[END] Saya Membantu Orang Terkaya Menghabiskan Uang untuk Mencegah Bencana 【1】

Chapter 141

Ye Zhi tiba-tiba menyadari ada sesuatu yang tidak beres. Dia segera berbalik, berjalan kembali ke pintu, dan menatap ke langit.

Hari semakin gelap, dan akan segera menjadi malam.

Ye Zhi bergumam. Suaranya sangat lembut: "Apa yang harus saya lakukan? Hari mulai gelap..." Gu Ren menderita rabun senja. Bagaimana dia menangani situasi ini?

Shan Qian samar-samar mendengar kata-kata Ye Zhi dan berkata dengan santai: "Hari ini cukup aneh, sekarang hari menjadi gelap begitu cepat."

Semakin Ye Zhi memikirkannya, dia menjadi semakin cemas. Namun, dia tidak bisa menunjukkan kekhawatirannya karena kamera masih memotret. Ye Zhi membuat keputusan. Dia pergi ke dapur, mengambil senter dan berjalan keluar rumah.

Shan Qian melihat Ye Zhi meninggalkan rumah dan bertanya, "Mau kemana?"

Ye Zhi terus berjalan ke depan tanpa melihat ke belakang, tapi berkata: "Hari mulai gelap. Mereka mungkin tidak melihat jalan dalam perjalanan pulang, jadi saya akan mencari mereka."

Ye Zhi bergerak cepat. Sebelum semua orang bereaksi, dia sudah menghilang jauh dari pandangan.

Setelah Gu Ren dan rombongannya berhasil membeli yogurt, mereka mulai kembali ke rumah. Dalam perjalanan, Yue Ling ingin menggunakan Gu Ren untuk hype, tapi setiap kali dia ingin mendekati Gu Ren dan berbicara dengannya, dia akan selalu diganggu oleh Sheng Man.

Hampir segera setelah Yue Ling berbicara, Sheng Man akan mulai berbicara tentang desa, dia tidak yakin apakah Sheng Man melakukannya dengan sengaja atau tidak, tetapi dia sama sekali tidak memberi Yue Ling kesempatan untuk berinteraksi dengan Gu Ren.

Sheng Man tidak berani mendekati Gu Ren langsung di depan kamera, tapi dia tidak ingin Yue Ling mendapatkan apa yang diinginkannya. Sheng Man senang melihat rencana Yue Ling gagal.

"Melihat adegan ini, tiba-tiba saya merasa Sheng Man sedikit manis. Sheng Man tolong lanjutkan, jangan biarkan Yue Ling mendekati idola kita."

"Ide Yue Ling menggunakan Gu Ren untuk membuat sensasi benar-benar tidak bagus. Semua penggemar Gu Ren memarahinya sekarang."

Jarak mereka tidak terlalu jauh dari rumah namun Yue Ling dan Sheng Man sudah merasa sangat lelah karena berjalan sehingga mereka memutuskan untuk istirahat dulu. Kelompok itu melihat sebuah meja batu di depan mereka yang cukup besar untuk mereka semua duduki.

Yue Ling dan Sheng Man duduk lebih dulu. Sementara Gu Ren mengangkat kepalanya untuk melihat ke langit dan alisnya sedikit berkerut. Hari semakin gelap, dan awan gelap hampir menutupi langit malam.

Dia tidak menyangka hari akan menjadi gelap begitu cepat.

Dalam beberapa menit, kegelapan diam-diam menyelimuti seluruh area.

Cahayanya terlalu redup sehingga tidak ada yang menyadarinya. Tapi saat langit benar-benar gelap dan cahayanya benar-benar memudar, wajah Gu Ren tiba-tiba menjadi sedikit pucat.

Hari sudah malam.

Jari-jari Gu Ren tanpa sadar meringkuk, dan mengepal. Rasa sakitnya menjalar tetapi dia tidak menyadarinya. Dia merasa dingin sampai ke tulang.

Ia tahu betul bahwa hal ini bisa berakibat fatal baginya.

Itu sangat gelap sehingga dia tidak bisa melihat cahaya apapun. Ke mana pun dia memandang, hanya ada kegelapan yang menantinya.

Entah bagaimana, Gu Ren tiba-tiba teringat pada Ye Zhi dan sudut bibirnya sedikit melengkung ke bawah, bahkan jika Ye Zhi berdiri tepat di depannya sekarang, dia tidak akan bisa melihatnya.

Gu Ren tidak bisa memikirkan cara untuk melewati kesulitan saat ini.

Baik Yue Ling dan Sheng Man sudah duduk di bangku batu, tapi Gu Ren berdiri di tempat yang sama. Dia sudah lama tidak duduk dan tubuhnya menjadi kaku.

Gu Ren menunduk, seolah sedang melihat ke tanah. Faktanya, tidak ada apa pun yang bisa dijadikan fokus mata, karena di mana pun matanya memandang, semuanya gelap gulita.

Yue Ling melihat sekeliling dan mengeluh: "Mengapa tidak ada lampu jalan di sini?" Bukan hanya tidak ada lampu jalan, bahkan cahaya bulan pun hampir terhalang awan.

Yue Ling: "Gu Ren, kenapa kamu tidak duduk?"