chapter: 11

54 35 0
                                    

Happy reading

***


Pria jangkung berkepala tiga itu masih senantiasa menunggu gadisnya yang tengah melayani pelanggan, siapa lagi jika bukan Samuel. Samuel masih setia menunggu Josselin yang masih disibukkan oleh beberapa pelanggan, sementara dia duduk di sofa yang disediakan oleh toko tersebut yang tidak jauh dari pandangan Josselin dan dengan mata yang tidak lepas dari gadis bermata coklat tersebut.

Samuel tersenyum melihat keseriusan Josselin dalam bekerja, dengan senyum yang ramah yang membuat pengunjung merasa nyaman saat berbelanja di toko ini, dengan telaten Josselin menjelaskan setiap model, bahan dan kain yang ada di setiap dress dengan sangat sabar tanpa adanya rasa kesal.

Pekerjaan yang Josselin lakukan tentunya tidak ringan untuknya, dimana ia harus banyak berbicara untuk menjelaskannya, berjalan kesana-kemari untuk mendapatkan barang yang sesuai dengan pembeli, tapi walaupun seperti itu Josselin tidak pernah mengeluh kepada Samuel, ia tidak ingin Samuel khawatir terhadapnya dan berakhir Samuel akan meminta Josselin untuk berhenti bekerja, Josselin tidak menginginkan hal itu dia tidak ingin membebani Samuel.

Setelah dirasa sudah selesai dengan para pelanggannya Josselin berjalan mendekati Samuel yang masih menatapnya dengan senyumnya. Josselin mendudukan dirinya di samping Samuel dengan wajah yang terlihat lelah terlihat beberapa bulir keringat mengalir di pelipis Josselin.

"Lelah hm?" Tanya Samuel.

"Sedikit"

"Jangan terlalu berlebihan dalam bekerja" ucap Samuel.

"Tidak apa-apa agar aku terbiasa"

"Terbiasa apa?"

"Terbiasa dengan rasa lelah saat mengurus rumah tangga kita nanti" ucap Josselin dengan kekehan nya.

"Jangan menggodaku" bisik Samuel di telinga Josselin.

Josselin hanya terkekeh geli mendengar bisikan Samuel, dapat Josselin lihat bagaimana Samuel salah tingkah hanya karena ucapan kecilnya.

Saat tengah asik bercanda tawa tiba-tiba bunyi dering ponsel milik Samuel terdengar.

drtt

drtt

drtt

Samuel mengambil benda pipih tersebut dari balik jas nya, dan terlihat kontak ibunya tertera di layar ponsel, tanpa berlama-lama Samuel segera menggeser tombol hijau tersebut.

"Hallo mom"

"Kau ada dimana Sam? Daddy dan mommy berada di kantor tapi kau tidak ada disini" ucap nyonya Allena.

"Ah ya mom aku sedang berada di toko"

"Kau selalu meninggalkan pekerjaanmu, cepatlah kemari ada hal yang penting yang harus kita bahas"

"Tapi apa mom? kau sudah berjanji kepadaku akan mengosongkan waktu akhir pekanmu untukku"

"Kita bisa membahas soal itu lain kali, sekarang ada hal yang lebih penting dari itu" ucap nyonya Allena.

"Tapi mom-"

"Sam jangan membantah" ucap nyonya Allena dengan sedikit menekan kalimatnya.

"Baiklah tunggu beberapa menit lagi"

Tidak ada jawaban dan panggilan terputus begitu saja. Samuel memasukkan kembali benda pipih tersebut ke dalam jasnya.

"Ada apa?" Tanya Josselin.

"Orang tuaku memintaku segera pergi ke kantor, dia mengatakan ada hal penting yang harus di bicarakan"

"Benarkah? Jika begitu pergilah, jangan buat orang tuamu menunggu"

JOSSELIN [ON GOING]Where stories live. Discover now