6. Penjelasan

2.9K 179 1
                                    

Daffa terdiam dengan keringat di keningnya, karena tatapan tajam dari si kembar yang kini sedang duduk di sofa

" Jadi kenapa ayah diam saja " Ujar Biru dengan wajah yang tersenyum marah

" Atau kah ayah tidak ingin menjelaskan pada kami " Tambah Langit, kini Daffa sedang di introgasi oleh Biru dan Langit

Daffa menoleh ke arah Devin berharap mendapatkan pertolongan, namun Devin hanya melirik nya dan tersenyum mengejek

" Jadi dari mana ayah harus menjelaskan pada kami " Ujar Langit

" Langit apa kau lupa, tentu saja kenyataan bahwa kita harus memanggilnya dengan 'om' tentu saja "

" Oh ya aku sudah melupakan hal itu karena memikirkan, bagaimana ia masih hidup " Balas Langit penuh dengan penekanan

" Langit, Biru dengar aku minta maaf. Namun, aku melakukan hal itu untuk kebaikan kalian " Ujar Daffa sedikit gugup dengan aura yang dikeluarkan oleh Biru dan Langit

" Benarkah, kalau begitu apakah perlu hingga berpura pura mati pada anak berumur 12, yang bahkan hanya ditinggali surat motor, yang boleh dibuka ketika berusia 15 tahun keatas " Balas Biru dengan nada kesal

Jujur mereka berdua ingin menangis dan memeluk Daffa, ada perasaan khawatir dan juga bahagia namun disisi lain mereka juga marah karena sudah lebih hampir lima tahun, ia menyembunyikan kematiannya

Ruangan kembali hening Daffa bingung ingin menjelaskan mereka bagaimana, Langit sebenarnya paham Daffa ingin menjelaskannya namun ia sudah tidak tahan dengan keheningan yang dibuat karena dikuasai amarah

Langit menghela nafas kesal kemudian bangkit dari sofa, melihat Langit berdiri Biru ikut berdiri menyusul Langit

" Kalian mau kemana? " Tanya Daffa

" Kalian nyuruh kita tinggal disini kan, kita mau pulang sebentar " Balas Langit

" Pulang kemana, bukankah kalian sudah pulang "

" Bukan rumah yang ini, rumah ku dan Langit " Kali ini Biru yang menjawabnya, kemudian mereka berdua berjalan ke pintu

" Barang barang kalian sudah Daddy bawa kesini boy, bahkan motor kalian berdua sudah berada di garasi " Ujar Devin sedikit kesal karena anaknya meminta izin bahkan pamit sekalipun

" Rumah itu bukan tempat menyimpan benda doang kok, kalo mau nyimpen benda digudang kan bisa " Balas Biru dengan sinis

" Kita mau pulang karena mau meredakan amarah dulu, nanti malem kita pulang oh ya, makasih motornya udah dibawain " Tambah Langit

Setelah itu mereka berdua keluar dari ruangan tersebut, awalnya Devin hendak memanggil bodyguard dan menyuruh mereka menutup pintu keluar, namun Daffa segera menahannya dan meminta Devin untuk memperboleh kan mereka berdua agar dapat berbicara dengan kepala dingin nantinya

Devin menatap tajam Daffa kemudian menghela nafas dan mengeluarkan ponselnya

" Nova, biarkan Biru dan Langit keluar dan berikan kunci motornya, namun jaga mereka berdua tanpa sepengetahuan mereka "

"...."

Devin kemudian menutup telefon dan kembali menatap tajam ke arah Daffa,
Daffa yang bingung memikirkan perbuatan apa yang salah ia buat kali ini

" Dan kau Daffa ikut aku sekarang " Ujar Devin menarik tangan Daffa

'Bagaimana aku tidak ikut jika pergelangan tanganku saja ditarik' batin Daffa

" Panggil kan Nevin, dan suruh ia kekamar Daffa " Ujar Devin kepada salah satu bodyguard yang berjaga di Koridor

Sungguh ia sangat bingung dengan Devin kali ini, setelah sampai dikamar Daffa, Devin memerintahkan Daffa untuk tiduran di kasurnya

Duo Tuyul KembarUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum