23. Biru kemana?

1.3K 91 4
                                    

" Maksud kamu, kamu itu Langit bukan Biru, tapi ga mungkin lah " Balas Nevin

Langit menatap datar Nevin dan menghembuskan nafas, " Terkadang gua berharap kalo gua ama Biru ada sedikit perbedaan " Gumam Langit yang masih terdengar oleh semuanya

" Kalo ga gini, coba bentak Langit " Tambah Langit mendapat ide

Semuanya diruangan saking menatap satu sama lain bingung harus membentak bagaimana jika tidak ada salah

" Okeh jadi biar ada masalahnya sedikit, ide tuker gelang dan tukeran nama gini itu ide Biru, ya Langit juga sebenarnya setuju aja sih jadi ga sepenuhnya salah Biru paling, Biru tuh 70% Langit 30% lah " Ujar nya memperjelas

" DASAR BODOH, SEHARUSNYA KALIAN BILANG SAJA KEKAMI JIKA INGIN BERTUKAR... BAGAIMANA JIKA ITU MEMBAHAYAKAN KALIAN " Bentak Neon yang mulai naik pitam

" Tanya lah Biru orang Langit tidur posisinya " Balas Langit dengan santai

Semuanya hening dan akhirnya percaya dengan ucapan Langit, bahwa ia adalah Langit bukan Biru

" Jadi yang kabur adalah Biru bukan Langit hmm.. Apakah kamu tau dimana Biru Langit? " Tanya Devin dengan penuh penekanan yang akhirnya bersuara

" Ga sih, dah ya Langit mau belajar " Balas Langit

Langit turun dari meja makan meninggal kan seluruh anggota keluarganya, awalnya ia berjalan santai namun ketika ia sudah berdiri di depan pintu ruang makan di luar, ia sedikit berjalan cepat hingga sampai depan lift

Dengan cepat ia menekan tombol lift saat menunggu lift, tiba tiba ia Langit terduduk lemas, sebenarnya ia sedikit menahan rasa takutnya selama di ruang makan

Tingg

Pintu lift terbuka dan Langit masuk dengan terburu buru, saat didalam lift ia kembali menyadarkan tubuhnya karena masih sedikit takut

" Biru lu gila ya " Gumam Langit

Saat pintu lift terbuka dan sudah berada di lantai yang Langit ingin kan ia langsung berlari keluar lift dan tak memperdulikan para bodyguard yang mengingatkannya untuk tidak berlari

Langit membanting pintunya dan membuka paksa pintu balkonnya,
" SIALAN LO BIRU " Teriak Langit

Langit menetralisir nafasnya yang tersebar segal akibat berteriak sangat kencang, untung saja mansion nya berada di tengah hutan

" Apa yang kau lakukan Langit? " Ujar Norman dengan tegas dan juga tatapan mata nya yang tajam

Langit menoleh kearah Norman kemudian menunduk, entah kenapa karena ia terbiasa untuk bersifat seperti Biru membuatnya terbawa oleh peran sifatnya

" G-gapapa kok pi,... Langit cuma kangen Biru sama Langit pengen keluar pih, Langit udah hampir setahun ga keluar dari sini " Balas Langit dengan nada yang sedikit tinggi

" Apa yang kau maksud Langit, jangan harap kau bisa keluar dari sini tanpa izin " Kali ini bukan Norman yang menjawab melainkan Sadewa

Bukannya terkejut Langit malah membalikan badannya agar tak bertatapan langsung oleh Sadewa

" Yah gua tau kok belakangan ini gua hanya bisa dibuat berharap " Jawab Langit dengan sinis

Sementara yang lain menatap tajam Langit karena ucapan nya " Your language boy " Ujar Sadewa dengan datar

" Apa gua bukan Biru jadi, gua harusnya tau perasaan dia selama ini pantes aja dia kabur orang gua yang berpura pura jadi dia aja muak, gimana dia yang sifat aslinya harus nurut karena mencontohkan sifat baik dan melindungin gua " Balas Langit dengan nada tinggi

Duo Tuyul KembarWhere stories live. Discover now