chapter: 26

40 9 1
                                    

Happy reading

***

"Hei ada apa denganmu? Kenapa kau menekuk wajah jelek mu itu?" Tanya Marsha dengan wajah bingung nya.

Josselin yang mendengar itu justru semakin menekuk wajahnya dan menyembunyikannya di balik lipatan tangannya "berhentilah bertanya ini sudah kesekian kalinya kau menanyakan pertanyaan yang sama" ucap Josselin.

Benar, entah sudah berapa kali Marsha bertanya kepada Josselin tentang keadaan dirinya yang murung sedari tadi bahkan saat dia menginjakan kaki di toko ini pagi tadi.

Tapi di saat Marsha bertanya ada apa dengan dirinya, Josselin justru tidak menjawab dan hanya diam, tentunya hal itu membuat Marsha geram.

"Maka dari itu berikan jawaban alasan di balik wajah jelek mu itu agar aku tidak bertanya lagi!" Geram Marsha.

"Aku hanya tidak mood saja"

"Tidak mood?" Marsha nampak berfikir dengan ucapan Josselin barusan "Sudah berapa lama kau tidak bertemu dengan Samuel?"

"Emm ini yang ke 4 harinya"

"Baiklah kau tidak perlu memberikan alasan di balik tingkah aneh mu karena aku sudah mendapat jawabannya. Jadi kemana dia pergi?"

"Berbisnis kembali di luar negeri"

"Ahh" Marsha mengangguk-anggukkan kepalanya faham dengan situasi ini "kapan dia akan kembali?"

"Besok" jawab Josselin lemas.

"Bisakah kau menunggunya sedikit sabar sampai besok?"

"Tapi aku sudah merindukannya dari sekarang bahkan dari kemarin"

"Dasar bocah di mabuk asmara" batin Marsha.

"Dia akan kembali besok sselin, bersabarlah oke?"

Josselin menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari ucapan Marsha.

Marsha nampak membuang nafas nya kasar, sekarang Marsha tengah di hadapkan dengan wanita berumur yang sedang merajuk.

"Aku akan membelikanmu ice cream tap-"

"Benarkah?!" Teriak Josselin antusias.

"I-iya tapi berhentilah merajuk kau sungguh jelek aku tidak bohong"

"Baiklah aku akan sedikit memperbaiki mood-ku dan mari kita membeli ice cream"

Josselin berdiri dari duduknya dengan menarik tangan Marsha, sedangkan Marsha hanya pasrah demi sahabatnya.

"Maafkan aku uang karena harus menukar mu dengan ice cream demi gadis ini" batin Marsha sedih.

Kini ke-dua gadis ini tengah berdiri mengantri di depan mobil ice cream.

Terlihat mata Josselin yang berbinar melihat si penjual ice cream yang tengah melayani para pelanggan untuk bergiliran mendapatkan ice cream.

Setelah mengantar sekian lama dan akhirnya sekarang bagian mereka. Josselin dan Marsha langsung berjalan terburu-buru dengan tangan yang menggenggam seakan tidak ingin terpisah.

"Ice cream rasa apa yang kalian inginkan gadis-gadis muda?" Tanya si penjual ice cream.

"Tuan tolong berikan aku ice cream coklat vanilla" ucap Josselin.

"Dan tolong berikan aku ice cream taro vanilla"

"Baiklah tunggu sebentar aku akan membuatkannya untuk kalian"

Tidak berselang lama pesanan yang mereka tunggu kini sudah siap dengan wadah yang rapih.

"Ini dia pesanan kalian" ucap si penjual ice cream dengan menyodorkannya.

JOSSELIN [ON GOING]Where stories live. Discover now