Chapter 98 ♗

240 24 4
                                    

a/n: terimakasih kepada episode terbaru Rurouni Kenshin (episode 14) karena berkat tu anime semangat nulis aku balik. Kenshin stan ✨✨

Kalo CFYM jelek, biarin dulu aja. Biar aku yang nge-overwork otak aku. You guys can just chillin sembari mengeluhkan kualitas CFYM yang menurun. I will deal with this myself

_____________

Di Kediaman Sera yang berada di wilayah bagian utara Hayden. Willard Sera sang Markuis memandangi kertas surat yang amplopnya baru saja dibukakan oleh pelayannya. Dari tekstur amplop, warna, dan cap lilinnya dia sudah bisa tau siapa pengirim surat itu. Kini dia membaca isi surat itu untuk mengetahui pesan apa yang ingin disampaikan oleh si pengirim.

Frey.

Dia membacanya.

--- Paman. Kuyakin kau sehat. Putramu juga sudah bilang padaku kalau kau sedang sangat sehat hingga kau bisa menepis titipan pesanku dengan begitu tanpa pertimbangan nya.

Aku punya kejutan untukmu. Kau hanya tinggal menunggu.

Tapi aku ingin mengatakan ini.

Ada kemungkinan aku akan memintamu meminjamkanku tiga puluh orang ksatria kebanggaanmu. Ada yang sedang kukerjakan. Jika kau ingin tau apa sebenarnya yang kukerjakan itu, sebaiknya kau pergi mendatangiku dan membawa serta putramu bersamamu.

Frey. ---

Willard mengerutkan keningnya.

Tiga puluh ksatria? Ada perlu apa dengan mereka? Kenapa tidak ksatria istana saja?

Benaknya mengingatkannya pada apa yang sempat dikatakan Lucius putranya tempo lalu.

"Frey bilang dia ingin ayah meluangkan waktu untuk menemuinya. Dia sedang merencanakan sesuatu."

Willard sudah berketetapan. Kalau dia tidak akan menaruh perhatiannya pada putra sulung Chalis mantan teman seumurannya itu. Dia tidak ingin sama sekali tau tentang putra sulung keluarga kerajaan itu

Tapi Frey sampai membuat surat terkirim untuknya. Dan mengatakan tentang keinginannya untuk meminjam sejumlah ksatrianya.

Akan dia gunakan untuk apa mereka? Dan rencana apa yang Lucius sebutkan?

Willard betul-betul enggan untuk melihat anak berumur dua puluh dua tahun itu. Tapi dia punya firasat kalau kali ini dia harus sementara mengesampingkan ketidak inginannya, dan menetapkan waktu untuk pergi ke istana sebagaimana yang diinginkan Frey.

.
.

Di titik lain dari Kediaman Sera itu, dua wanita pasangan bangsawan bergelar Marchioness dan Countess sedang saling bertemu di sebuah ruang tamu. Tepatnya, ruang penerimaan tamu sang Marchioness. Mereka menempati satu sofa panjang yang sama, menyandarkan miring bahu mereka pada sandaran sofa, lalu keduanya sama-sama menaikkan kaki mereka ke bantalan duduk soda yang mereka duduki. Posisi duduk yang tidak pantas dimiliki oleh seorang bangsawan di tempat duduk tapi sang Marchioness bilang bahwa dia sedang ingin memiliki perbincangan santai dengan sang Countess selayaknya ketika mereka masih berusia belasan dahulu. Meskipun mereka sama-sama telah memiliki jejak penuaan masing-masing tapi dengan posisi mereka sekarang mereka merasa bahwa mereka bisa melihat bayangan sosok gadis muda yang mereka kenal dahulu di wajah masing-masing.

"Usiamu empat puluh dan akan menjadi empat puluh satu di bulan depan, kan? Apa yang menjadi harapanmu? Liburan dengan Hadden?" Judith Sera mengangkat topik itu dalam perbincangannya dengan Ruri.

Warna merah muda samar bersemu di puncak pipi Ruri. Dia menjawab dengan setengah mencicit. "Aku tidak mengharapkan apapun." Dia mendapatkan ketenangannya dan berubah berujar lembut. "Aku hanya ingin berdoa untuknya dan ketiga anak itu."

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now