0,020. Rumah Sakit

840 36 7
                                    

Setelah meluapkan tangisnya, gadis itu menatap kosong lorong rumah sakit sambil memeluk kedua lututnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Setelah meluapkan tangisnya, gadis itu menatap kosong lorong rumah sakit sambil memeluk kedua lututnya.

Pintu UGD terbuka tapi gadis itu masih tetap menatap kosong tanpa tau jika suster sudah keluar bersama lelaki yang tertidur di brankar.

"Kenapa masih di sini?" Tanya dokter yang melihat gadis itu terdiam di pintu UGD.

Tanpa menjawab gadis itu tetap diam. Dokter pun berjongkok untuk samakan tubuhnya dengan Kayla.

Ia mengelus puncak kepala gadis itu dengan pelan, dan gadis itu pun langsung sadar saat merasakan lembutan di puncak kepalanya.

Ia menatap dokter Arya yang sudah ada di samping nya. "Elgara" ucap gadis itu dengan wajah sembab.

Dokter Arya yang menatap Kayla pun menghembus nafas berat. Gadis yang di depan nya terus saja memperdulikan orang lain dan tidak memperdulikan dirinya sendiri.

"Elgara sudah di antarkan ke ruang rawatnya untung saja hanya luka-luka kecil jadi tidak usah dikhawatirkan" jelas dokter Arya membuat Kayla mengeluarkan nafas berat nya.

Dikarenakan Elgara tidak apa-apa jadi ia bisa tenang. Ia pun dengan cepat berdiri dan melangkah pelan.

"Kayla" panggil dokter Arya berhasil membuat Kayla berhenti.

"Saya hanya mau ingatkan jika kamu belum terlambat untuk berobat"

"Saya tau" balas Kayla dan melanjutkan langkah nya dan meninggalkan dokter Arya di tempatnya.

Langkah nya yang pelan dengan tatapan kosong. Pikiran nya terus saja kemana-mana. Tak ada kebahagiaan yang ia rasakan saat di tubuh gadis ini, yang ada hanya kesedihan, kekhawatiran dan kesakitan.

Tatapan kosong itu membuatnya membayangkan di saat pertama kali ia bangun di tubuh gadis ini. Bayangan itu terus berganti di saat ia berada di tubuh ini.

Orang tua baru, rumah baru,kakak yang jahat padanya, sekolah baru, bullying, dan penyakit. Bayangan itu membuat Kayla terhenti melangkah.

Saat membayangkan semua nya kepala nya kembali sakit.

"Arghhh! Sakit"

Kepalanya semakin pusing dan ia terus meremas kuat kepala nya dengan tangan nya.

"Kepala sialan"

Matanya semakin berat menatap rawat inap nya yang tidak jauh dari tempat nya. Sesak di dada nya ikut menjadi-jadi. Wajahnya memerah menahan sakit di kepalanya. Air mata pun sudah jatuh berkali-kali.

"Darah" imbuh gadis itu yang melihat darah di lantai.

"Sampai kapan gue harus kayak gini" ucap gadis itu yang menangis dan menghapus cepat darah di hidung nya.

Tangan nya menahan dinding rumah sakit agar ia tak jatuh di lantai. Jujur tubuh nya seketika lesu dan tak bertenaga.

Air mata pun sudah membasahi wajah cantiknya. Karena tidak bisa untuk menahan dinding rumah sakit dengan tangan nya ia biarkan tubuh nya jatuh di lantai dingin rumah sakit.

K or KWhere stories live. Discover now