Permulaan

8 2 1
                                    

"Enak aja Lo bilang muka Gue jelek! Emang Lo siapa?!"

"Calonnya Nathan..."

"Enak aja! Minta ditampar ya Lo!?"

Plak!

"..."Alexa terdiam selama beberapa detik.

"Tuh, rasain! Katanya Lo minta ditampar.."Alexa menertawakan pipi yang sekarang merah karena tamparannya.

"Wajah Lo merah karena Gue yang terlalu keras namparnya atau karena Lo malu?"Alexa meledek lagi.

"Dasar ya..."

"Awas aja, kita bakal laporin Lo ke-BK nanti."

"Kalian coba liat ini dulu deh."Alexa mengeluarkan sesuatu.

"A-alat rekam?"siswi itu mundur beberapa langkah.

"Yap. Pintar sekali. Kalian paham apa artinya?"Alexa bertanya sambil memiringkan kepalanya.

"Mau Lo apain rekamannya?"

"Apa lagi? Babuin kalian lah..."Alexa mengeluarkan senyuman smirknya.

"E-enak aja mau babuin kita! Nggak! Nggak bakal! Kita nggak bakal mau!"

"Kalo gitu.. Kalian harus siap-siap masuk BK deh.."

"Gini aja deh.. Gimana kalo kita duel nanti pulang sekolah?"akhirnya salah satu dari mereka berani maju.

"... Oke. Dimana?"setelah memikirkannya beberapa saat. Alexa akhirnya menjawab.

"Di belakang sekolah, mau nggak?"

"Aku sih.. Ngikut aja.."

"Tapi, karena Lo udah lebih senior dari pada kita-kita nih.. Kalo kita mainnya keroyokan gimana?"

"Licik bener dah... Kalo gitu... Yaudah deh."Alexa berpasrah saja mendapat lawan seperti ini. Dia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Oke. Deal ya?"

"I—"Alexa memberhentikan ucapannya kala mendengar suara katukan.

Tuk! Tuk!

"Buka dong! Gue kan juga mau kekamar mandi! Jangan dikuasain sendiri napa?"

Ternyata pintu kamar mandi sudah dikunci terlebih dahulu oleh mereka. Jadi mencegah kemungkinan ada yang masuk tiba-tiba dan melihat kejadian itu. Walaupun meletakkan kunci kamar mandi seperti itu sedikit banyak merugikan.

Tenang saja. Jika ada yang ketahuan membully di sini akan langsung dikick dari sekolah.  Walaupun melewati beberapa proses yang pastinya akan membuat berita itu tersebar dengan cepat. Mungkin ini salah satu trik agar murid menjadi malu.

"Kita tunggu Lo nanti. Kalo Lo nggak dateng, berarti Lo pengecut!"bisik salah satu dari mereka. Dia kemudian bergegas membuka kunci.

"Yaelah.. Kalian yang pengecut kali.. Kan yang mainnya keroyokan kalian..."batin Alexa. Sekali lagi, dia hanya bisa heran dengan tingkah laku makhluk dunia novel sini.

。◕‿◕。

Saat ini, Alexa hanya ingin menemui Nathan. Dia mencarinya di tempat-tempat yang biasanya menjadi favorit. Seketika Alexa berhenti, menyadari sesuatu.

"Bentar. Kok Gue tau sih.. Sejak kapan Gue merhatiin dia? Ck. Paling cuman tau aja.."lalu dia berjalan lagi.

"Cieee.. Yang udah mulai suka ama Gue.."suara itu berasal dari belakang Alexa.

Mendengar suara itu. Entah perasaan senang karena telah berhasil menemukannya. Atau perasaan sebal karena ucapannya.

"Ish! Yang bener aja Aku suka ama Lo yang kayak gini."Alexa menyipitkan matanya.

"Kalo bener bilang aja.."Nathan menggoda Alexa.

"Udah, cepetin deh! Sini ikut Gue!"Alexa menarik tangan Nathan.

Perasaan Nathan saat itu sedang melambung tinggi. Senang karena dia ditarik dan digandeng seperti ini. Tanpa sadar, Alexa yang melihat itu menyunggingkan sedikit senyuman. Entah kenapa hatinya ikut bahagia. Walau hanya sedikit.

。◕‿◕。

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 31, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Merubah Takdir.Where stories live. Discover now