01. Jogja, Beberapa Yang Tahun Lalu

17 2 0
                                    

.
.
.
.
.

Happy reading!!!

⸜(。˃ ᵕ ˂ )⸝♡

.
.
.
.
.

***

Jogja, beberapa tahun yang lalu...

"Anjani!" panggilnya.

Yang merasa terpanggil, menoleh ke arah sumber suara tersebut. Kemudian ia tersenyum dan menghampiri sang pemanggil.

"Kulo, kenapa?" jawab gadis kecil tersebut.

"Ayo main sama aku!" ajak anak laki-laki itu.

Anjani-gadis kecil itu pun mengangguk setuju dengan ajakan Jiandra-anak laki-laki itu.

Keduanya pun lantas pergi menuju taman di dekat rumah mereka untuk bermain bersama.

Mereka berdua sebenarnya sudah sering bermain di taman itu bersama-sama. Karena mereka adalah tetangga dan kebetulan orang tua mereka adalah sahabat. Dan ya, mereka juga sudah berteman sejak zaman embrio.

Di tengah-tengah asyiknya mereka berdua bermain ayunan. Tiba-tiba saja langit menjadi murung dan meneteskan air mata.

Namun, kalian pasti tau jika anak-anak itu suka hujan. Jadi, bukannya berteduh. Mereka berdua malah turun dari ayunan dan bergandengan tangan, lalu berlari-larian di bawah hujan yang cukup deras itu.

"Seru banget!" teriak Anjani.

"Iya! Tapi nanti kita pasti di marahin Mami sama Bunda." sahut Jiandra.

"Gapapa, nanti kita di marahinnya bareng, kan?" ujar Anjani polos.

"Mungkin?" jawab Jiandra seadanya.

"Ya udah, aku gak peduli." celetuk Anjani.

Dan benar sekali, belum ada 10 menit mereka bermain hujan-hujanan. Jingga-Maminya Anjani dan Gianna-Bundanya Jiandra pun meneriaki mereka berdua agar mereka berhenti bermain hujan-hujanan dan kembali ke dalam rumah.

***

"Jiandra, kira-kira nanti ada pelangi gak, ya?" tanya Anjani menatap langit yang masih tampak sedih.

"Mana aku tau," jawab Jiandra yang juga menatap hujan.

Tatapan Anjani kini berubah jadi sendu dan mengarah pada Jiandra, "Jiandra, kamu tau gak kalau besok aku harus pindah?"

Jiandra pun tersentak kaget dan tatapan matanya kini menatap netra coklat milik Anjani, "Kamu jangan bercanda."

"Aku gak bercanda, Ji. Papi ada pekerjaan di Bandung yang mengharuskan kita semua ikut pindah ke Bandung," jelas Anjani dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Jangan nangis...," Jiandra pun membawa Anjani ke dalam dekapannya. "Gapapa, kita 'kan tetap jadi teman. Aku janji gak akan lupain kamu dan kamu juga harus janji gak akan ngelupain aku, janji?"

Anjani hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Kalian pada ngapain?" goda Nana alias Nathan-Mas nya Jiandra.

DUNIA KITA BERBEDAWhere stories live. Discover now