Chapter 1: Inconceivable Test

55 10 26
                                    

Misteri dan kabut masih mewarnai Misty Forest yang mirip seperti labirin terselubung. Di tengah keheningan hutan itu, langkah kaki Eylam Dilys Club terdengar menggema teratur dan menambah rasa angker. Meski demikian, suasana ini sudah biasa bagi seluruh penghuni asrama Argine.

Eylam tetap berjalan dengan tenang menuju koordinat tempat pelaksanaan ujian kelayakan The Royal Flush. Ujian itu terkait dengan pencarian tiga kartu terakhir Club – Jack, Queen, dan King yang nantinya akan digunakan untuk membuka portal ke Light Realms.

Sesampainya di tempat ujian, Eylam melihat lima penyihir yang menggunakan jubah hitam besar. Mereka memiliki rambut biru gelap dan mata safir yang berpendar. Ketika kehadirannya disadari, Eylam disambut dengan pandangan menyelidik dari semua pasang mata.

Seakan memamerkan perangai sebagian besar penyihir Klan Club, tatapan itu terasa lebih angker daripada suasana Misty Forest. Dengan wajah bingung, Eylam bertanya sambil menyentuh rambut sebahunya yang agak berantakan, "Apa ada yang salah denganku?"

"Aku kira kamu tidak akan ikut ujian hari ini," kata gadis bernama Zoe yang memegang tongkat sihir berhiaskan rune cemerlang berwarna perak. Iris safir miliknya tidak menunjukkan emosi apa pun.

"Sebagai siswa asrama Argine, aku wajib ikut, kan?" sahut Eylam setengah bertanya karena masih belum paham akan maksud Zoe di balik perkataannya.

"Aku dengar kamu mengalami kecelakaan sihir kemarin. Jadi aku kira kamu tidak bisa datang," ujar Zoe ringan

"Ah, itu ...." Eylam berdeham sebelum melanjutkan. "Kecelakaannya tidak serius, jadi aku pulih lebih cepat setelah meminum ramuan." Eylam menjawab sambil mengingat apa yang terjadi.

Kemarin dia memang mengalami kecelakaan karena menyelesaikan Platinum Magic Chakra—kreasi sihir terbaik pertamanya. Sebuah ledakan terjadi akibat penyelesaian Magic Chakra spesial itu. Meski membuat heboh, efeknya tidak benar-benar serius. Hanya tangan Eylam sempat terbakar, jauh lebih ringan dari percobaan-percobaan gagal sebelumnya.

"Kamu tidak perlu memaksakan diri kalau kondisimu tidak baik." Ucapan Zoe terdengar mengandung kepedulian. Setelah itu, dia malah melanjutkan dengan kalimat pahit. "Lagipula, kamu terlalu lembut untuk misi semacam ini. Animagimu juga terlalu ... jinak."

Menanggapi Zoe, lelaki yang berdiri dihadapannya pun hanya bisa tersenyum canggung. Eylam tahu kalau dirinya kerap dianggap terlalu empatik dibanding dengan siswa asrama Argine yang lain. Namun, dia tidak tahu kalau sifatnya juga membuatnya terlihat terlalu lembut. Bahkan animagi ganas miliknya juga dikira jinak karena harus belajar bersabar gara-gara Eylam menyukai kedamaian.

Untungnya, suasana kikuk yang dialami Eylam tidak bertahan lama. Tepat pukul sembilan pagi, seorang wanita berpakaian serbahitam muncul dari balik kabut. Dia adalah Ms. Asha Sabbah, animagi milik Penjaga Kisi Selatan yang tersohor—Mr. Edmund Club. Kehadiran Ms. Asha spontan memberikan ketegangan pada enam orang siswa yang hadir di tempat itu. Bagaimana tidak, Mr. Edmund digosipkan akan memberikan ujian sulit dan tidak masuk akal.

Melihat para siswa sudah memperhatikan, Ms. Asha pun menjelaskan aturan yang akan diterapkan. "Selamat pagi. Kalian akan dipanggil satu per satu untuk menemui Mr. Edmund di kisi rahasia yang ada di sana." kata Ms. Asha sambil menunjuk area yang terlihat berkabut tetapi kosong. Tentu saja tidak ada siswa yang bisa melihat kisi itu. Tidak mungkin kisi rahasia buatan Mr. Edmund bisa dipecahkan oleh siswa tingkat empat.

Arahan yang diberikan singkat dan padat, sehingga para peserta malah bertanya-tanya. Ketika nama salah seorang siswa dipanggil, Eylam terhenyak dan menoleh. Yang dipanggil pun terlihat agak terkejut tetapi dia dengan cepat mengikuti langkah Ms. Asha yang sudah tidak peduli akan siswa-siswa di belakangnya.

Crimson Under SunsetUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum