Chapter 101 ♗

250 30 3
                                    

a/n: yang gak mau kena cliffhanger, baca CFYM nya entar-entar lagi aja. Aku lagi gak bisa banyak update. Jadi mumpung chapter kemarin gak ada yang bikin penasaran, manfaatkan dengan baik, jangan jatuhkan diri kamu sendiri ke jurang ⊂⁠(⁠(⁠・⁠▽⁠・⁠)⁠)⁠⊃

____________

[Book 3]

Hadden di ruang kerjanya duduk bertopang sisi wajah dengan sikut di lengan kursi. Satu tangannya yang lain berada di atas permukaan meja, pena terapit di antara ketiga jarinya, lalu dia mengetuk-ngetukkan bagian ujungnya pelan pada keras permukaan meja dengan tempo lambat.

Pesan undangan acara penobatan Frey yang akan berlangsung dalam waktu yang hanya tersisa enam hari lagi sedikit menarik fokus pikirannya. Tapi lebih daripada itu, ada sesuatu yang lebih dekat yang lebih mengganggu fokusnya.

Sudah lewat sepekan lebih dari terakhir dia memiliki interaksi dengan Valias. Sejak waktu itu Hadden belum meminta Valias menemuinya lagi dan Valias juga tidak datang kepadanya sama sekali. Dia hanya mendapatkan informasi dari Mallory terkait Valias, yang mengatakan Valias sedang beristirahat di kamarnya dengan ditemani Alister, lalu Mallory memberitahunya kalau Valias ke istana dan membawa serta Danial bersamanya.

Danial kemudian pulang lebih dulu sendiri tanpa Valias dan Alister. Danial memberitahunya tentang pembicaraan yang dimiliki di antara Frey dan sang kakak. Tentang unit Raja, gambaran luar skema yang mereka buat, dan pembagian tugas yang sudah direncanakan oleh Frey.

Lalu di hari berikutnya, Valias memanggil Pangeran Wistar dan Dylan putra Vidor dan membuat mereka masuk ke kamarnya. Keduanya bahkan menginap dan tidur di kamar Valias selama tujuh hari berturut-turut.

Apa yang mereka bertiga lakukan di sana?

Kertas-kertas itu? Hadden akan meminta seseorang memeriksa apakah ada suatu perubahan di dalam ruang kamar Valias. Mungkinkah kertas-kertas itu akan sudah dirapihkan?

Perang itu.... Bagaimana Putra Mahkota dan Valias akan mencegahnya? Valias bilang mereka lah yang akan mengurusnya. Apa yang akan mereka rencanakan dan apa yang akan mereka lakukan? Valias bilang ada beberapa eksistensi magis yang akan dikumpulkan. Siapa yang akan mengumpulkannya dan kapan?

Hadden merasakan keresahan. Terlebih dia merasa hubungannya dengan Valias kembali buruk.

Pecahan dirinya yang lain? Hadden tidak mengerti. Tapi seperti apapun itu, yang pasti Hadden merasa kini hubungan dengan pecahan dari putranya itu antar dirinya yang mulanya sangatlah baik-baik saja, kini Hadden merasakan keberadaan sebuah dinding pembatas yang tinggi di antara mereka berdua. Hadden merasa sesak, tapi dia dengan cepat menenangkan dirinya sendiri.

Pasti akan baik-baik saja. Dia memberitahu dirinya sendiri untuk berpikir positif. Valias dan dia, hubungan mereka akan kembali baik-baik saja dan tidak akan terlalu renggang lagi.

Di istana, di ruang kerja Frey itu. Keempat dari mereka bersama menempati sofa.

Wistar di sebelah Valias. Dan di sofa lain, Frey duduk di sofa yang sama dengan Dylan.

Frey berucap.

"Apakah kalian bersenang-senang?"

Wistar tidak seperti biasanya, menutup mulutnya tidak mengatakan apapun. Begitu juga Dylan yang memang sudah biasanya tidak bicara banyak. Valias akhirnya membuat dirinya sendiri merespons Frey. "Saya rasa Yang Mulia bisa menganggap begitu."

"Ketika kalian muncul di depanku tadi, kalian punya wajah dari seseorang yang siap memutar balik bumi atas dan bawah." Frey berkata dengan raut wajah remeh. "Kupikir kalian akan mengatakan sesuatu padaku, tapi sampai di detik ini belum ada satupun dari kalian yang mengatakan sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh kalian selama enam hari kemarin?"

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now