Teman

9 3 1
                                    

"Baru satu Minggu. Udah gini aja nih sekolah."Alexa merasa semua murid sekarang menatapnya. Tapi, ketika dia menatap mereka balik. Mereka seakan berpura-pura tidak melihat apa-apa.

"Sis, kenapa sih sama mereka? Emang ada yang aneh ya. Sama wajah atau baju Gue?"Alexa berbisik ke bangku sebelahnya.

"Enggak lah. Lo mau udah keliatan paling cakep disini tau!"

"Terus kenapa mereka ngeliatin Aku gitu?"

"Hadeuhh.... Lo nggak inget? Kejadian Minggu lalu?"Siska menepuk jidatnya.

"Apa? Kejadian apasih? Nggak perlu basa-basi deh. Jawab aja!"

"Santai dong... Jangan ngegas.."

"..."baru saja Alexa ingin beranjak.

"Eh... Tunggu dulu dong.. Jangan gitu.."Alexa kembali duduk ditempatnya.

"Kalo gitu, cepetin!"Alexa memasang ekspresi malas.

"Kan Lo waktu itu ikut pesta kan?"

"Iya.. Eh!Jangan bilang..."

"Tepat sasaran! Lo sekarang udah viral di sekolah tau.."

"Ih, nggak seru! Masa cuman karena Irna numpahin jus aja jadi viral...?"Alexa menghembuskan napas dengan kasar.

"Bukan masalah Irna nya... Tapi, karena ternyata Lo, cewek cantik yang diajakin dansa ama banyak orang itu. Sama Nathan yang debat demi Lo tau?!"Siska menepuk jidat.

Baru kali ini dia melihat sahabatnya yang pintar itu terlihat begitu linglung. Entah apa yang terjadi padanya. Mungkin karena belakangan ini Alexa terlalu dekat dengan Nathan. Pikirnya seperti itu.

"Gue viral sekarang? Seriusan nih?"terbesit rasa bahagia di dalam ucapan itu.

"Iya... Masa Gue boong sih ama Lo?"

"He.. Nggak sabar deh, waktunya Gue nyiksa si Irna nih."batin Alexa. Talia sadar dia tersenyum licik, yang membuat Siska bertanya-tanya.

"Eh, Lo kenapa senyum kayak gitu?"panggil Siska membuyarkan lamunannya.

"Enggak kok! Kalo Gue viral kayak gitu, Aku bisa dapet anak buah kan?"

"Enggak harus viral tau. Lo deket ama Nathan aja udah bisa dapetin temen laki. Tapi... Resikonya Lo bakal dimusuhinya ama anak ceweknya."

"Oh.. Kalo itu, Gue juga tau."

"Emang kalo Lo dapet anak buah mau diapain?"

"Gue babuin yang pasti. Habis itu, Gue ajak bully Irna bareng-bareng."

"Oi, nggak masuk bk berjamaah tu?"

"Ya, enggaklah.. Kan banyak yang bisa nutupin informasinya. Jadi nggak bocor ke guru."

"Lo tuh emang ya.. Suka bandel kalo dibilangin."

"Kan bandel-bandel gini Gue pinter. Iya kan?"tatap Alexa meminta persetujuan.

"Ya.. Emang sih.."Siska tidak bisa menyangkalnya.

Alexa memang terkenal sangat pintar di kelasnya. Sayangnya, kedatangan urban setahun terakhir telah membuat nilainya turun. Alexa yang awalnya selalu ranking satu. Menjadi harus ranking dua di kelas sebelasnya.

Tapi, kali ini dia tidak akan membiarkan itu terjadi. Sudah cukup satu kali saja Irna menyalipnya. Jiwa yang sekarang sedang bersemayam di tubuh Alexa akan membuat perubahan besar-besaran.

。◕‿◕。

"Keluar! Keluar sekarang!"

Drak!

"Kita tau Lo ada di sini!"siswi itu kini menggedor salah satu pintu kamar mandi.

"Alexa! Cepet keluar bangsat!"siswi lainnya berteriak.

Ckrek!

"Apa? Kenapa kalian panggil Aku? Hah! Cepet jawab!"bentak Alexa.

Untuk sesaat mereka terlihat sedikit ketakutan. Mengingat prestasi Alexa pada bidang beladiri saja sudah cukup menakutkan. Ya. Alexa di sini memang sempat mengikuti semacam karate. Walaupun tidak lama.

"Tenang, kita kan rame-rame."bisik yang lain mencoba menenangkan.

"Ehem! Ngapain Lo deket-deketin Nathan?"

"Siapa juga yang ndeketin dia. Orang dia nya aja yang deket-deket Gue. Haha.."Alexa sedikit tertawa meremehkan. Dia memutar bola matanya malas.

Baru saja tadi dia berbicara mengenai ini dengan Siska. Dan sekarang sudah mendapat mangsa. Dalam hatinya ada senyum bahagia di sana.

"Mana kita percaya? Kita tuh bukan anak sd lagi tau!"

"Gue, nggak mau tau.. Kalo Lo masih deket-deket ama Nathan. Mungkin besok Lo udah pindah sekolah, Lex."salah satu dari mereka mendekatkan wajahnya ke Alexa.

Ingin Alexa gebuk-gebukan sekarang dengan mereka. Tapi, niatnya itu dia urungkan ketika Alexa ingat. Sekarang dia sedang berada di sekolah! Mana boleh tawuran?! Auto diskorsing nanti.

"Jauhin muka jelek Lo itu dari hadapan Gue sekarang!"Alexa mengancam. Kali ini dia serius.

Merubah Takdir.Onde histórias criam vida. Descubra agora