10. mimisan

6.4K 721 75
                                    

Junkyu termangu menatap keluar jendela, langit kian berganti malam, sinar jingga perlahan memudar bergantikan dengan gelapnya malam, namun perkataan adiknya masih terngiang-ngiang, Junkyu begitu benci ketika Haruto sama sekali tak membelanya dan malah lebih dekat dengan dua orang yang ingin sekali Junkyu singkirkan.

Park Jeongwoo dan Park Jihoon.

Saat pintu dibuka Junkyu menghela nafas berat, pemuda itu lantas berjalan kearah kursi dan mendudukkan bokongnya disana. Kedua tangannya saling bertautan diatas meja, decakan kembali terdengar.

Sedangkan Jeongwoo masih kebingungan, apakah akting Haruto gagal? Apakah mereka akan dihukum?

Namun sepertinya jauh dari itu, karena wajah Junkyu sama sekali tak terlihat marah justru lebih terlihat sendu dan ada keseriusan disana.

"Ada apa bos?" Tanya Jeongwoo memecahkan keheningan sebab Junkyu sama sekali tak memulai obrolan, mereka hanya diam diselimuti oleh keheningan.

Suara detik jam dinding memenuhi ruangan.

"Aku hanya ingin memberikan ini" Junkyu memberikan tumpukan berkas pada si Park.

"Kau bisa mengerjakannya bersama Yedam"

Dahi Jeongwoo sedikit berkerut kebingungan, ini adalah berkas tentang organ dan penjualan manusia, dia tak memiliki urusan dengan hal seperti ini.

"Tapi bukannya ini tugas Jaehyuk dan Yedam? Kenapa harus aku?"

Tentu saja hal ini menimbulkan banyak sekali pertanyaan didalam benaknya, 5 tahun bekerja bersama Junkyu baru kali ini Jeongwoo harus berurusan dengan hal seperti ini.

"Hanya suasana baru, lagian Jaehyuk sedang mengambil cuti, kau bisa menggantikannya lebih dulu sebelum Jaehyuk kembali"

Meskipun masih kebingungan Jeongwoo hanya bisa patuh, pemuda itu mengambil semua berkas yang harus ia kerjakan bersama Yedam.

"Ada lagi bos?"

Junkyu menggeleng kecil pemuda itu mengibaskan tangannya mengisyaratkan untuk Jeongwoo keluar sekarang juga.

"Baik bos, aku akan mengerjakannya dengan sangat baik"

Junkyu hanya berdehem pelan, pemuda itu tak berani untuk sekedar menatap kearah si Park. Junkyu bingung ia harus mengatakannya sekarang atau tidak, tapi Junkyu tak bisa menahannya lebih lama lagi, ia sudah muak.

"Park Jeongwoo"

Langkah Jeongwoo terhenti ketika akan keluar dari ruang kerja si Kim, pemuda bermata serigala itu kembali berbalik dan melihat Junkyu yang sedang menatapnya dengan tatapan begitu intens.

"Jangan pernah memiliki harapan untuk bisa mendekati adikku lebih jauh, kalian berbeda, kau tau itu bukan?"

Jeongwoo cukup tertegun, namun hanya sepersekian detik lantas pemuda itu mengangguk samar karena apa yang dikatakan Junkyu adalah kebenaran.

"Aku sudah menyiapkan jodoh yang terbaik untuk adikku, adik kesayanganku. Kau juga tahu bagaimana aku begitu menyayangi nya, jadi jangan pernah sekalipun untuk berpikir merusak kebahagiaan adikku hanya karena cinta bodoh mu, kalian berbeda, kalian tidak setara dan Haruto harus mendapatkan jodoh yang sepadan untuknya bukan sepertimu yang hanya menjadi kaki tanganku"

Setiap kata yang keluar dari mulut Junkyu seakan menyadarkan Jeongwoo untuk mengubur rasa cintanya lebih dalam lagi, Jeongwoo memang tak pantas, dirinya dan Haruto bagaikan bumi dan langit, mereka tak akan bisa bersama, sebab Junkyu pasti menginginkan yang terbaik untuk adik kesayangannya.

"Baik bos, aku mengerti, terimakasih dan maaf-"

"Maaf untuk?" Tanya Junkyu membuat Jeongwoo tersenyum samar.

Only Mine [SELESAI]Where stories live. Discover now