03. Cuaca Saja Gampang Berubah, Apalagi Manusia

8 2 0
                                    

.
.
.
.
.

Happy reading!!!

⸜(。˃ ᵕ ˂ )⸝♡

.
.
.
.
.

***

Semburat jingga sudah tampak, menandakan senja sudah tiba. Tampak seorang gadis tinggi berambut panjang lurus sedang berjalan di jalanan kota Pelajar-Jogja.

Gadis itu tampak masih mengenakan seragam Sekolah Menengah Atas (SMA) dan menggendong tas sekolah di belakang punggungnya. Ia berjalan sambil bersenandung dan tersenyum ceria.

Tetapi saat sudah hampir dekat dengan rumahnya, ia berhenti di taman dekat rumahnya karena ia melihat ada seorang laki-laki yang sedang duduk sendirian di salah satu bangku di taman.

Gadis itu pun berinisiatif untuk mendatangi dan menemani laki-laki tersebut, "Hai!" sapanya.

Sedangkan laki-laki yang di sapa malah terlihat kebingungan dan celingak-celinguk seperti mencari seseorang, padahal jelas-jelas di taman itu hanya ada mereka berdua.

"Kok diam aja? Padahal tadi aku nyapa kamu," ujar gadis itu cemberut.

"Hah? Jadi, kamu nyapa aku?" tanya laki-laki itu masih tampak bingung.

"Lah? Kamu kira aku nyapa siapa?!" kesal gadis itu.

"Tunggu... Kamu bisa lihat aku?"

"Bisa dong! Kamu manusia, kan?" kini gadis tersebut yang tampak bingung dengan situasinya.

Gadis itu mulai memahami situasinya dan menyambung perkataannya lagi, "Jangan bilang kalau kamu bukan manusia... Dan jangan bilang kalau kamu itu hantu..."

Laki-laki itu mengangguk dan berkata, "Iya, aku bukan manusia. Dan ya, aku itu hantu."

Gadis itu terlonjak kaget dan terjadilah keheningan antara mereka berdua, serta atmosfer kecanggungan pun juga terasa.

"Kamu gak takut sama aku?" tanya laki-laki itu untuk memecah keheningan dan kecanggungan di antara mereka berdua.

Gadis itu menggeleng kecil dan menjawab, "Enggak, kenapa takut? Kamu 'kan bukan Sumanto, kalau kamu Sumanto, aku baru takut. Lagian aku udah biasa lihat hantu, aku indigo dari kecil."

"Maaf, aku kira kamu takut sama aku. Sumanto 'kan kanibal, aku sama dia jelas beda. Oh gitu, aku serem gak? By the way, namaku Jiandra" Jiandra pun memperkenalkan dirinya.

"Enggak, santai aja. Itu tau, kamu gak serem sama sekali. Nice to meet you, Jian. Kenalin, aku Anjani," Anjani tersenyum memperkenalkan dirinya juga.

"Oke, Jani. Nice to meet you too," Jiandra balas tersenyum.

***

"Cantik-cantik kok suka ngomong sendiri, gila" celetuk laki-laki yang lewat di taman dan tidak sengaja melihat Anjani berbicara seorang diri.

"Mbak cantik, ngomong sama siapa?" tanya seorang gadis kecil pada Anjani.

Anjani tersenyum padanya, lalu ia mendekati gadis kecil dan berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan gadis kecil itu.

"Nama Mbak, Anjani. Nama kamu siapa?" tanya Anjani.

"Namaku Renjana, Mbak," jawab Renjani.

"Salam kenal, Renjana. Tadi kamu tanya Mbak ngomong sama siapa, kan?" Renjana pun mengangguk.

"Kamu percaya gak kalau hantu itu ada?"

DUNIA KITA BERBEDADove le storie prendono vita. Scoprilo ora