Kedekatan♡

13 4 2
                                    

Tentu saja banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Banyak yang berdecak kagum. Banyak juga yang gadis merasa iri. Kenapa? Karena mereka tahu kalau laki-laki yang bersabda dengan Alexa adalah Nathan. Meskipun mereka tidak tahu pasangan dansanya Nathan adalah Alexa.

Saat Nathan baru keluar mobil. Banyak yang melihatnya tadi. Dia kemudian teringat, kalau lupa mengganti mobilnya. Di sekolahnya, hanya dia yang memakai mobil Lamborghini Countach warna merah.

 Di sekolahnya, hanya dia yang memakai mobil Lamborghini Countach warna merah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ilustrasi)

Walaupun parkiran sudah sepi. Saat itu, masih ada beberapa anak yang berkeliaran. Mereka itulah yang kemudian mengabarkan kalau dia baru datang ke anak lainnya.

Saat itu saja, sebenarnya dia sudah mau pulang kerumahnya. Tapi, dia ingat pasangannya saat itu. Siapa lagi kalau bukan Alexa.

"Pst!"bisikan Alexa menyadarkan lamunannya.

"E-eh? Apa?"Nathan sedikit gelagapan.

"Ngapain? Tumben Lo diem aja."masih dengan setengah berbisik.

"Enggak. Kamu nyadar nggak sih? Kalo dari tadi banyak yang ngeliatin kita?"

"Jelas. Itu pasti karena Lo ketahuan pake Lamborghini kan?"

"Lah kok Kamu tau?"

"Tau aja lah. Masa Aku bisa nggak tau yang begituan."Alexa tersenyum miring.

"Kok kamu gitu main rahasia-rahasiaan.."

"..."wajah Alexa berubah datar.

"Iya, deh.. Senyum napa? Cantiknya nanti berkurang lho.."

"Kan kamu sendiri yang bilang siapa suruh jadi cewek cantik-cantik? Sekarang kalo ilang kan bagus."Alexa memalingkan mukanya sebal.

"Udah yuk."

Kemudian mereka menepi. Mereka mengakhiri dansanya dengan menakjubkan. Ada sedikit putaran di sana. Yang membuat gaun Alexa mengembang sempurna.

"Terus habis ini ngapain? Bengong gitu?"

"Gimana kalo kita ke taman aja?"terlihat Nathan mengucapkannya dengan antusias.

"Yaudah deh.."

Entah kenapa. Wajah Nathan yang tersenyum seperti itu membuatnya tidak bisa menolaknya sama sekali. Tanpa sadar, dia ikut tersenyum. Walau senyum itu sangat samar.

"Lo cantik banget, tau♡?"Nathan mengatakan itu sambil menatap Alexa. Rupanya dia dapat merasakan senyuman Alexa.

"Manis di lidah. Pahit di hati."Alexa mengatakan itu sambil terus berjalan ke taman.

"Lo nggak bisa apa diajak serius bentar?"

"Justru sekarang, Gue lagi serius! Biasanya kan cowok kayak gitu."

"Nggak semua cowok kayak gitu.."

"Tapi yang kayak gitu pasti cowok kan?"

"Hadeuhh.. Nggak tau deh."

。◕‿◕。

"Tumben ya."

"Tumben apa?"

"Dari tadi Gue nggak liat Irna."

"Kenapa Kamu cari? Kukira Lo nggak suka ama dia?"

"Bukan gitu.. Gue cuman pengen liat aja. Dia pake baju apa."

"Aku nggak peduli sih.. Dia mau pake baju apa. Di mataku Lo tetep paling cantik sedunia."

"Dari tadi gombal aja. Gue males ndengerinnya."

"Kok Kamu susah amat sih dijinakin?"sekarang Nathan melihat kearah Alexa heran.

"Lah? Emang Gue apa? Hewan? Pake kata dijinakin segala."Alexa mengedarkan pandangannya. Berusaha menemukan Irna.

"Ya.. Nggak gitu juga konsepnya.."

"Terus gimana?"kali ini pandangannya berhenti, berfokus pada suatu tempat. Nathan yang melihat itu mengikuti arah kemana Alexa melihat.

Merubah Takdir.Where stories live. Discover now