34. Halo Tarangga

755 61 0
                                    

Sudah hampir sebulan sejak kejadian itu mereka memutuskan untuk menginap terus di mansion itu, untuk sedikit menormalkan situasi apa lagi saat ini hubungan si kembar sedikit canggung

Saat ini mereka sedang berkumpul di ruang keluarga kecuali Biru dan Semesta, Biru sedang bekerja di perusahaan walau terkadang masih harus di bimbing oleh Kelvin namun siapa sangka Biru orang yang cepat paham dengan  pekerjaannya

"Gua kangen masakan Biru" Ujar Faisal dengan asal membuka topik pembicaraan

Semesta yang awalnya sedang bermain dengan ponselnya menoleh kearah Faisal dan terkekeh

"Sama gua juga tapi ya gimana dia rada sibuk belakangan" Ujar Kelvin

"Lu kenapa lebih santai dah Kel gua liat" Ujar Angga menyinggung Kelvin

"Tadi di kantor Biru udah gua ajakin pulang tapi dia harus lembur lagi kayanya, lagian gua lebih senggang karena beberapa kerjaan gua kakak gua yang ambil alih" Jawab Kelvin sambil menghela nafas membuka botol minuman

"Paling itu juga gara-gara dia kagak mau ketemu gua" Ujar Langit diikuti tawa lirih nya

Plakk

Kelvin menghantam kepala Langit dengan botol plastik tadi namun untung saja sudah kosong, "Gua heran sama isi kepala lu isi nya suudzon mulu ruqiyah sana" Ujar Kelvin sambil mengacak acak rambutnya karena kesal

Yang lain hening sejenak kemudian tertawa melihat reaksi Langit tiba-tiba saja suara pintu terbanting membuat perhatian mereka teralihkan dan menatap Semesta si pelakunya

"Ngapa sih lu banting-banting kalo ada masalah ributnya jangan ama benda mati" Ujar Faisal menatap Semesta dengan emosi

Semesta menatap tajam Faisal kemudian duduk di samping Langit, "Tadi gua minta izin sama bapak kita semuaaa!!.... Buat tinggal disini selama satu setengah tahun urusan uang itu urusan kita yang masih kerja di bawah perusahaan mereka anggep aja kerja sampingan tapi selama satu setengah tahun ini kita bebas dan jangan dilarang karena itu urusan kita" Jelas Semesta membuat mereka tak percaya

"T-terus gimana hasilnya" Tanya Kelvin

"Mereka nolak terus gua ama mereka debat dan akhirnya dikasih nya cuma 6 bulan udah gitu bodyguard kita masing-masing dari kita ada dua" Jawab Semesta

"Bukannya sama aja" Kali ini Bagas mulai membuka suara sambil berfikir

"Ga, kali ini para bodyguard hanya boleh jaga kita di sekitar rumah sama tempat kerja dan mereka ga bisa ngelarang kita" Jawab Semesta dengan cepat

Mereka terdiam hening kemudian bersorak ramai merayakan kebebasan mereka tiba-tiba saja suara pintu tertutup dan memunculkan Biru dengan pandangan kosong namun ada bekas memar di pipinya dan punggung tangan kirinya yang berdarah

"....ru?" Ujar Langit dengan lirih hendak menghampiri Biru

Biru seketika sadar dan hendak berlari menyembunyikan lukanya namun Bagas sudah lebih dulu menghadang didepannya

Semesta dan yang lain juga menghampiri Biru dengan perasaan khawatir dan marah siapa orang yang berani menyakiti Biru

"Ru..." Langit menghampiri Biru yang berusaha menyembunyikan tangan nya kebelakang

Semesta menarik pergelangan tangannya yang berdarah kemudian menatap tajam luka Biru.... Itu bekas sayatan pisau

"Lu kenapa ru? Lu abis berantem? Kenapa ampe kaya begini?" Tanya Langit secara beruntun

Biru diam tidak menjawab ia bingung dan sedikit takut dengan teman-teman nya saat ini

"JAWAB BIRU!!" Bentak Langit yang sudah tak sabar

Duo Tuyul KembarWhere stories live. Discover now