|1.02| 𝐓𝐇𝐄 𝐆𝐇𝐎𝐒𝐓

219 49 38
                                    


Suara dering bell sekolah berbunyi, menandakan semua siswa siswi waktunya boleh beristirahat, semua murid dikelas taehyung berbondong bondong keluar dari kelas, termasuk Jimin yang saat ini dengan cepat memasukkan alat tulisnya kedalam laci meja.

Jimin menatap taehyung yang menatap papan tulis dengan tatapan kosong "Tae!" Jimin menepuk bahu taehyung membuat sang empu tersentak dan menoleh

"Ayo, kantin" kata Jimin disertai senyuman nya yang membuat matanya juga ikut tersenyum.

Taehyung diam sejenak, kemudian mengangguk kecil. Tanpa sepatah katapun, taehyung berdiri dan melangkah pergi tanpa membereskan buku dan alat tulisnya. Membiarkannya begitu saja diatas meja.

Jimin menatap taehyung aneh, lalu menatap buku buku yang tidak di simpan oleh sang pemilik. Dengan inisiatif, Jimin menyusun buku itu dan memasukkannya kedalam laci meja taehyung, kemudian barulah berlari menyusul taehyung.

.

Kini kedua sejoli itu, sedang duduk di salah satu meja paling pojok di kantin, terlihat Jimin yang memakan bakso dengan kuah yang merah merekah dengan lahap, sesekali mengusap peluh yang bercucuran di dahinya

"Huh!! Shhh pedasnya poll" taehyung menatap Jimin datar, tak mengindahkan penuturan Jimin, dia menatap bakso miliknya yang belum ia makan, lalu mengalihkan pandangannya pada kursi kosong disampingnya.

Yang dimana, disana masih ada sosok gadis manis yang tadi masuk kedalam kelasnya disaat jam pelajaran berlangsung.

Gadis itu menatap taehyung memohon, bibirnya mengerucut lucu dan tangannya yang mengepal dibawah dagu.

"Boleh ya? Boleh ya?" Katanya dengan nada seperti anak kecil

Taehyung masih mempertahankan ekspresi datarnya, kembali menatap bakso miliknya lalu melirik Jimin sekilas.

Jimin yang menyadari taehyung, tak memakan baksonya menatap heran "kau tidak makan?" Tanya Jimin dengan alis berkerut bingung

Taehyung meliriknya sekilas, hanya diam dan dari ekspresi wajahnya, Jimin tak dapat menebak apa yang ada dipikiran taehyung

"Hya!" Sentak Jimin yang mulai jengah dengan keterdiaman taehyung.

Taehyung menatap Jimin tajam, sedang sosok itu terkejut hingga melompat memeluk dan duduk dipangkuan taehyung. Mwuhehe modus.

"Turun!" Titah taehyung dingin, Jimin semakin menatap taehyung bingung.

Dia menatap kebawah, lalu kembali menatap taehyung "apa? Turun dari apa?" Tanya Jimin bingung

Taehyung tak membalasnya, wajahnya semakin datar bahkan sekarang terlihat seperti marah. "Turun!" Titahnya lagi dengan pandangan kosong.

Sedangkan sosok yang membuat taehyung marah itu, menatap taehyung mengerjap ngerjap polos lalu menggeleng keras.

Taehyung menghela nafas kasar, dengan kasar mengebrak meja lalu pergi dari sana, mengabaikan keterkejutan para penghuni kantin dan Jimin yang sedang tersedak kuah bakso.

Taehyung melangkahkan kakinya menuju rooftop, dengan sosok itu yang masih berada digendongannya seperti anak monyet yang digendong induknya.

Dengan kasar taehyung menjatuhkan sosok itu ke atas sofa usang yang kebetulan memang disana terdapat beberapa kursi dan sofa usang, mungkin karena tempat ini biasanya dihuni oleh siswa yang sering bolos.

Tangan yang bersedekap dada, menatap tajam sosok gadis manis berpipi chubby itu. "Siapa kau?" Tanyanya datar

Sosok itu yang tadinya menunduk, kini mendongak menatap taehyung takut takut "sohyun.." cicitnya pelan lalu kembali menundukkan kepalanya

"Kenapa kau mengikuti ku?" Tanya nya lagi masih menatap sohyun tajam.

Mendengar pertanyaan itu, sohyun menyeka air matanya yang hendak keluar. Takut dengan aura yang dikeluarkan oleh taehyung.

Sohyun diam, tak tau harus menjawab apa, membuat taehyung merasa tidak puas "Jawab!" Sentak taehyung menaikkan nada suaranya.

Sohyun tersentak kecil, tak tahan lagi. Bibirnya melengkung kebawah dan matanya pun kini sudah berlinang.

Terlihat bahunya naik turun dan kepalanya yang semakin menunduk, sebelum "HUAAAA- JAHAT JAHAT JAHAT!!" Sohyun menghentakkan hentakan kakinya dan memukul mukul perut taehyung sekuat tenaganya.

"SOHYUN CUMA MAU TEMAN! TEMAN! TEMAN!!" pekik sohyun yang membuat taehyung meringis sambil menutup telinga kanannya, lalu menahan kepalan tangan sohyun mencoba memberhentikannya agar tidak memukul mukul perutnya.

"Hentikan" suara bariton yang terkesan dingin itu membuat sohyun memberhentikan aksi mengamuknya, dia menatap taehyung tajam dengan sesenggukan kecil.

Melihat itu bukannya seram, tapi terlihat lucu. Taehyung menahan kedutan pada bibirnya agar tidak tersenyum dan menahan diri agar tidak mencubit pipi chubby yang memerah itu.

"Apa?" Tanya taehyung, masih menggenggam kepalan tangan sohyun yang kecil.

Sohyun mengalihkan pandangannya dari taehyung, dengan wajah yang kesal.

Taehyung melepaskan genggamannya pada lengan sohyun "marah? Baiklah, lagipula aku tidak peduli" ucap taehyung santai, dan melangkahkan kakinya hendak keluar dari rooftop.

Sebelum menyentuh gagang pintu, suara tangisan kencang membuat tangannya yang menggantung, taehyung menurunkan tangannya, tersenyum tipis sebelum berbalik menatap gadis itu kembali menangis.

"HUAAAAA- PERGI SAJA SANA, DASAR MANUSIA" sohyun berteriak keras menatap taehyung kesal.

Taehyung menggeleng tak habis pikir, ingin melangkah namun terhenti sebab gadis itu sudah menghilang seperti asap.

Taehyung mematung mengerjap pelan, sadar dari lamunannya, taehyung menatap sekitar memastikan sosok itu masih berada di sana.

"Sohyun?" Panggilnya pelan

"Sohyun?" Panggil lagi taehyung sambil menatap sekitar, kali ini dengan suara yang sedikit lebih keras

"Sohyun?"

Cklek..
































TBC

Hai..hai..hai..
Lama ya, update nya?
Mwuhehe.. Sorry🙏

Jangan lupa vote, komen, follow juga. Agar eaaa🦆

Ok, see you next chapter 💜

𝐓𝐇𝐄 𝐆𝐇𝐎𝐒𝐓 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang