulah Saga.

Agatha mengambil daging yang di sediakan lalu memberi makan harimau itu dengan dibatasi pagar besi.

"Ih imut banget pengen melihara satu ..."

Welcome Home, Saga! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang