Chapter 102 ♗

289 29 0
                                    

Vetra berada di balkon menara akademi mage yang rasanya sudah lama sekali sejak terakhir dia berada di sana. Waktu yang berlalu barulah setahun, tapi sekarang sudah ada banyak hal yang berubah di Sinfhar.

Koha Caessar yang dia tau sudah secara sah menjadi gubernur Sinfhar yang baru. Dibantu oleh Koubun Jaeha dan Selim Darius di belakangnya, Caessar menegaskan dirinya sendiri bahwa dia lah yang akan menempati posisi gubernur Sinfhar menggantikan Jorel. Ada beberapa selim tua yang tidak menyukai posisi gubernur diisi oleh seorang anak muda, tapi Caessar tidak terpengaruh dengan ombak-ombak protes dan tetap kukuh dengan ucapannya bahwa dia lah yang akan menjadi gubernur Sinfhar, tidak peduli seberapa besar tingkat ketidaksetujuan mereka.

Pengambilalihan posisi gubernur itu kurang lebih dilakukan secara sepihak dan tidak memedulikan banyak suara. Tapi para selim Sinfhar nya tidak bisa mengatakan apapun ketika mereka melihat semua anak muda akademi menyorakkan nama Caessar memberikan dukungan mereka. Lantas kini Caessar sudah memiliki pegangan atas posisi gubernur dan sudah mempergunakan semua hak wewenang yang dia punya untuk merubah Sinfhar menjadi yang sebagaimana dia pikir lebih tepat.

Hal-hal yang menegangkan sudah terlewati. Koha Caessar nya itu lebih tegas dan berjiwa pemimpin dari yang Vetra kira. Dari awal Vetra tidak perlu memberi dukungan banyak dan Caessar sudah bisa membungkam para selim pemerotes hanya dengan kata-katanya sendiri.

Waktu sepekan sudah berlalu. Dia menunggu saat terdengarnya kabar tentang Edgar yang memberitahu dia dan teman-temannya bahwa Yang Mulia Frey sudah menginginkan kembalinya mereka ke Hayden.

Ketika dia melamun melihat bentang pemandangan akademi Sinfhar dari tinggi balkon menara, benaknya membawanya pada perbincangan yang sempat dibuat oleh Caessar dengan dirinya. Tidak hanya mereka berdua, Jowan, Jaeha, Rhinel, dan Sheena pun juga dibuat turut hadir dalam perbincangan yang dibuat Caessar kepada dirinya itu.

Dua hari lalu

"Vetra. Aku mengamatimu memiliki kedekatan dengan Tuan Muda Valias kemarin. Bisa kau memberitahuku bagaimana kau bisa bisa menjadi akrab dengannya?" Caessar bertanya seraya memandangnya dengan mata yang seolah menembus melewatinya.

Vetra dibuat kurang nyaman. "Tuan Muda Valias, ah, saat itu Yang Mulia Frey memanggilku ke ruangannya. Dia memperkenalkanku pada Tuan Muda Valias yang merupakan seorang putra bangsawan Count. Lalu, dia memintaku untuk menjadi mage pribadi Tuan Muda Valias untuk satu hari."

"Apa yang Tuan Muda Valias pinta padamu waktu itu?" tanya Caessar.

"Dia..." Vetra menimbang-nimbang apakah dia akan menjawab yang sesuai dengan apa adanya atau dia akan merekayasanya sedikit. "Dia hanya memintaku membawanya dari satu wilayah ke wilayah lain. Dia punya beberapa hal untuk dibeli."

Caessar tercenung. "Orang di Hayden bisa meminta kalian untuk melakukan sesuatu seperti itu untuk mereka?"

Vetra membuat omong kosong lagi. "Kita tidak pernah diminta tolong seperti itu. Waktu itu Tuan Muda Valias hanya sedang butuh membeli barang-barang itu dalam waktu cepat. Yang Mulia Frey dekat dengannya jadi dia meminjamkan mage istananya. Saya juga tau kalau Tuan Muda Valias menjadi dekat dengan Yang Mulia Frey hanya baru-baru ini. Itu karena dalam sebuah acara pesta, Yang Mulia Frey sempat hampir terkena serangan panah dan Tuan Muda Valias menyelamatkannya, dan menjadi terluka di tempatnya. Sejak saat itu mereka berdua menjadi dekat, sampai Yang Mulia Frey memiliki kepercayaan pada Tuan Muda Valias untuk menjadi perwakilannya seperti kemarin."

Caessar mengerutkan kening. "Jika diceritakan seperti itu, aku jadi mempunyai kecurigaan negatif tentang Tuan Muda Valias."

"Tidak mungkin kau bisa langsung sebegitu akrabnya dengannya hanya dengan satu kali menjadi mage pribadinya untuk satu hari." Caessar melanjutkan. "Setelah itu kau sempat bekerja untuknya lagi?"

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now