04.

183 24 0
                                    

20 NOVEMBER 2023,

- - -

Dean tersenyum kecut saat melihat Liona dan Samudra pergi meninggalkan area sekolah.

Lelaki itu sangat tidak rela namun apalah daya jika posisi Liona yang menjabat sebagai wakil ketua osis harus pergi membeli keperluan untuk anggota nya bersama dengan sang ketua osis, Samudra Altsa Geldinno.

"Udah kali natapnya,wir!" Sindir Naren yang langsung ditatap oleh Dean.

"Sam gak bakalan nikung lo!" Sahut Ciko menepuk pelan pundak sahabat nya itu.

Dean hanya menghela napas pelan lalu mulai menaiki motornya,saat ingin melaju tiba tiba saja seorang gadis menghadangi jalan nya.

"Kalo mau mati jangan bawa gue!" sentak nya pada Nara.

Nara hanya cengengesan tidak jelas, "nebeng dong mas!" pinta gadis itu.

"Ogah! Lo kira gue ojek!"

Nara melompat secara tiba tiba diatas motor Dean,untung lelaki itu bisa menyeimbangkan motornya.

"Gue nebeng lo kali ini doang please!!"

"Turun!" Ucap Dean dengan nada tinggi tanpa melirik kearah Nara.

"Masa lo tega sama tetangga sendiri?"

"Gue gak peduli,turun lo!"

"Duit gue udah habis buat ongkos ojol, lagian kita juga searah. Masa lo tega sih ninggalin gue disini" Nara mulai menuruni airmata buayanya.

Dean memasang kembali helmnya, "Cih! Nyusahin banget lo!"

"Bodoamat coy,lumayan dapet tumpangan gratis!" Gumam Nara senang, ia menghapus airmata yang belum sempat turun tadi.

Sedangkan Naren,Ciko dan Zicho hanya menggeleng melihat tingkah kedua orang yang baru kenal kemarin itu.

- OoO -

"Makasih banget,ternyata lo baik juga!" Ucap Nara saat tiba diarea apartemen.

"Hm"

Hanya sebuah deheman yang keluar dari mulut lelaki itu. Ia kembali menyalakan motornya menuju markas karna ada suatu urusan yang ingin ia selesaikan,namun tangannya ditahan oleh Nara.

"Senyum dikit,muka lo udah jelek masa mau ditambah jelek lagi?" Gadis itu menarik sudut bibir Dean sehingga menampilkan bentuk sebuah senyuman.

Dean menatap mata hazel milik gadis didepannya itu,mata mereka sempat bertemu beberapa detik namun dengan cepat Nara memutuskannya.

"Kalo gitu gue masuk dulu!" ucap Nara sedikit salting.


Dean merasa gemas dengan ekspresi wajah Nara. Ia mengacak pelan rambut gadis didepannya itu sebelum benar benar pergi.

"Mata lo cantik!"

- OoO -

Sedangkan disisi lain,Liona baru saja tiba diapartemen miliknya. Ponselnya berdering menandakan seseorang menelpon dirinya.

DEAN ERLANGGA Where stories live. Discover now