CHAPTER 6

948 76 13
                                    

Pukul sepuluh malam waktu Korea, Mingyu dan Eunwoo masih belum bisa tidur . Keduanya memang satu kamar dengan Jungkook, atas permintaan Jungkook.

"Kalian belum tidur?" tanya Jungkook.

"Kenapa bangun?"

"Lapar."

"Mau buah?"

"Boleh."

Ketiganya keluar kamar hingga terdengar orang telepon.

"Aku tunggu di kamar saja," ucap Jungkook.

Eunwoo dan Mingyyu paham, Eunwoo menemani Jungkook kembali ke kamar.

Mingyu sudah dapat ijin dari Eomma Namjoon bisa ambil apapun kebutuhan untuk Jungkook.

"Mingyu-Ssi?" Seokjin terkejut.

Mingyu tersenyum.

"Jungkook mau makan?"

"Saran dokter kalau bisa setiap dua jam dia makan."

"Boleh hyung yang ngantar?"

Seokjin mengetuk kamar Jungkook, ketika terdengar sahutan dari dalam. iapun masuk.

Jungkook yang sedang bermain ponselnya terkejut dengan kehadiran Seokjin.

"Mingyu mana?"

"Diluar."

Seokjin mengupas buah apel, ketika akan menyuapi.

"Saya bisa makan sendiri Hyung."

Seokjin terkejut dengan perubahan sikap Jungkook.

"Terimakasih hyung, saya ngantuk."

Seokjin akan mengusap kepala namun dihindari.

"Selamat malam Jungkook-ah."

"Selamat malam Seokjin hyung."

Terdengar suara pintu tertutup.

Jungkook menutup mulutnya agar tidak terdengar tangisan.

"Maafkan aku Hyung, lebih baik seperti ini. Semoga kamu bahagia bersama Ken hyung," gumamnya lirih.

.
.
.

Paginya, semua berkumpul di halaman belakang rumah orangtua Namjoon, untuk sarapan.

"Berhubung orangtua Taehyung hyung dan Jimin hyung bertemu disini jadi saya tidak ke rumah."

"Rumah kami selalu terbuka untukmu Nak."

"Jika waktu saya masih ada paman."

Tiba-tiba maid keluarga Namjoon mengatakan kalau ada tamu bernama Lee Jaehwan. Semua mata tertuju pada Seokjin.

Seokjin mohon diri untuk menemuinya.

Jungkook tidak perduli meskipun ia tahu kalau Seokjin meliriknya.

.

.

.

Sesuai prosedur yang telah diterangkan oleh Dr. Cha, kakak Jungkook melakukan berbagai macam tes.

Kedua orangtua Jungkook menemani putra sulungnya. Ayah Jungkook menggenggam erat tangan isteri untuk memberi ketenangan, meskipun dia sendiri gugup.

PD Nim bersama beberapa jajaran perusahaan mengadakan rapat darurat membahas langkah selanjutnya mengenai Jungkook.

"Keputusan kami tetap sama, Disband!" ucap Namjoon yang disetujui Suga, Seokjin dan Hoseok yang ikut dalam rapat.

"Namjoon-Ssi, apa Anda tidak mendengar kata dokter? Jungkook-Ssi akan sembuh jika melakukan transpatasi tulang sumsum belakang."

"Lalu, Anda berpikir kami membiarkan dongsaeng kami kerja keras hanya ingin memenuhi ambisi kalian?"

"Yang Anda pikirkan hanya keuntungan, Anda tidak berpikir psikologinya?"

"Butuh proses penyembuhan yang panjang, recovery. Saya yakin Jungkook tidak akan menunjukkan ketidaksetujuan jika itu menyangkut kami. Kami tahu, Anda ingin memanfaatkan itu untuk menekan Jungkook," ucap Seokjin.

Semua terdiam.

Mereka sepakat untuk tetap menjalani rutinitas seperti biasa sebab jika menunjukan rasa kesedihan dan kasihan itu akan mengganggu psikolog Jungkook.

Jungkook berada di studio, ia ingin memberikan kenangan untuk Seokjin, meskipun rasa ini tidak akan terbalas.

Seokjin, Suga, Hoseok dan Namjoon terkejut ketika staff memberitahu saat ini Jungkook berada di studio.

"Berapa lama?"

"Hampir empat jam."

Keempatnya terkejut.

Tuk.. Tuk.. Tuk..

Jungkook yang berada di studio menoleh, ia bangkit lalu menghampiri.

"Hyung?" Jungkook kaget, sebenarnya lebih terkejut dengan kehadiran Seokjin. Tanpa sadar ia menatap Seokjin.

EHEM!

Suara deheman dan tatapan padanya yang membuat salah tingkah Jungkook.

"Sudah makan?"

Ia menggeleng, "Aduh!"

"Kita makan bareng, kamu bawa bekal?"

Jungkook menggeleng.

"Mulai besok aku akan membuatkan bekal untukmu," ucap Seokjin.

"Kamu? Aku?" tanya Jungkook dalam batin. Kebiasaan ngeblugnya bikin gemas Seokjin, namun ia harus perlahan mendekatinya.

FLASBACK ON

Lee Jaehwan aka Ken menemui Seokjin, Ia sangat senang ketika Seokjin menghubunginya setelah foto mereka yang beredar keduanya sepakat untuk lebih hati-hati.

Bukan dia sebenarnya tapi ke Seokjin.

Keduanya bertemu di kafe yang ternyata sudah di booking oleh Seokjin, bahagia rasanya diperlakukan istimewa.

Setelah memesan makanan.

Ken memberanikan untuk mengambil tangan Seokjin namun Seokjin menariknya.

"Lee Jaehawan-Ssi hari ini terakhir kita bertemu."

"Maksudmu apa Jin?"

"Kita sudahi hubungan bukan saya yang akan mundur dari masa penjajakan kita."

DUAR!

Pagi hari bukanya mendapatkan kabar bahagia malah kabar tidak menyenangkan.

"Wae?"

"Saya tidak bisa membohongi hati kecil saya lagi."

"Maksudmu aku hanya pelampiasanmu?"

"Bukan! Saya hanya bimbang dengan perasaan saya sendiri, ternyata saya nyaman dengan Anda sebagai teman."

Ken terkejut mendengar pengakuan Seokjin.

"Apa ini ada hubungannya dengan Jeon Jungkook ?"

Seokjin diam.

"Ah dia... anak manja itu. Dia pasti membujukmu menjauhi ku dengan rengekannya."

"Lee Jaehwan Ssi... jangan berbicara sesuatu jika Anda tidak tahu kebenarannya."

Seokjin bangkit dari tempat duduk, memberi hormat dan berlalu tanpa menoleh meskipun Ken memanggilnya.

FLASBACK END

.

.

.

Jangan lupa vomentnya 🤗🥰

💜💜💜💜💜💜


CINTA BODOHOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz