8🐒

5.9K 154 2
                                    

"apapun yang terjadi, tetap ingatlah kepada Allah. dia tak akan pernah meninggalkanmu, sekali pun kamu seorang pendosa hebat."

—alina Humairah akila —

Seusai acara tadi, Alina sekarang sudah berada di kamar Keenan lebih tepatnya sedang beristirahat. Kamar dengan tema warna biru itu tampak membuat mata Alina terpukau.

Ternyata cowo berstatus suaminya kini, adalah cowo rapih bisa terlihat dari  benda-benda yang di simpan di tempat semestinya.

" Wah, Kamar nya rapih juga, aku mandi dulu deh, gerah nih."

Alina pun melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, tak lupa dia mengambil handuk dan beberapa keperluan lainnya.

Tak lama pintu terbuka menampakan seorang Keenan dengan wajah Cape nya berjalan ke arah ranjang dan langsung menjatuhkan dirinya di bawah kasur size yang empuk.

Banyak sekali pikiran di usia muda nya.

Ceklek!

Harum vanilla dan wangi bayi menyerbu hidungnya. Keenan membuka mata nya dan di suguhkan dengan pemandangan seorang wanita tengah berada di hadapannya sambil membelakangi dirinya.
Kulit putih bersih seputih susu.

Keenan menebak jika itu adalah istri nya Alina. Dengan cepat Keenan menutup matanya karena hampir ketahuan oleh Alina.

" Astagfirullah! Jadi dari tadi ada kak Keenan, Kok aku gak lihat ya?" Gumam Alina lalu buru buru memakai bajunya.

Saat Alina membalikkan badannya menghadap Keenan, mata mereka bertemu Keenan terpukau dengan kecantikan istri nya yang tak pernah dia bayangkan.
Kulit putih, hidung tak mancung tapi pesek bulu mata lentik nan hitam alis tebal mirip seperti orang arab.

Bibir sedikit tebal, dan juga mempunyai pipi gembul berwarna sedikit kemerah merah muda an. Cantik 😺.

" L- lo Alina?" Keenan meneguk Saliva nya kasar.

Wanita berstatus sebagai istrinya itu mencebikkan bibirnya.

" Iya lah! Emang Kaka pikir siapa? Selingkuhan kamu gitu?!"  Bentak Alina sementara Keenan hanya terdiam.

" Y-yaudah gue mandi dulu." Putus nya karena tak mau lama lama bertatapan dengan Alina. Jantung nya seakan berpacu cepat entah kenapa ada perasaan aneh yang mengganjal di hatinya setelah melihat wajah istrinya.

" Sadar Keenan, sadar!" Ucapnya memukul pelan pipinya.

" Dia kenapa sih? Emangnya aku sejelek itu ya? Sampai segitunya liatin aku?"

.

.

.

.


Di lain sisi Dinda sedang terbaring lemah di ranjang nya. Sejak saat dia mengusir anaknya dari rumah Dinda selalu merasa bersalah dan menyesal atas perbuatannya, harusnya dia tak melakukan itu karena bagaimanapun Alina anaknya dan hanya korban.

Tak lama dia mendengar jika anaknya menikah dengan seorang pemuda membuat dia bingung harus senang apa sedih.

Putri kecil nya yang sudah dewasa , tapi sayang dia tak bisa Melihat pernikahan itu karena kondisinya yang tak memungkinkan.

" Sayang,makan dulu yuk?" Ajak saka dengan penuh kelembutan kepada istrinya.

Dinda menggelengkan kepalanya, dia tak lapar yang dia inginkan hanya bertemu kembali dengan putri nya dia ingin meminta maaf ingin anaknya ada di pangkuan nya lagi.

" Aku gak mau makan mas, aku cuman mau Alina pulang kembali."

Saka menghembuskan nafasnya pasrah.

" Kamu lagi sakit sayang, tidak memungkinkan kamu bisa menemui Alina. lebih baik Alina yang kesini saja ya? Tak perlu kamu yang repot repot datang ke sana."

" Tidak mas, aku ingin bertemu dengan keluarga suaminya Alina. sekaligus melihat modelan apa pemuda bajingan yang telah merusak anakku itu."

" Baiklah jika itu maumu,mas akan antar kamu ke sana tapi sekarang makan dulu ya? Alina pasti sedih melihat bundanya sakit seperti ini."

Akhirnya Dinda mengangguk dan menerima suapan Demi suapan dari suaminya. Saka tersenyum lega akhirnya istrinya mau makan juga.

" Syafakillah sayang."

.

.

.

.

.








Segini aja dulu ya.. gausah banyak banyak bye bye

Btw bunda Ama ayah nya Alina so sweet juga ya huhuhu 🤣


My husband is ketua geng motor (End Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang