Hari Pertama

5.5K 490 40
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Caka! Papih gak dipeluk nih?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Caka! Papih gak dipeluk nih?"

Caka mendongak ke arah Papihnya yang sudah merentangkan kedua tangan, dia masukkan ponselnya ke saku celananya sebelum berjalan malas ke pelukan sang Papih. Lagaknya sih kayak tidak peduli, padahal Caka sedang super sedih ditinggal Papihnya untuk waktu yang cukup lama. Dia memang belum pernah berjauhan se-lama ini dengan Alin, sebab Papih selalu ada bersamanya setiap hari.

Kalau saja tidak diiming-imingi akan dibelikan Nintendo versi terbaru, Caka sudah pasti memilih ikut dengan Papihnya ke Yogyakarta.

Selesai memeluk sang anak, Alin juga menarik suaminya ke dalam dekapannya. Mael tentu sambut pelukan erat itu, lengkap dengan kecup singkat di dahi dan pipi gembul yang lebih muda.

"Mas, jaga Caka yah. Caka juga, temenin Papihnya. Jangan di kamar doang, nanti gak bonding kalian!" Alin peringatkan kembali aturan dari misi yang ia buat untuk keluarga kecilnya. "Aku udah nyetok banyak lauk di kulkas, tinggal panasin aja. Telor, mie instan, sayur, semua juga udah aku setok ya. Makan tiga kali sehari, oke?"

Mael dan Caka mengangguk kompak, mereka berpelukan lagi sampai tiba juga waktunya Alin harus segera pergi.

Tinggal lah kedua laki-laki sedarah itu berdiri berdampingan dengan canggung. Mael lebih dulu melangkah menuju parkiran, Caka mengikuti di belakangnya. Kini mereka berdua berada di dalam mobil, ketidakhadiran Alin semakin terasa ketika mereka berada di satu ruang yang sama. Napas Caka terasa berat, ia tidak tahan dengan kecanggungan ini. Mau mengajak Papahnya bicara pun ia tidak tahu harus mengangkat topik apa.

"Caka, suka lagu apa?" Mael buka obrolan pertama. Ia hendak menyambungkan bluetooth ponselnya ke radio mobil agar mereka bisa mendengarkan lagu yang Caka inginkan.

"NCT 127."

"N ... NTC apa? Apaan itu?"

Caka terlalu malas menjelaskan, padahal selama ini ia sudah seringkali membahas band favoritnya tersebut di rumah. Jelas Caka sebal, ia semakin yakin Papahnya itu tidak pernah menyimaknya saat berbicara. Lelaki berkacamata itu selalu sibuk dengan pekerjaannya atau tayangan di televisi, Caka pikir Mael tidak pernah tertarik untuk mengenalnya.

MY AWKWARD DAD | MarkHyuckWhere stories live. Discover now