5. jealous

1.4K 92 20
                                    

"Alza." panggil Nao sambil menepuk lengan Alza pelan, yang dipanggil menoleh lalu bergeser mengikuti kemana jari Nao menunjuk, ke sebuah panggung besar.

"3... 2... 1 !"

suara kembang api terdengar meriah dan mengisi langit gelap diatas sana, berbagai warna terlihat bermekaran menghiasi langit.

"wahh cantik banget !" teriak Xici kagum.

"waduhh udah mulai aja, padahal belom nyari tempat." ucap Senta kecewa, tapi kekecewaannya menghilang begitu Ashter yang ada di dadanya tertawa senang.

Alza terdiam menatap kembang api itu tanpa ekspresi yang berarti, meskipun jarang melihat kembang api, ia cukup jenuh melihat bentuk yang selalu sama.

"kembang apinya nggak ada bentuk lain ya." gumam Alza menghela nafas panjang, ia tidak bersemangat karena sudah kelelahan ditarik Senta kesana kemari.

Alza menatap kearah lain dan berhenti pada figur Nao yang ada disampingnya, pemuda itu nampak menikmati keindahan langit malam itu.

"cantik banget." gumam Nao masih menatap langit, tak lama Nao sadar terus ditatap Alza sejak tadi.

"eh, kenapa ?"

"nggak... nggak papa, cantik aja." balas Alza kembali menatap kembang api diatas sana.

"umhh, iya." balas Nao singkat.

Alza tersenyum kecil menatap kembang api yang bermekaran diatas sana, warna warna yang menghiasi langit malam sepertinya terasa lebih hidup sekarang, "lumayan lah, nggak sia sia dateng tengah malam gini."

Nao menoleh pada Alza sejenak, pria itu tampak sangat menikmati pemandangan langit malam, wajah yang biasanya terlihat penuh ekspresi keceriaan kini terlihat tenang dan damai, seperti bukan Alza yang biasa ia kenal.

"Ray."

"hm ?, kenapa ?" tanya Alza saat mendengar nama kantornya disebut.

Nao memalingkan wajahnya kearah lain, ada semburat merah saat ia tak sengaja memanggil nama atasannya, "nggak, nggak papa."

tiba tiba Alza menyenggol, "kenapa hayo, ada apa dikantor ?"

"nggak papa, aku cuman kepikiran aja."

"hm ?, apa tuh ?" tanya Alza penasaran.

Nao diam sejenak, memorinya kembali memutar ingatan saat Alza memintanya pergi keluar bersama, tepat sebelum ia menemukan surat kupu kupu dari Sofiee.

"waktu itu, kamu ada minta aku buat siap siap keluar malem kan ?, emangnya mau ngapain ?"

Alza diam sejenak, tak lama ia teringat dengan permintaannya dulu, "ohiya ya, gagal jalan gara gara dapet surat." gumam Alza sambil mengaruk tengkuknya.

"emang mau ngapain ?, ada meeting kantor ?" tanya Nao lagi.

"emm... nggak juga, cuman mau ngajak keluar aja, jenuh divila mulu." balas Alza sambil menatap kearah lain.

"oh, begitu ya, kirain..."

tiba tiba Alza menlirik pemuda disampingnya, ada senyuman kecil yang terlukis, "kirain apa hm ?, hayo~ ngayal apa kamu" goda Alza sambil menyenggol lengan Nao.

"ng-nggak, emang ngayal apa ?!" panik Nao merasa terpojok.

"hmmh~ mencurigakan nih." balas Alza lagi yang langsung membuat wajah Nao memerah malu.

"udah ah, aku mau cari minum dulu, Xici !, kita cari minum yok !"

"ayo !, kak Senta yang traktir ya !"

"heh, nggak sekarang juga anj- !" teriak Senta langsung mengejar Nao dan Xici yang sudah berlari jauh.

Alza hanya tersenyum menatap sosok Nao yang kabur begitu saja, ia hanya memandangi figure Nao yang semakin berlari jauh mendekati salah satu booth minuman, pemuda itu sepertinya sudah menyadari sesuatu.

My 2 little Stars (END)Where stories live. Discover now