03.

193 27 2
                                    

18 NOVEMBER 2023,

- - -

Samudra mengantarkan Liona pulang,saat berada diatas motor mereka berdua sama-sama memilih diam.

"Makasih,Sam!"

Samudra mengangguk pelan lalu tangannya mulai terangkat keatas untuk merapikan rambut Liona yang sedikit berantakkan.

"Gue pergi dulu!" pamit lelaki bergingsul itu,lalu mulai meninggalkan perkarangan apartemen Liona.

Liona menatap punggung Samudra yang semakin menjauh.

- OoO -

Dean baru saja tiba diapartemen,
dentingan notifikasi bergetar diponsel nya menandakan ada sebuah pesan masuk.

"ANJINGG!" Umpat Dean dengan rahang mengeras,ia berjalan keluar dari apartemennya dan melaju dengan kecepatan tinggi menuju markas Argeroz Boys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ANJINGG!" Umpat Dean dengan rahang mengeras,ia berjalan keluar dari apartemennya dan melaju dengan kecepatan tinggi menuju markas Argeroz Boys.

Sesampainya disana,lelaki itu langsung menendang kursi didepannya dengan keras hingga menghasilkan bunyi yang membuat seisi markas kaget melihatnya.

Penampilan Dean kini sangat berbeda. Aura mencekam serta tatapan dingin yang berhasil membuat mereka terdiam ditempat.

"DIMANA SAM!" Bentaknya keras.

Naren yang berada disamping nya pun terlonjak kaget.

"Sam masih belum kesini,lo kenapa?"

Dean menatap datar kearah Ciko,tiba tiba suara seseorang memecahkan kebingungan mereka.

"Kenapa lo nyari gue?"

BUGH.

Beberapa bogeman mentah mendarat dirahang serta diperut Samudra,Dean lah pelaku nya.

"Lo gila apa gimana? Sam itu teman lo goblok!" Teriak Naren sambil menahan tubuh Dean agar tidak menghajar Samudra secara brutal lagi.

"Lepasin gue,anjing! Pengkhianat kayak dia gak pantes dianggap teman!"

"Maksud lo apa? Sam pengkhianat?" Tanya Zicho yang masih bingung dengan keadaan didepannya itu.

"Gue cuma nyuruh lo buat nganter cewek gue! Bukan mesra-mesraan sama dia brengsek!" Dean menepis kasar tangan Naren dilengannya,lalu menatap tajam kearah Samudra yang sedikit babak belur.

Bukan Samudra lemah,tapi Dean menyerangnya tanpa aba-aba sehingga lelaki itu tidak siap dengan serangan yang diterimanya.

"Gue cuma nurutin ucapan lo,CUMA NGANTER!" balas Samudra dengan menekankan dua kata terakhir,ia membersihkan darah yang keluar dari mulut nya.

DEAN ERLANGGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang