Sedikit Kecerobohan

37 7 1
                                    

"Jam berapa sekarang?"Lisa pun melihat jam tangannya.

Sekarang dia sedang berada di markas geng motornya. Ya... Bukankah wajar jika suatu geng memiliki markas? Dimana tempatnya nyaman dan tersembunyi.

"Tea, kenapa Lo kesini? Tumben aja gitu. Soalnya kan kamu jarang ke markas."

"Bukannya udah kubilang ya... Jangan manggil aku Tea waktu ada orang lain? Lagi pula, pertanyaan Lo itu muter-muter bagi gue. Jadi langsung aja gitu sekalian..."

"Iya... Deh, Lisa.."Cyian memutar bola matanya malas.

"Dimana Kakak?"matanya menyapu keseluruh ruangan. Tapi tidak dapat menemukannya.

"Teo? Dia lagi.... Nggak tau ah, Gua."Cyian mengangkat bahunya.

"Yaelah... Gue kira Lo tau tadi.."

"Eh, Jono! Mana kakakku?"Lisa bertanya kepada anggota lain.

"Dia lagi ngeliat balapan di sirkuit nya geng Hyper."

"Oh, oke."

"..."Cyian hanya melihat saja.

"Gini dong. Tau informasinya.."Lisa menepuk bahu Cyian.

"Gue pergi dulu."Lisa langsung pergi menggunakan helm nya dan menaiki motornya.

。◕‿◕。

"Kenapa Kakak di sini?"Lisa memiringkan kepalanya.

"Ya.. Suka-suka Kakak lah. Emang kamu ngapain disini?"tanya Teo balik.

"Lagi mau ketemu sama Kakak.. Ceritanya Aku kangen gitu lho..."Lisa memeluk Teo manja.

Gadis yang sekarang memeluk Teo itu tersenyum. Terlihat manis. Entah kenapa terkadang dia menjadi sangat manja. Tapi, setiap hari dia terlihat manis dimatanya.

"Kenapa nih adik Kakak? Pasti ada maunya.. Kenapa enggak jalan bareng Anda Cyian aja?"Teo tersenyum menggoda.

"Ih? Enggak mau! Dia nggak seru."Lisa melepas pelukannya. Teo merasa ada kehangatan luar biasa hilang.

"Cuman mau beri tahu kalo Lisa nanti malem mau ke sini.."

"Kenapa?"seketika senyum yang tadi terpancar dari mukanya hilang.

"Mau nagih uang taruhan."

"Bahaya tau disini sendiri.."

"Lisa tau.. Tapi masa' Lisa nggak ngambil uangnya.."

"Mau Kakak temenin?"

"Nggak usah, ah! Nanti Lisa dibilang pengecut. Lagipula kan Lisa bisa beladiri."

"Yaudah deh kalo gitu."tour mengacak rambut Lisa gemas.

"Ih.. Kok Kakak selalu gitu sih.."

"Emang gak boleh ya?.."

"Nggak boleh dong.. Kan rambut Lisa jadi berantakan!"

"Sisir lagi. Apa susahnya?"

"..."untuk sesaat Lisa diam.

Ctak!

"Aduh!"Teo mengusap-usap kepalanya.

"Sakit?"Lisa meniup jarinya.

"Emang boleh ya... Adik jitak kakaknya gini..?"

"Boleh ya... Kalo kakaknya ngeselin kayak gini!"

。◕‿◕。

Ping!

Handphone Lisa berdering. Lisa meraba kasurnya, mencari hp nya. Sekarang dia sedang berbaring di kasur sambil meratapi kehidupannya. Dia melihat itu pesan dari Van

Gua tunggu Lo di sirkuit.
Dateng sendiri kalo Lo berani. Dateng jam sepuluh.

Oke. Gue yakin kalo Lo bukan pengecut, Lo juga bakalan datang sendiri.

Begitulah Lisa menjawabnya. Dia adalah tipe orang yang fast respon. Dan... Tentu saja malam ini dia akan segera berangkat. Dia bukan orang yang suka mengingkari janjinya.

。◕‿◕。

Cring!

Untuk kesekian kalinya. Lisa kembali melihat dan menggoyangkan gelang lonceng yang terikat ditangannya. Gelang couple pemberian Cyian. Dia sedikit bimbang. Padahal dia sudah siap berangkat. Dia hanya perlu menyalakan motornya.

Perasaannya kali ini tidak enak. Tapi perasaannya itu segera ditepisnya. Buat apa merasa cemas? Bukankah ini sudah biasa? Tentu saja, apapun yang terjadi malam ini. Dia tetap akan berangkat. Lisa kemudian mengendarai motornya dengan kecepatan penuh.

Brum!

"Ha, ha. Gue udah nyampe nih."

Ckit!

"Eh? Kok nggak bisa sih?"

Lisa mencoba mengerem berkali-kali. Tapi itu semua percuma. Entah kenapa motornya terus melaju kencang. Padahal dia sudah melepas gas nya.

"Sial! Kesurupan apa dah motor gua ni!"

Dia mengingat-ingat kemana saja tadi dia berhenti. Tiba-tiba dia teringat kalau tadi dia berhenti untuk membeli korek. Bukan untuk merokok. Tapi untuk membakar sirkuit ini kalau di sirkuit ini ada banyak orang yang menunggunya.

Parahnya, dia sekarang membawa minyak juga. Jadi dia tidak bisa menabrakkan motornya. Jadi dia hanya berputar-putar di sirkuit itu. Sambil berharap bensinnya segera habis.

"Pergi sana!"dari kejauhan terlihat Van yang sedang mendorong seorang anak perempuan masuk kedalam sirkuit.

Karena Lisa melaju sangat kencang. Anak itu segera berada di depannya. Reflek Lisa membelokkan arah motornya. Karena kaget, Lisa tidak sempat memperbaiki arah motornya.

Bruk!

Blar!

Motor Lisa menabrak. Dinding sirkuit. Dan motor Lisa terbakar seketika. Lisa terpental. Dan tidak terkena api motornya. Karena helm yang Lisa kenakan kurang pas. Helmnya terlempar. Sementara kepalannya terbentur jalan sirkuit cukup keras. Kepalanya terlihat mengeluarkan darah cukup banyak.

Merubah Takdir.Where stories live. Discover now