Ngatur or Diatur?

13 4 3
                                    

"Emang apa urusan Lo? Ngatur-ngatur Gue hah?!"Alexa mengangkat kepalanya. Dia menantang Jack.

Alexa merasa dia tidak perlu menggunakan Aku dan Kau. Sekarang sudah terungkap siapa dirinya. Jadi itu semua tidak berguna lagi.

"Apa urusanku? Lo nanya apa urusanku? Denger ya.. Irna itu cewek Gue!"Jack mendorong Alexa menggunakan telunjuknya. Alexa tak bergeming.

"Denger ya..Kalo Irna cewek Lo. Lo harusnya ngatur dia! Masa Lo ngatur Gue! Kita tuh udah nggak ada hubungan apa-apa lagi! Gue tau.. Gue tau.. Kita dulu tuh tunang-"

"Diem! Lo bakal nyesel kalo ngomong itu!"ancamnya dengan suara lirih. Jack menutup mulut Alexa sebelum dia mengungkapkan kalau dia dan Alexa sudah bertunangan dulunya.

"Lepas!"Nathan mencengkram tangan Jack.

"!"Jack menatap Nathan, sinis. Masih dengan tangan yang dicengkeram.

"Ngapain Lo megang-megang cewek Gue?"lirih Nathan. Tapi terdengar jelas ada nada ancaman di sana.

"Hah? Dia cewek Lo? Sejak kapan.."Jack yang tidak terima Nathan berbicara seperti itu pun sedikit tertawa sarkas di akhir.

"Sejak dulu. Setelah kalian batalin tunangannya. Kan Aku nggak kayak dia! Pelakor berwajah malaikat. Tapi hatinya kayak iblis."ejeknya sambil menunjuk Irna.

Irna yang ditunjuk pun kaget. Karena dia juga mendengar percakapan mereka. Dia merasa sakit hati. Karena orang yang selama ini dia cintai dan incar menyebut dia seperti itu.

"Apa Lo bilang!? Jangan Lo panggil dia kayak gitu! Cewek murahan kayak dia, aja Lo sukain!"

"Kalo yang selevel Alexa Lo sebut murahan, yang gimana sama Irna? Hah?"Nathan mengejek lagi.

"Ternyata Nathan kalo ngomong suka bener ya.."batin Alexa yang sedari tadi hanya melihat dan mendengarkan percakapan mereka dari dekat.

"Udah lah! Males ngomong sama orang kayak dia. Ayo, kita pergi aja, Alexa!"Nathan menggandeng tangan Alexa dan menariknya pergi dari lingkaran orang yang mengelilingi mereka.

"E-eh?"Alexa hanya bisa mengikutinya. Sepertinya Nathan saat ini benar-benar marah.

"Kita kemana Nat?"

Alexa heran ketika Nathan membuka mobil dan menyuruhnya masuk. Kenapa tiba-tiba sekali. Lagi pula tadi, dia diantar oleh kakaknya. Bagaimana kalau kakaknya khawatir?

"Kemana aja. Yang penting bisa bikin Lo happy lagi."balas Nathan sedikit dingin. Sepertinya dia masih terpengaruh oleh pertengkaran tadi.

"Gue udah happy Nat. Gue puas banget tadi.."Alexa sedikit tertawa.

"Puas?"

"Iyalah. Lo hina habis-habisan tuh, Irna ama Jack. Gimana Gue mau badmood..?"Alexa tertawa lagi. Dia membayangkan wajah Jack yang sedang kesal saja sudah membuatnya senang.

"Bener? Cuman gitu?"

"Iya.."

"Kalo gitu, sebagai ucapan terimakasih.. Kamu harus mau jalan-jalan bareng Aku. Gimana?"

"Baik mobil Lo?"

"Iya.. Naik mobil siapa lagi?"

"... Iya deh kalo gitu.. Tapi, kalo kakak Gue nyariin gimana?"

"Bilang aja jalan-jalan ama pacar. Udah kan? Beres."

"Huh!"tanpa berlama-lama, Alexa langsung masuk mobil. Untuk sekarang dia malas melayani Nathan.

Nathan menutup pintu mobil. Tentunya setelah dia masuk kedalam juga. Karena pintunya memang seperti itu. Nggak juga sih. Sebenarnya agar lebih praktis aja.

"Yes! Jalan-jalan sama ayang!"sorak Nathan dalam hati. Saat ini, dia sedang berpesta di dalam hatinya.

。◕‿◕。

Merubah Takdir.Where stories live. Discover now