24. Reaksi

92 11 6
                                    

Tidak pernah Rama menyangka di hidupnya akan ada suatu kejadian memalukan dan merasa terlecehkan separah ini dimana tubuhnya total terlihat dari ujung kaki sampai ujung rambutnya dalam keadaan basah kuyup.

Begitu air di gayung yang Rama angkat berhenti mengguyurkan air di dalamnya orang yang membuka pintu itu menutupnya dengan pelan tapi kemudian nafas Rama tersenggal kembali karena orang itu membuka pintunya lagi sembari memainkan gagang pintu dan berkata "Maaf ya hahaha santai aja bro, gak usah heboh okay okay." sambil mengacungkan jempolnya dengan penuh senyum lebar lalu menutupnya lagi, meninggalkan Rama yang masih harus memproses kejadian sialnya.

Rama masih diam di tempat dengan posisi tangan di atas, dia membayangkan dari sudut pandang orang lain yang membuka pintu tentu lah seluruh nya terlihat mulai dari tangannya ke atas sehingga bagian ketiak juga terlihat dengan kaki yang dibuka cukup lebar benar-benar pose memalukan saat Rama membayangkannya.

Christian Bramantya tidak pernah semalu ini, melebihi dosa dan kesalahannya yang pernah dia lakukan. Seketika bahkan air yang segar di bak itu tidak membuatnya segar bahkan pipinya merah sampai terasa hangat jika disentuh.

"Anjing!" Umpatannya sembari melempar gayung hingga patah. 

Selain rasa malu Rama juga sebal dengan respon wanita tadi yang seperti mengejeknya, 
Bella Tanaya. Dia orang yang mendobrak pintu kamar mandi dengan kasar.

Wanita yang ingin dia hindari namun malah jadi terus beririsan bertemu hingga sekarang, benar-benar Rama sudah merasa sebal.

***

Sepulang dari kos Rama hanya berbaring di ranjangnya sembari bertukar pesan dengan temannya yang sempat panik karena Rama hilang begitu saja dengan barang bukti sandal dan gayung yang patah tergeletak.

Kiki menjelaskan memang Bella sudah tinggal di kos tersebut dari dulu dan kamarnya dekat kamar mandi, mengetahui fakta itu Rama memejamkan matanya agar emosinya tidak meluap. Selama beberapa tahun terakhir Rama paling mahir menahan amarahnya dengan melakukan yoga tapi sepertinya akhir-akhir ini dia harus kembali melakukan olahraga tersebut.

"Bisa-bisanya takdir selucu ini." Ucap Rama melemparkan ponselnya ke sebelah lalu mencoba tidur untuk menghindar dari kekesalan yang baru saja terjadi.

Sementara itu Bella setelah insiden ala sinetron sedang senyum-senyum sembari memakan keripik pedas Ma Icih dengan nasi "Hehe.......hehe.......hehe." suaranya tertawa kecil.

Sambil meraup kripik pedas dia membayangkan kejadian beberapa jam lalu lagi, pria yang sempat terlihat menyebalkan itu ternyata bisa menggemaskan sekali menurutnya.

"Lucu banget pipinya bisa merah banget tapi badannya bagus gak nyangka." Kepalanya menggeleng sembari senyum, jika Karmika sudah ada di sini pasti dia takut temannya ini terlihat seperti orang mesum.

"Terus kok bisa ya punya dia besar banget? Idaman deh si judes dalemnya wow bombastis." Bella berbicara sendiri sambil salah tingkah seperti orang kasmaran, bahkan keripik pedas tidak berpengaruh pada bibirnya. Tetap bibirnya menunjukan senyum lebar tanpa gangguan rasa pedas.

***

POV Bella :

Sampai saat ini mau kejadian apapun posisi korban biasanya akan dirugikan sedangkan pelaku sebaliknya, entah kesalahan yang disengaja atau tidak tapi jika ditimbang kebanyakan korban lah yang merugi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai saat ini mau kejadian apapun posisi korban biasanya akan dirugikan sedangkan pelaku sebaliknya, entah kesalahan yang disengaja atau tidak tapi jika ditimbang kebanyakan korban lah yang merugi. Seperti yang terjadi diantara Rama dan Bella saat ini reaksi keduanya sangat berbeda jauh, Bella yang mulai tertarik karena alasan gilanya sedangkan Rama merasa dirugikan dalam segi mental dan merasa trauma.


🌻

METANOIA (another story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang