48 -Khawatir

2.6K 222 56
                                    

Pagi ini adalah pagi yang benar-benar buruk bagi Mala. Bayangkan saja oleh kalian, pagi ini kalian harus sarapan bersama para setan yang berkedok sebagai manusia. Eh? Hahaha bersandaaaa.

Memang seperti itu, tapi Mala sudah lolos dan sekarang gadis itu sudah melarikan diri dari neraka tersebut. Sekarang Mala tengah menunggu Rakha di perempatan jalan yang jauh dari rumah Papanya.

Mala terus menggerutu saat Rakha belum juga menampakan motor sportnya itu. Bukan apa, ia hanya takut telat lalu nanti bisa-bisa di hukum.

Tapi tiba-tiba ada mobil yang berhenti tepat di depannya. Mala langsung mengernyitkan alisnya saat mobil itu mengklakson.

"Siapa sih anjir, " gumam Mala.

"SALAH ORANG, MANUSIA! " teriak Mala enteng dengan menyebut orang di dalamnya itu sebagai manusia. Tapi.. Memang manusia kan? Ya tapi namanya siapa? Ya namanya manusia bambang wkwkwk.

Kaca mobil itu langsung terbuka, dan memperlihatkan seorang cowok yang menatapnya dengan tersenyum.

"Buset, ada pangeran jatuh dari langit ini, " monolognya.

"Woyy, buruan masuk, nanti kita bisa telat! " panggil Rakha yang langsung membuyarkan lamunan Mala.

"Eh iya-iya, " Mala langsung menuju mobil Rakha lalu memasukinya. Dan setelah itu Rakha langsung melajukan mobilnya di atas rata-rata.

Mala menoleh ke arah Rakha yang pagi ini terlihat sangat pucat, bahkan sesekali cowok itu memejamkan matanya lalu memijit pangkal hidungnya.

"Lo kenapa? Sakit? " tanya Mala saat itu juga.

"Ha? "

"Lo sakit? Wajah lo pucet banget anjir kayak mayat hidup! " ulang Mala dengan enteng.

Bentar lagi juga jadi mayat, La, -batin Rakha.

"Enggak, " sangkal Rakha.

"Enggak darimana?! Muka lo pucet banget sumpah! Terus lo kayak lagi nahan sakit, "

"Gak papa, cuma pusing dikit aja. " jawab Rakha lalu sebisa mungkin untuk tersenyum.

Pagi ini penyakitnya itu kembali menyiksanya. Awalnya, Rakha tidak akan masuk sekolah tapi mengingat Mala yang pasti sedang menunggunya untuk menjemput, maka dari itu Rakha terpaksa untuk masuk sekolah sekaligus jaga-jaga jika Sandrinna melakukan hal yang tidak di inginkan dk sekolah.

Semalam Mala juga sempat cerita kepadanya tentang ia yang pindah rumah, karena di paksa oleh Ali.

"Terus lo kenapa jemput gue pake mobil? Kenapa gak pake motor aja kayak biasanya? " tanya Mala lagi.

"Ya gue lagi males aja, sekali-kali pake mobil gak salah kan? "

"Iyasih, tapi gue lebih nyaman naik motor tau, "

Rakha menoleh ke arah Mala sekilas, lalu kembali fokus ke depan. "Yaudah deh besok-besok gue jemput paket motor, sesuai kemauan lo. "

"Aww, peka banget sih lo jadi cowok, " ucap Mala lalu mencubit pipi Rakha dengan gemas.

Perjalanan mereka berjalan dengan mulus sampai di sekolah. Rakha langsung memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus untuk mobil.

Mala langsung membawa tas ranselnya lalu berniat untuk turun, tapi gadis itu menatap pada Rakha yang masih diam di tempat, "ayok turun, kok diem sih?! "

"I-iya lo duluan aja, nanti gue nyusul, gak lama kok, " jawab Rakha.

Mala langsung menganggukkan kepalanya, lalu segara turun dan meninggalkan Rakha.

Rakhmal And His Story [Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang