12. Kebenaran (3)

389 33 7
                                    

Di pagi hari dengan hangatnya sinar matahari menerpa seorang wanita paruh baya yang sedang duduk tenang dengan secangkir teh di depannya, wanita itu menatap hamparan bunga Lily yang membentang luas diistana

"Salam kepada bibi, semoga cahaya kekaisaran memberi umur panjang kepada bibi" dengan senyuman manis Giselle menyapa wanita paruh baya itu

"Salam kepada mu juga tuan putri, duduklah kemari" Serena mempersilahkan Giselle untuk duduk didekatnya

"Bibi aku sudah mengerjakan semua tata Krama yang bibi ajarkan kemarin, apa bibi tahu saat aku mempraktekkan di depan ayahanda kaisar dia memberi ku banyak hadiah" ucap antusias Giselle

"Hoho benarkah itu, kau jangan sampai lupa apa yang telah bibi ajarkan"

"Tentu saja bibi, ah iya selanjutnya apalagi yang akan bibi ajarkan" tanya Giselle

"Hmmm sejauh ini kau sudah banyak belajar nak, gissele..." Jawab Serena dengan senyum sendu nya

"Ada apa bibi"

"Maafkan bibi, karena bibi kau jadi berpisah dengan ibundamu" ucap lirih Serena namun masih di dengar oleh giselle

Mendengar itu giselle menepuk Pelan punggung tangan Serena seraya tersenyum" bibi, aku tau ibunda memang salah memang aku sedikit kecewa karena harus berpisah dengan ibunda tapi selama 3 tahun ini dengan bibi yang selalu menemani ku aku jadi merasakan apa itu rasanya disayang oleh sosok ibu, apa bibi tau selama ini ibunda hanya mengabaikan aku saat bibi disini mengganti peran ibu untukku rasanya aku sangat beruntung" ucap Giselle dengan ucap batin diakhir katanya

Mendengar itu Serena hanya tersenyum dan mengelus kepala giselle, dia tau bahwa keponakan nya ini sedikit memliki kelainan mental, dimana umurnya yang sudah 19 tahun yang harusnya bersikap seperti seorang lady dengan pemikiran remaja namun dia berpikiran seperti anak 10 tahun

Semenjak turunnya hukuman untuk permaisuri, tidak ada yang merawat putrinya Giselle karena itu kaisar memberikan syarat kepada Serena agar mengasuh pendidikan Giselle sampai dia bisa menikah

#Flashback ON

"Kaisar beri hukuman kepada permaisuri atau aku sendiri yang akan menghukumnya" ucap lantang Serena di balai pertemuan kaisar

Memang Serena tidak takut dengan siapapun, dan siapa yang berani menahan Serena yang seorang grand Duchess pemegang kemiliteran kekaisaran dimana setiap katanya dapat menjungkir balikkan kekaisaran dan juga dia seorang putri kekaisaran dengan derajat paling tinggi di kekaisaran

"Kalian semua pergilah, kita tunda pertemuan hari ini" ucap kaisar kepada seluruh menterinya

Menunggu balai kosong kaisar pun mulai menjawab perkataan Serena

"Kak, apa lagi ini, apa kakak tau aku tadi baru meba..." Ucap kaisar yang kepotong perketaan Serena

"Apa itu lebih penting dari nyawa putriku"sarkas Serena

"Apa maksudmu kak" heran kaisar

"Apa kau tau permaisuri mu itu merupakan dalang penculikan putriku" marah Serena

"Tunggu kak, apa itu ulah permaisuri tapi kenapa" tanya kaisar yang penasaran sekaligus sedikit takut dengan tatapan Serena yang bisa dikatakan menyeramkan bagi nya

Kemudian Serena memberikan semua bukti kepada Kisar dan mulai menceritakan asal mula kejadian kasus penculikan Alysha

Setelah mendengarkan yang dikatakan serena, kaisar pun murka dengan segera memanggil permaisuri

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 24, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Menjadi Adik Antagonis Where stories live. Discover now