Part 16 - Gagal malam pertama

863 64 8
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komentarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komentarnya
.
.
.
Masukan ke perpustakaan supaya dapat notifikasi kalau cerita ini update
.
.
.
Follow akun WP ini dan akun IG author: Wihelmina Miladi
Supaya dapat info kalau ada cerita baru lainnya
.
.
.
Happy reading 🥰


Evans menghabiskan waktu sampai jam tujuh malam bersama kawan-kawannya. Mereka sekedar nongkrong, makan, main game, dan bercengkrama membahas banyak hal.

"Gue balik dulu, ya!" ujar Evans saat melirik arlojinya. Dia sudah janji ingin makan malam bersama dengan Nara pada malam hari ini.

"Loe belakangan ini jadi gak asyik deh, Vans. Masa jam tujuh udah mau pulang, padahal kita mau ke karaoke terus lanjut ke klub sampai pagi." Elvano mulai kesal.

"Sorry, Bro, gue benar-benar gak bisa."

"Kaya anak bocah aja loe, jam segini udah mau balik." Salah satu teman Evans yang lain ikut mencemooh.

"Anak papih."

"Cupu!"

"Terserah kalian mau mikir apa tentang gue, tapi gue beneran gak bisa. Gue balik, semoga waktu kalian menyenangkan." Evans berlalu pergi tanpa mempedulikan cemoohan dari teman-temannya.

Di mobil saat di parkiran, Evans langsung menelepon istrinya untuk menanyakan tentang makanan apa yang harus dibeli.

"Halo, Sayang."

"Iya, Vans?"

"Ini aku udah mau pulang, kamu mau nitip dibeliin apa?"

"Kalau boleh aku nitip cemilan, chiki-chiki gitu di mini market."

"Oke, nanti aku mampir ke mini market. Terus kamu mau makanan apa buat makan malam kita?"

"Hmm, apa yah? Ketoprak aja deh."

"Ketoprak?"

"Iya, makanan yang biasa dijual pedagang kaki lima pakai gerobak. Aku juga pengin makan kentang goreng, telur gulung, sama kebab."

"Waduh, banyak banget, Sayang." Evans tercengang mendengar permintaan istrinya yang ternyata cukup banyak.

"Oh, jadi kamu gak mau. Ya udah, gapapa. Padahal kamu sendiri loh yang nawarin mau nitip apa." Nara terdengar kesal.

"Bukan gitu, Sayang. Aku mau kok, aku pasti beliin yang kamu mau. Terus minumannya apa? Atau kamu mau nitip yang lainnya lagi?" ujar Evans membujuk istrinya agar tidak ngambek.

"Pengin thai tea."

"Oke deh, ditunggu, ya, Sayang."

Evans mematikan panggilan teleponnya, kemudian ia segera melajukan mobilnya meninggalkan kafe menuju mini market. Padahal sebelumnya Evans itu orang yang sangat malas ribet. Dia saja kalau dititipi sesuatu oleh mamanya suka malas dan mengomel. Tapi kali ini dia menawarkan diri untuk dititipi, sudah begitu permintaan Nara aneh-aneh. Evans pikir Nara akan nitip makanan restoran, tapi Nara malah minta dibelikan makanan dipinggir jalan. Padahal selama ini Evans sangat jarang bahkan hampir tidak pernah membeli makanan kaki lima, kecuali sate.

Suamiku Murid NakalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang