II12II

58.7K 1.9K 7
                                    

selamat membaca

~0~

Violyn sampai di apartemen tepat pada pukul 12.00. Setelah menurut bodyguard Marcell untuk segera pergi barulah ia masuk dan naik secara mengendap-endap. Tepat di depan pintu apartemen, Ntah kenapa Violyn merasa takut. Jantungnya berdegup kencang yang membuatnya tangannya sedikit bergetar saat menekan pin tersebut.

CKLEK

Pintu terbuka dan menampilkan Apartemen dalam keadaan gelap. Dalam hati Violyn merasa lega. Artinya Kevanno tidak kembali ke sini.

Violyn langsung menuju kamar untuk mengganti bajunya. Dibukanya pintu kamar itu dan terlihatlah kamar yang sangat gelap. Violyn melangkahkan kakinya memasuki kamar itu. Tapi baru saja selangkah, Tiba-tiba..

CTAK

Lampu kamar menyala terang pertanda ada yang menghidupkannya.

"mampus! Sial banget gue! " gumam Violyn sambil menutup matanya sekejap lalu membukanya kembali.

Violyn dapat melihat ada sepasang kaki yang berdiri di hadapannya. Dapat Violyn pastikan jika pria itu adalah Kevanno.

"Dari mana?"

Suara dingin itu masuk ke indra pendengaran Violyn. Dalam hati ia merutuki dirinya yang ceroboh.

Violyn sama sekali tak menjawab pertanyaan tersebut. Ia hanya berani menatap lantai di bawahnya.

"Apakah lantai lebih menarik daripada saya heem?"

Violyn dapat merasakan jika pria itu semakin mendekat, Bahkan sekarang sudah berada di belakangnya.

Tubuh Violyn meremang begitu merasakan helaan napas menerpa leher belakangnya. Apalagi tangan kekar Kevanno sudah melingkar di pinggang rampingnya.

"Dari mana heem?"

Violyn menelan ludahnya susah payah, lalu mendongakkan kepalanya. "A-aku ada urusan om"

"Sial! kenapa gue jadi takut?! "

"Urusan apa yang membuatmu sampai terluka Mrs. V?"

Tubuh Violyn seketika menegang kala Kevanno menyebutkan panggilannya sebagai agent. Bagaimana pria itu bisa tahu?

Violyn membalikkan tubuhnya dan menatap Kevanno berani. "Siapa Om sebenarnya? Gimana om bisa tahu kalau aku--"

"Lupa dengan pertemuan beberapa jam lalu Mrs. V?" potong Kevanno menatap Violyn tersenyum miring.

Violyn terdiam menatap Kevanno. Tampak ekspresi terkejut di wajah cantik itu yang membuat Kevanno tersenyum miring.

"Om?! Laki-laki.. itu?!.. "

"Iya itu saya! Pria itu adalah saya. Pria yang menembakkan pelurunya ke lengan kamu!"

Dengan spontan Violyn memundurkan langkahnya menatap Kevanno waspada. Pikirannya begitu berkecamuk dengan semua pertanyaan yang timbul di kepalanya. Siapa Kevanno? Kenapa dia bisa tahu identitas Violyn?

Kevanno memajukan langkahnya semakin mendekati Violyn yang membuat gadis itu semakin mundur dan jatuh tepat di atas kasur.

Saat Violyn ingin bangkit, sialnya Kevanno dengan cepat mengukung gadis itu agar tidak lepas darinya.

"Lepas!"

Bukannya melepaskan Violyn, Kevanno malah membungkam bibirnya dengan kasar. Bahkan membuka jaket Violyn dan membuangnya ke sembarang arah. Sehingga hanya meninggalkan tanktop hitam di tubuhnya.

My Roomate is Duda √ [END] [TERBIT]Where stories live. Discover now