32. you're selfish

562 48 99
                                    

waktu sudah menunjukkan jam 5 sore, dimansion yang sama Ann hanya duduk diam dilantai ruang tengah bersama sikembar, sang Bunda dan Xici, mereka bermain bersama dua bayi kecil yang baru terbangun setelah tidur siang.

tapi berbeda dengan Ann yang tampak diam menatap kosong pada mainan kecil milik sikembar, ia melamun sambil membolak-balikkan mainan cube kecil sampai Xici menyenggol lengannya.

"kakak ipar, kok melamun sih ?"

Ann menggeleng pelan, "nggak papa, aku kedapur dulu ya, ohiya jajanmu masih ada kah ?, kalau ada aku mau minta."

"oh, ada kok, masih banyak di lemari seperti biasanya ya, eh kakak ipar nitip bawain permen juga ya." ucap Xici dengan senyuman kecil, Ann mengangguk sebelum akhirnya pergi kedapur.

tak lama Xici menoleh pada sang Bunda, "kakak ipar lagi berantem sama kak Alva ya ?, kok tumben diem mulu, kak Alva juga belum pulang dari tadi."

sang Bunda yang mendengar kebingungan Xici langsung tertawa kecil, "duhhh... Xici belum tau ya."

"eh, ada apa Bunda ?" tanya Xici penasaran ketika melihat senyuman itu, sepertinya ada kabar gembira sampai membuat sang Bunda tertawa senang.

"nanti sikembar punya adek lagi loh."

"ehh !, yang bener Bunda !?" tanya Xici dengan wajah terkejut, sang Bunda mengangguk kecil sambil mengangkat jari telunjuknya tanda diam, sontak Xici ikut menutup mulutnya.

"jangan bilang-bilang dulu ya, nanti biar Alva sendiri yang ngasih tau."

"siap Bunda, wahh Akhtar sama Ashter udah mau jadi kakak aja nih, Xici nggak sabar banget nanti mau liat dede bayi lagi, ohiya nanti kira-kira dede nya mirip siapa ya ?, Xici pengen banget ada yang mirip sama kakak ipar, pasti lucu deh..."

Xici terus berbicara tentang adik sikembar, kabar yang belum pasti itu cukup membuatnya sangat senang sampai terus membicarakannya, bahkan sang Bunda juga antusias dalam membahas hal ini.

namun disisi lain, Ann yang sedang ada didapur menunduk lesu didepan lemari jajanan milik Xici, ia lari kedapur bukan karena ingin memakan cemilan, tapi ia merasa tidak nyaman jika terus berdiam diri saat didekat sang Bunda dan Xici.

Ann duduk dengan perasaan malas di meja makan, ia mengambil handphonenya dan membuka room chat, nama Alva berada dipaling bawah karena ia jarang menghubungi pria itu, lagipula untuk apa menghubungi saat makhluk itu selalu didekatnya.

helaan nafas terdengar, Ann mengetik beberapa kalimat dengan malas pada Alva.

Ann: [10 menit nggak sampe rumah, nggak usah pulang sekalian.]

cahaya handphone itu langsung mati saat dimatikan, Ann mendengus pelan sambil meletakkan handphone itu malas, tapi tak lama layar handphone itu hidup lagi saat menerima pesan baru, dan itu dari Alva.

Alva: [oke.]

kening Ann berkedut kesal, hanya membalas 'oke' tanpa tambahan kalimat lagi, ia malah makin tidak senang membaca itu meskipun sudah hafal sikap pria ini, sampai ada pesan lagi yang muncul.

Alva: [tunggu dikamar.]

Ann bingung membaca itu, kenapa ia harus menunggu dikamar ?, apa pria ini hendak melakukan hal cabul lagi ?, tidak akan, tentu Ann tidak mau menurut begitu saja.

Ann: [ogah, nggak usah pulang !]

mengetik...

Alva: [tunggu di teras, sekarang.]

perasaan kesal tentu semakin memuncak, bisa-bisanya pria ini memerintah seenaknya seperti ini, tentu Ann tidak mau menurut dan memilih mengabaikan pesan itu, ia bersidekap kesal saat menatap handphonenya.

My 2 little Stars (END)Where stories live. Discover now